Satu jilid surat Yakobus, apabila dibaca dengan teliti, maka akan dapat menemukan bermacam-macam orang yang tertulis di dalamnya, semuanya ada 16 macam orang. Ada yang baik dan ada yang jahat. Hendaklah umat Kristian memperhatikan, membandingkan orang-orang semacam itu dengan diri sendiri, dan orang macam manakah yang sesuai dengan orang Kristian?
I. ORANG YANG KAYA (1 : 10)
“Orang yang kaya” iaitu orang yang mempunyai wang. Tuhan bersabda : “Celakalah orang yang kaya” (Luk 6 : 24). Sebab orang yang kaya, sebahagian besar adalah memegahkan diri, congkak, bahkan menghina kepada orang miskin, sedikit pun tidak mempunyai Kasih (Yak 5 : 1-4). Orang semacam itu, tentu ada hukuman yang menantikan dia (Yak 5 : 5-6).
- Bukan hanya kaya yang bersifat material, namun kaya di dalam pengetahuan, kaya di dalam ilmu, kaya dalam pengajaran rohani, celakalah bagi yang tidak merendahkan diri.
II. ORANG YANG CONGKAK (4 : 6a)
Iaitu memegahkan diri sendiri menjadi tinggi dan besar, serta menghina orang lain, tidak takut akan Allah, tidak mendengarkan nasihat orang.
“Orang yang congkak pasti hancur”, tidak hanya pengajaran dari Alkitab (Ams 18 : 12; 16 : 18) namun merupakan pengajaran orang dunia yang telah dimengertinya, sebab kecongkakan adalah keluar dari iblis (Yeh 28 : 17). Hendaklah berhati-hati, jangan sampai congkak.
III. ORANG YANG BIMBANG (1 : 6-7)
Meskipun telah percaya kepada Allah, dan tahu segala pengajaran Alkitab, namun masih ragu-ragu dan tidak percaya sepenuhnya; Meskipun orang tersebut berdoa, namun ia tidak akan menerima sesuatu apapun.
- Pada saat Petrus berjalan di atas permukaan laut, tiba-tiba ia menjadi bimbang, maka ketika itu juga ia hampir tenggelam (Mat 14 : 29-31).
Orang yang ragu-ragu, akhirnya demikian.
Maka hendaklah memohon kemajuan iman, juga keteguhannya, tetapi janganlah menjadi orang yang bimbang di dalam pengajaran.
IV. ORANG YANG MENDUA HATI (1 : 8)
Sebutan ini adalah “orang yang berhati dua” sama halnya dengan orang yang bimbang. Meskipun hatinya percaya kepada Allah, namun (hati yang satunya) masih saja mengasihi dunia (Mat 6 : 24) yakni seperti yang dimaksud dengan “Orang yang menginjakkan kedua kakinya pada dua perahu”.
Kesimpulannya, apabila kedua perahu itu memisah, maka orang itu pasti terjatuh ke dalam lautan.
Maka Alkitab mengajarkan kepada kita, agar sehati percaya kepada Tuhan, tekun memikirkan perkara yang di atas, namun jangan mendua hati, sehingga membagi hati untuk mengasihi dunia (Kol 3 : 1-2; 1 Yoh 2 : 15-17).
V. MANUSIA YANG BEBAL (2 : 20)
Meskipun umat Kristian, kalau hanya dibibir saja, imannya pasti akan kosong, sebab tidak ada kenyataan dari perbuatannya; Yakobus berkata : “Iman tanpa perbuatan itu adalah mati, iaitu umat Kristian yang hanya pura-pura/palsu dan tidak akan dapat diselamatkan. Seperti yang dikatakan dalam surat Yudas iaitu “Bagaikan awan yang tidak berair, dan pohon-pohon yang tidak menghasilkan buah” (Yud 12).
Itulah orang yang bebal, yang menjadi suatu nasihat bagi umat Kristian.
VI. ORANG YANG PURA-PURA BERIBADAH (1 : 26)
Umat Kristian harus sungguh-sungguh beribadah dan takut kepada Tuhan, kerana mengandung janji baik untuk hidup ini, mahupun untuk hidup yang akan datang (1 Tim 4 : 8), apabila hanya beribadah secara lahiriah, namun tanpa perbuatan dalam melaksanakan Firman, iaitu ibadahnya menjadi palsu.
Umat yang berpura-pura baik, akan dibenci oleh Tuhan. Pada akhir zaman banyak orang yang beribadah secara lahiriah, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya, jauhilah mereka itu! (2 Tim 3 : 5).
VII. ORANG YANG CABUL (4 : 4)
Percabulan adalah suatu macam dosa yang berat, meskipun telah menjadi umat Kristian, tidak sedikit yang melakukan dosa tersebut, sehingga jatuh dalam melaksanakan Firman Kebenaran (1 Kor 6 : 9-10; Ef 5 : 5).
- Selain percabulan tubuh, juga ada percabulan pengajaran, iaitu masih condong terhadap dunia dan bergaul dengan kebiasaan dunia, menuruti cara dunia untuk mengurus pekerjaan Gereja, sehingga menjadi orang yang cabul di dalam kerohanian dan tidak dapat menjadi umat Kerajaan Syurga yang suci.
VIII. ORANG YANG BERDOSA (4 : 8)
Hal ini bukan ditujukan terhadap orang kafir yang belum percaya, melainkan bagi umat Kristian yang tidak melaksanakan Firman, yang masih mendua hati, sehingga masih timbul kekurangannya, tetapi bukan melakukan dosa berat, sebab setelah memperoleh anugerah keselamatan, tetapi berbuat dosa lagi, maka tidak akan ada pengampunan (Ibr 10 : 26-27; 6 : 4-8).
Tetapi oleh kerana imannya yang lemah dan masih belum dapat memelihara Firman secara keseluruhan, sehingga telah melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman, yakni kejahatan, sekalipun dilakukan dengan tidak sengaja, juga termasuk berdosa (1 Yoh 5 : 17).
Apabila sudah mengetahui berdosa, maka hendaklah melakukan menurut petunjuk dari Alkitab : “Sucikanlah hatimu dan tahirkanlah tangan, berdukacitalah, merataplah, rendahkanah diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan pasti mendengarkan dan mengampuni, serta akan memberi anugerah (Yak 4 : 8-10).
Kedelapan macam orang seperti tersebut di atas, iaitu tidak boleh ada pada umat Kristian benar, agar semua orang berjaga-jaga untuk menghindarinya; Selanjutnya terdapat 8 macam orang yang baik, yang harus dicontoh bagi umat Kristian yang Benar.
IX. ORANG YANG MISKIN (2 : 5)
Orang miskin adalah orang yang sering dihina, tetapi Allah mahu memilih orang-orang yang semacam itu, sehingga mereka akan memperoleh berkat (Luk 6 : 20; 1 Kor 1 : 26).
Tuhan tidak melihat miskin hal material, yang penting adalah hati yang miskin (Mat 5 : 3).
Orang yang berhati miskin, tidak memegahkan diri, bahawa dirinya berpengetahuan, berkepandaian, telah melakukan kebajikan; Di hadapan Tuhan hanya mengakui bahawa dalam dirinya tidak terdapat kebaikan, maka Tuhan pasti berkenan, untuk memberi kemurahan dan berkat.
X. ORANG YANG RENDAH HATI (4 : 6b)
Orang yang rendah hati, pasti memperoleh anugerah, dan ia akan ditinggikan.
Ketika Tuhan Yesus berkhotbah memberikan pengajaran penting ini (Mat 23 : 12; Luk 14 : 11; 18 : 14) nasihat dalam Kitab Amsal juga demikian (Ams 15 : 33; 18 : 12).
XI. ORANG YANG BERHIKMAT (3 : 13)
Ini sudah pasti bukanlah hikmat dunia, melainkan hikmat untuk takut akan Allah.
Jika melihat ayat 17 ke bawah, maka akan diketahui dengan jelas. Penilaian hikmat tersebut, sungguh tidak ada bandingannya (Ams 3 : 13-15; 8 : 11).
Hendaklah memohon kepada Allah agar menjadi orang yang berhikmat, dan harus memberitakan hikmat (1 Kor 2 : 6-7).
XII. ORANG YANG TAHAN DALAM PENCOBAAN (1 : 12)
Pencobaan adalah dari iblis yang ingin mencelakai umat Kristian, godaan yang dipakainya adalah memperalat nafsu birahi manusia, agar manusia mudah tergoda dan jatuh. Tetapi bagi yang dapat menahan nafsu, sehingga tidak tergoda, maka akan menerima penderitaan oleh kerananya, seperti yang dialami oeh Yusuf (Kej 39 : 7-20).
Terutama pencobaan yang diterima oleh Tuhan Yesus, namun Tuhan tidak tergoda olehnya, kemudian menerima penganiayaan dan penderitaan di atas kayu salib, Tuhan bersabar sampai akhir, tidak dikalahkan oleh pencobaan tersebut. Sehingga dapat dikatakan, berbagialah yang tahan dalam pencobaan seperti itu.
XIII. ORANG YANG BERTEKUN (SABAR) (5 : 11)
Apabila mengalami penderitaan, aniaya, atau pencobaan yang dialami dari iblis. Seperti kesusahan, kesengsaraan, semuanya dapat tekun sampai akhir dan tekun sampai sempurna (1 : 4).
Ayub adalah contoh yang baik, suatu teladan yang harus dicontoh oleh setiap umat Kristian.
XIV. ORANG YANG MELAKUKAN FIRMAN (1 : 25)
Kepentingan untuk melakukan Firman, adalah yang paling diutamakan dalam surat ini (1 : 22-26; 2 : 18-22).
Kenyataan pengajaran yang penting ini, tidak perlu diterangkan lagi.
Tuhan Yesus juga sungguh-sungguh menasihatkan :
“Setelah mendengar Firman tentu harus melaksanakannya” (Mat 7 : 21, 24-25). Bagi yang melakukan Firman akan mendapat kebahagiaan yang besar (Luk 11 : 28).
XV. ORANG YANG BENAR (5 : 16)
Orang benar paling jarang ada di dunia, sebab manusia telah berbuat dosa dan meninggalkan Allah, tidak lagi dapat menemukan orang yang benar (Rm 3 : 10).
Hanya Nuh yang tulus dan takut akan Allah. Alkitab menyebutnya, bahawa dia adalah orang yang benar (Kej 6 : 9).
Sedangkan Yusuf suami dari Maria, disebut sebagai orang yang tulus (Mat 1 : 19).
- Umat Kristian yang memperoleh anugerah penebusan harus menjadi orang yang benar. Hal ini kerana adanya penyucian dosa melalui darah yang kudus dan Roh Kudus, sehingga kita ini dibenarkan (Rm 3 : 24; 1 Kor 6 : 11). Setelah dibenarkan, harus dapat maju lagi, iaitu harus berbuat kebenaran, barulah sungguh-sungguh dapat disebut sebagai orang yang benar (1 Yoh 3 : 7). Sehingga dapat mencapai tujuan penebusan manusia oleh Allah dan diselamatkan dengan sempurna.
XVI. ORANG YANG SEMPURNA (3 : 2)
Merupakan tujuan yang terakhir bagi umat Kristian, iaitu ingin menjadi orang yang sempurna. Hal itu sejak Allah mulai memimpin Abraham di padang gurun, telah meminta kepadanya, agar hidup di hadapan Allah dengan tidak bercela (Kej 17 : 1).
Selanjutnya, ketika Musa memberitakan hukum Taurat, diperintahkanNya demikian, iaitu agar hidup dengan tidak bercela (Ul 18 : 13).
Tuhan Yesus pun berkata juga (Mat 5 : 48).
Paulus juga senantiasa menasihatkannya (2 Kor 13 : 9, 11).
- Perkara yang harus disempurnakan, termasuk banyak hal, seperti : Fikiran, perkataan, iman, kasih, kesucian, perbuatan, semuanya harus dicapai tanpa cela, kesempurnaan tanpa peneguran, seperti kasih Tuhan Yesus yang sempurna (Kid 5 : 16).
Umat Kristian sekarang, belum ada yang dapat mencapai kesempurnaan, maka hendaklah senantiasa rajin maju pada tujuan tersebut (Flp 3 : 13-14).