Views: 55
3.2.1 Bahasa Ibrani
Perkataan שַׁבָּת (shabath) dalam bahasa Ibrani berdasarkan Kamus Ibrani-Inggeris Gesenius mengandungi maksud [1]:
- Hari Sabat, hari ketujuh dalam seminggu, setiap hari Sabat, tahun Sabat, setiap tahun ketujuh tidak mengusahakan tanah.
- Mungkin adalah satu minggu.
Maksud asal bagi kata kerja perkataan ini, ‘shebeth’ adalah duduk. Jika dihuraikan, ia boleh membawa maksud berhenti bekerja dan berehat, beristirahat, memegang hari Sabat. Ia juga mengandungi maksud berhenti, meninggalkan, tamat, terputus, mengambil dan sebagainya. Ia juga sering digunakan untuk menunjukkan istirahat pada hari Sabat.
Jelas bahawa dalam perjanjian lama perkataan ini ditujukan kepada dua jenis hari berikut:
- Hari ketujuh dalam setiap minggu, iaitu tema utama hari Sabat dalam Alkitab
- Hari Sabat/perhentian dalam perayaan, iaitu hari dalam perayaan perjanjian lama selain hari Sabat mingguan yang ditetapkan Tuhan di mana seluruh umat perlu beristirahat dan tidak dibenarkan bekerja. Contohnya: Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. (Im 16:31)
23 Tuhan berfirman kepada Musa: 24 “Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. 25Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan.” 26 Tuhan berfirman kepada Musa: 27“Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan. 28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan Tuhan, Allahmu. 29 Kerana setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. 30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya. 31Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu. 32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu.” 33 Tuhan berfirman kepada Musa: 34 “Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi Tuhan tujuh hari lamanya. 35 Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. 36 Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan, iaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu, 38 belum termasuk hari-hari Sabat Tuhan dan belum termasuk persembahan-persembahamu atau segala korban nazarmu atau segala korban sukarelamu, yang kamu hendak persembahkan kepada Tuhan. 39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh. (Im 23:23-39)
Selain itu, ia juga merujuk kepada maksud lain seperti berikut:
- Tahun sabat :
Setiap tahun ketujuh, seluruh kawasan tanah berhenti daripada bercucuk tanam agar tanah beroleh perhentian dan kekuatan tanah dipulihkan. Contohnya: Hasil tanah selama sabat itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu. (Im 25:6) Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun (Im 25:8) Selama ketandusannya tanah itu akan menjalani sabat yang belum dijalaninya pada tiap-tiap tahun sabatmu, ketika kamu masih diam di situ. (Im 26:35)
- Istirahat yang panjang:
Pada zaman akhir perjanjian lama, kerajaan utara dan selatan telah dibinasakan, bangsa telah ditawan ke negara asing. Perkataan ini turut digunakan untuk menggambarkan pemandangan tanah yang tandus buat jangka masa yang panjang tanpa orang bercucuk tanam. Contohnya:
“Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi Tuhan. (Im 25:2)
Tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat bagi Tuhan. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi. (Im 25:4)
Pada waktu itulah tanah itu pulih dari dilalaikannya tahun-tahun sabatnya selama tanah itu tandus dan selama kamu tinggal di negeri musuh-musuhmu; pada waktu itulah tanah itu akan menjalani sabatnya dan dipulihkan tahun-tahun sabat yang belum didapatinya. (Im 26:34)
Jadi tanah itu akan ditinggalkan mereka dan akan pulih dari akibat tahun-tahun sabat yang dilalaikan selama tanah itu tandus, oleh kerana ditinggalkan mereka, dan mereka akan membayar pulih kesalahan mereka, tak lain dan tak bukan kerana mereka menolak peraturan-Ku dan hati mereka muak mendengarkan ketetapan-Ku. (Im 26:43)
Dengan demikian genaplah firman Tuhan yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, kerana tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun. (2 Taw 36:21)
Istilah-istilah yang mempunyai kaitan dengan ini adalah:
1. mishabattim: daripada sabath, bermaksud Sabat
2. shabua: menurut kamus Ibrani-Inggeris Gesenius bermaksud [2]:
A. Tujuh
B. Perkataan ‘tujuh’ dalam zaman awal orang Ibrani:
(a) Ia adalah satu nombor sempurna yang lebih kecil (sama seperti ‘sepuluh’ pada hari ini, atau ‘satu dozen’ bagi orang British).
(b) Sebagai angka kudus.
Apabila diungkitkan ‘tujuh hari’ dalam perjanjian lama, istilah ini sering digunakan. Oleh itu, ‘tujuh hari’ dan ‘satu Sabat’ kadang-kadang digunakan secara bersilih ganti.
[1] Penjelasan bagi shabath dalam Gesenius’ Hebrew-English Lexicon to O.T. adalah:
(1) sabbath, the seventh day of the week, every sabbath, the sabbath year, every seventh year, in which the land was not till.
(2) perhaps a week.
Maksud kata kerjanya ‘shebeth’ adalah:
(1) to rest, to keep as a day of rest. The primary idea appears to be that of to sit down, to sit still. It is used for men (opp. to labour); of land which is not tilled.
(2) to cease, to desist, leave off, absol. to cease to be, to have an end.
(3) to celebrate the sabbath.
Niphal, to have an end.
Hiphal,
(1) to cease to rest, or to cause a work to cease, i.e. to interrupt, to make an enemy to rest, i.e. to restrain, to still.
(2) to cause to cease ─
(a) any person.
(b) any thing. i.e. to put an end to.
(3) to remove, to take away.
[2] Istilah bahasa Ibrani ‘shabua’ dalam kamus tersebut bermaksud:
SEVEN. Farther, a septenary number was used amongst the Hebrews
(1) as a smaller round number (as in modern languages ten [Eng. a dozen]), [This appears, in most of these instances, to be the exact number.]
(2) as a holy number.
