I. ASAL USUL
1. Didirikan oleh tuhan Yesus (Mat 26 : 17-19, 26-29; Mrk 14 : 12-16, 22-25; Luk 22 : 7-20).
2. Perintah tuhan Yesus harus dilaksanakan seperti itu (Luk 22 : 19).
3. Tuhan Yesus pun memberi petunjuk kepada Paulus mengenai hal tersebut (1 Kor 11 : 23-25; Gal 1 : 11-12).
II. MAKNA
1. Iaitu Sakramen memperingati Kematian Tuhan (1 Kor 11 : 26).
a. Roti melambangkan tubuh Tuhan yang dipecahkan bagi kita (1 Kor 11 : 24; Luk 22 : 19).
b. Cawan melambangkan darah perjanjian Tuhan yang dicurahkan bagi kita (1 Kor 11 : 25; Luk 22 : 20).
- Perjanjian Baru iaitu perjanjian pengampunan dosa (Ibr 8 : 6-13; 10 : 16-17; Yer 31 : 31-34; Rm 11 : 27).
- Perjanjian Baru didirikan berdasarkan darah Tuhan (Ibr 9 : 11-28; 10 : 29; 13 : 20).
- Tuhan mati dan disalibkan kerana dosa-dosa kita (1 Ptr 2 : 22-25; Yes 53 : 4-6; Rm 4 : 25; 5 : 6-8).
Lambang : gunung batu yang dipukul melambangkan Tuhan (1 Kor 10 : 4; Kel 17 : 5-6; Mzm 78 : 15-16, 20).
2. Menerima tubuh dan darah Tuhan bersama-sama (1 Kor 10 : 16).
a. Roti dan cawan kerana diberkati sehingga menjadi tubuh dan darah Tuhan (Mat 26 : 26-28; 1 Kor 11 : 29). Perjamuan Kudus bukan hanya sebagai lambang, tetapi dilaksanakan melalui pimpinan Roh Kudus, dan bukan di dalam hal material, melainkan di dalam roh berubah menjadi daging dan darah Tuhan, dan kita menyebutnya sebagai perubahan roh.
- Daging Tuhan adalah benar-benar makanan, dan darah Tuhan adalah benar-benar minuman (Yoh 6 : 55-58).
- Makanan yang sebenarnya adalah makanan rohani, dan minuman yang sebenarnya adalah minuman rohani (1 Kor 10 : 3-4; Yoh 6 : 52, 60-63).
Manna melambangkan Tubuh Tuhan, dan air gunung batu melambangkan darah Tuhan.
3. Orang yang makan tubuh dan minum darah Tuhan, iaitu mempunyai hidup kekal, dan akan bangkit pada akhir zaman (Yoh 6 : 53-54).
Lambang : Manna melambangkan tubuh Tuhan (Yoh 6 : 32-35, 47-51; 1 Kor 10 : 3).
III. LAMBANG HARI PASKAH (Kol 2 : 16-17).
1. Perjamuan Hari Paskah melambangkan perjamuan malam Tuhan (1 Kor 5 : 7-8).
a. Hari Paskah adalah untuk memperingati penyelamatan Allah terhadap bangsa Israel (Kol 12 : 1-42; 13 : 3-10).
Roti tanpa ragi dan sayur pahit adalah melambangkan penderitaan di Mesir (Ke 12 : 8, 39), disebut juga roti penderitaan (Ul 16 : 3).
b. Perjamuan Tuhan adalah untuk memperingati penyelamatan Tuhan terhadap kita (1 Kor 11 : 23-26). Roti dan cawan menyatakan penderitaan dan kematian Tuhan (Ruj : Mrk 10 : 38; 14 : 36; Yoh 18 : 11).
2. Domba Hari Paskah melambangkan Kristus (1 Kor 5 : 7; Kel 12 : 3-9).
- Seekor anak domba (Kel 12 : 3) : Menyatakan penyelamatan tunggal (Kis 4 : 12).
- Anak domba jantan tak bercela dan berumur 1 tahun (Kel 12 : 5) : Menyatakan bahawa Tuhan tidak bernoda (1 Ptr 1 : 19; Ibr 9 : 14; 2 Kor 5 : 21; 1 Yoh 3 : 5; Yoh 8 : 46; Luk 23 : 14, 41).
- Penyembelihan (Kel 12 : 6) : Menyatakan bahawa Tuhan adalah seperti domba yang dihela ke tempat penyembelihan untuk menerima kematian (Kis 8 : 32-35; Yes 53 : 7-10; Flp 2 : 8; Why 5 : 6; 13 : 8).
- Bubuhan darah (Kel 12 : 7) : menyatakan bahawa Tuhan mencucurkan darah untuk menyelamatkan kita (Ibr 9 : 12; Ef 1 : 7; Why 1 : 5; 5 : 9).
- Dipanggang di api (Kel 12 : 8-9) : Menyatakan penderitaan yang dirasakan oleh Tuhan di atas kayu salib, seumpama dipanggang oleh api (Mat 27 : 46; Mrk 15 : 34; Mzm 22 : 1-9; Ibr 2 : 9).
- Tulang tidak boleh patah (Kel 12 : 46) : Dari sini dapat terlihat penggenapan janji yang dilambangkanNya (Yoh 19 : 36).
- Matius, Markus, Lukas, ketiga Inji ini menjelaskan lambang Perjamuan Hari Paskah, terutama memperingati Perjamuan Tuhan pada Hari Paskah dengan menetapkan Perjamuan Kudus (Mat 26 : 17-19; Mrk 14 : 12; Luk 22 : 7).
- Injil Yohanes menjelaskan lambang anak domba Hari Paskah, terutama memperingati Hari penyembelihan anak domba Tuhan yang dipantek di kayu salib (Yoh 19 : 14-31; Ruj : Yoh 18 : 28, 39; 13 : 1; 1 : 29, 36).
IV. PELAKSANAAN
1. Hari dan waktu.
a. Tidak perlu menentukan waktu.
Waktu adalah lambang, kita tidak perlu mentaatinya (Gal 4 : 10-11; Kol 2 : 16-17).
b. Tidak terbatas pada malam hari.
Hari Paskah adalah memperingati “Malam berjaga-jaga bagi Tuhan” maka harus diadakan pada malam hari (Kel 12 : 42; Ul 16 : 1).
Perjamuan Tuhan ditentukan pada malam hari, tetapi penderitaan Tuhan adalah pada siang hari, maka tidak perlu dipastikan waktunya.
c. Tidak terbatas pada jumlah.
Sering mengadakannya sampai Tuhan datang kembali (1 Kor 11 : 26).
2. Bahan-bahan yang diperlukan.
a. Roti :
Harus menggunakan roti tanpa ragi (1 Kor 5 : 6-8).
Ragi menyatakan kejahatan (Luk 12 : 1).
Hanya menggunakan satu ketul roti (1 Kor 10 : 17; Ef 4 : 4).
b. Cawan :
Harus menggunakan sari anggur (Mat 26 : 29; Mrk 14 : 25; Luk 22 : 18).
Bahasa aslinya : Yang dihasilkan dari pohon anggur, bukan arak anggur.
Arak anggur adalah beragi, maka tidak boleh digunakan, apabia dalam Sakramen Perjamuan Kudus menggunakan arak anggur adalah tidak tepat (Im 10 : 8-9; Yeh 44 : 21).
3. Cara.
a. Harus demi Nama Tuhan (Mat 18 : 20). Sebab Tuhan adalah Tuan dalam Perjamuan (sudah pasti yang memimpin Sakramen harus mempunyai Roh Kudus).
b. Harus memperingati Kematian Tuhan (1 Kor 11 : 23-26).
c. Mula-mula memberkati roti, kemudian memberkati cawan (1 Kor 11 : 23-25).
Luk 22 : 17 – Cawan hari Paskah.
Luk 22 : 19 – Cawan Perjamuan Kudus.
Luk 22 : 20 – Cawan Perjamuan Tuhan.
Perjamuan Tuhan adalah dilaksanakan pada Perjamuan Hari Paskah, cawan dalam Luk 22 : 17 adalah cawan hari Paskah, bukan cawan Perjamuan Kudus.
d. Roti harus dipecahkan dengan tangan (1 Kor 11 : 24).
V. MENERIMA
1. Orang yang masih belum percaya tidak boleh menerimanya.
Roti tanpa ragi : Orang berdosa tidak dapat menerimanya.
Satu roti : Tak ada sangkut paut dengan orang yang belum percaya.
Lambang : Orang kafir tidak boleh makan (Kel 12 : 43, 45).
2. Tidak boleh sembarang menerima (1 Kor 11 : 27).
a. Tidak boleh bersikap tidak saleh (1 Kor 11 : 20-22, 33-34).
Pada saat itu, bersamaan dengan pelaksanaan Perjamuan Kudus, terdapat orang yang menggaduhkan suasana ketertiban dengan bermabuk-mabukan arak.
b. Yang berdosa tidak boleh menerima (1 Kor 11 : 28-32). Setelah bertobat, barulah boleh menerimanya. Tetapi bagi orang yang berbuat dosa mematikan, sama sekali tidak boleh menerimanya.
c. Hendaklah menghindarkan benda-benda berhala (1 Kor 10 : 18-22).
Lambang : Orang yang belum disunat tidak boleh memakannya (Kel 12 : 44, 48-49).
3. Harus menerima pada satu tempat (1 Kor 11 : 20; 10 : 16-17). Sebab menerima Perjamuan Tuhan dan bergabung denganNya (Yoh 6 : 56).
Umat Kristian di dalam Tuhan pun harus bersekutu (1 Kor 10 : 17; Yoh 17 : 11, 21-22; Ef 4 : 3).
Lambang : Harus dimakan dalam satu rumah (Kel 12 : 46).
Perjamuan Kudus tidak boleh disisakan sampai pagi (Kel 12 : 10).
VI. TEKAD
Orang yang menerima Perjamuan Tuhan harus menentukan ketekadan sebagai berikut :
1. Harus hidup bagi Tuhan (2 Kor 5 : 14-15; Rm 14 : 7-8; 1 Kor 6 : 19-20).
Lambang : Kuduskanlah bagi Tuhan semua anak sulung (Kel 13 : 1-2, 11-15).
2. Harus hidup dengan suci (1 Kor 5 : 6-13).
Lambang : memegang hari tanpa ragi (Kel 12 : 15-20).
3. Harus saling mengasihi.
Roti adalah satu (1 Kor 10 : 17).
Tubuh adalah satu (1 Kor 12 : 12-30).
Lambang : Seekor anak domba dimakan untuk satu keluarga (Kel 12 : 3-4, 46).
4. Harus menanti Kerajaan Syurga.
Yoh 6 : 54 – Pengharapan Kebangkitan.
1 Kor 11 : 26 – Pengharapan Kedatangan Tuhan kembali.
- Hari Paskah tidak hanya melambangkan Perjamuan Tuhan, juga melambangkan Kerajaan Syurga (Luk 22 : 16; Mat 26 : 29; Mrk 14 : 25). Ketika kita melaksanakan Perjamuan Tuhan, bersamaan juga harus mengharapkan Perjamuan Kerajaan Syurga (Luk 13 : 28-29; 22 : 29-30; Why 19 : 7-9).
Lambang : Paskah yang mula-mula adalah dalam perjalanan berangkat ke negeri Kanaan (Kel 12 : 11).