Ef 5 : 1 – Anak-anak yang memperoleh Kasih Allah, terhadap suatu hal yang penting dilaksanakan iaitu mencontoh Allah, jangan mencontoh orang atau mencontoh dunia (Rm 12 : 1).
Di bawah ini terdapat beberapa sifat Allah sebagai standard untuk dicontoh oleh kita.
I. ALLAH ADALAH KUDUS/SUCI (Im 11 : 44-45)
Dunia penuh dengan kecemaran, hanya Allah yang kudus (Yes 24 : 5).
Umat Kristian adalah dikuduskan bagi Tuhan, serta dipisahkan dari bangsa-bangsa lain (Im 20 : 26).
Maka dari syurga, terdengarlah seruan Allah kepada umatNya : “Keluarlah dari dosa-dosa dunia” (Why 18 : 4).
Serta kejarlah kekudusan (Ibr 12 : 14; 1 Yoh 3 : 3).
Dalam setiap perkara harus kudus seperti Allah (1 Ptr 1 : 15-16).
Barulah mencontoh Allah dan menjadi anak-anak yang dikasihi oleh Allah.
II. ALLAH ADALAH BENAR (Rm 3 : 4)
Serta disebut sebagai “Penguasa yang Kudus dan Benar” (Why 6 : 10).
Dunia adalah palsu : tidak ada manusia di atas dunia yang benar seperti Allah; Hanya bagi orang yang sudah berada di dalam Tuhan, maka harus “Ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu” (1 Yoh 2 : 8). Untuk mencontoh Allah, yang masih harus dikejar adalah “Tidak ada kepalsuan di dalam hatinya” (Yoh 1 : 47).
Kata-katanya benar (1 Tim 2 : 7).
Bersaksi Firman yang benar (Yoh 5 : 32).
Sama dengan Tuhan Yesus.
- Yesus adalah penjelmaan Allah di dalam daging, Ia sempurna dan benar, ketika Ia memberi nasihat kepada orang.
Sering berfirman : “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu”.
Bahasa asal “sesungguhnya” adalah “Amin, Amin”.
Yakni “Sungguh dan Benar”. Apabila umat Kristian mencontoh Tuhan Yesus dengan “Amin, Amin” atau “Sungguh benar” baik di dalam kata-kata atau perbuatan, iaitu mencontoh akan Allah, dan menjadi ranting yang benar bagi Tuhan sebagai pokok anggur yang benar serta banyak berbuah Kebenaran untuk memuliakan Allah (Yoh 15 : 1, 5, 8) barulah orang yang takut akan Allah sesungguhnya.
III. BERSIFAT “BAJIK” ATAU HANYA DISEBUT BAIK
(Mzm 107; Luk 18 : 19).
“Baik” iaitu tidak ada kepalsuan, dan sifat baik dari Allah semuanya telah dinyatakan pada diri Yesus. Ketika Ia memberitakan Injil di dunia iaitu “Berjalan keliling sambil berbuat baik” (Kis 10 : 38). Tidak melawan dengan dosa (Yes 53 : 7), meskipun dianiaya, bahkan disalib menyerahkan nyawaNya, namun Ia masih tetap terbaik, yakni guna penebusan dosa bagi semua orang, sehingga mengorbankan diriNya (Yes 53 : 3-6). Pada hal “Ia tidak pernah berbuat sesuatu yang tidak baik/salah (Luk 23 : 41).
- Kita adalah umat Tuhan, hendakah mencontoh akan Allah, juga harus mencontoh kebaikan Yesus, serta harus rajin berbuat baik, sesuai dengan tujuan Allah memilih kita (Ef 2 : 10; Tit 2 : 14).
IV. BERSIFAT LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI
(Mat 11 : 29)
Tuhan sendiri memberi petunjuk demikian dan diriNya sungguh-sungguh melaksanakan demikian pula (Mat 12 : 19, 20).
Ia menjadi hamba dan melayani orang (Mat 20 : 28), membasuh kaki muridNya (Yoh 13 : 3-5).
Sifat Tuhan Yesus yang baik ini, juga harus dicontohi oleh para muridNya (Flp 2 : 5-7).
V. ADIL (Mzm 11 : 7)
Keadilan ini pun merupakan suatu sifat Allah yang berharga, yang dimaksud dengan “Adil” iaitu paling adil dan benar, di dalam segala hal tidak berhati serong, yang teradil dan terbenar, serta membenci berbagai macam kefasikan (Mzm 45 : 7).
- Umat manusia yang meninggalkan Allah, adalah yang kehilangan keadilan, di dalam melakukan sesuatu banyak menuruti hawa nafsu serta berhati serong, di dalam melaksanakan tidak adil dan tidak benar. Umat Kristian yang mencontoh Allah, maka harus mempunyai keadilan Allah, yakni mengejar keadilan (1 Tim 6 : 11; 2 Tim 2 : 24). Dan hidup dengan keadilan (Mzm 119 : 40) serta harus sering melakukan keadilan, untuk memperoleh Kasih Allah, sehingga pasti akan diberkatiNya (Yl 6 : 8; Ams 15 : 9).
VI. KASIH
Inilah sifat Allah yang terpenting (Mzm 103 : 8; 1 Yoh 4 : 8).
Iaitu Firman yang harus dilaksanakan di antara manusia (Mat 22 : 37-38; 1 Kor 13 : 13).
- Kerana Allah adalah Kasih, maka Ia mengutus Yesus untuk menyerahkan nyawaNya sebagai tebusan orang banyak (Yoh 3 : 16; 1 Yoh 4 : 9-10).
- Bagi umat Kristian yang memperoleh penebusan, maka Firman yang harus dilaksanakan adalah menurut Kasih Tuhan untuk mengasihi sesama (Yoh 13 : 34; 15 : 12).
Bahkan menyerahkan nyawaNya untuk mengasihi sesama (1 Yoh 3 : 16).
Di dalam dunia ini, kita juga harus sama seperti yang dilakukan Tuhan (Dalam 1 Yoh 4 : 17, kalimatnya menunjukkan Kasih yang dilakukan adalah sama dengan Tuhan) agar orang melihat Kasih yang sempurna ini mengenal, bahawa kita adalah umat Tuhan (Yoh 13 : 35).
- Umat Kristian sering kekurangan terhadap Kasih ini (Rm 13 : 8).
Apabila Kekurangan Kasih, meskipun berpengetahuan dan beriman pun tak berguna (1 Kor 13 : 1, 3) yang kurang kasih tidak akan memperoleh kehidupan yang kekal, yang mempunyai kasih sempurna akan berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, pada saat penghakiman pun tidak takut, dan akan masuk ke dalam syurga (1 Yoh 3 : 14; 1 Yoh 4 : 18; Mat 25 : 37-40).
VII. CEMBURU (Kel 34 : 14)
Cemburu juga merupakan salah satu sifat dari Allah. Di dalam Alkitab Perjanjian Lama banyak bagian yang mencantumkannya (Kel 20 : 5; Ul 4 : 24; 6 : 15; Yes 24 : 19).
Cemburu adalah kebalikan dari suci dan adil. “Jahat” adalah segala kejahatan yang terjadi oleh kerana godaan dari iblis, seperti penyembahan berhala, pengajaran sesat, adat pada zaman kini, serta segala macam hawa nafsu yang dilakukannya.
Terdapat kejahatan semua itu, Allah sangat membencinya, tentu harus diserang dan dimusnahkan. Umat Kristian yang mencontoh Allah harus melaksanakan.
Seperti Pinehas, kerana berhati cemburu dari Allah, maka ia bangkit dan memusnahkan pendosa-pendosa di antara bangsa pada saat itu, sehingga diperkenan oleh Allah dan untuk memperoleh keselamatan, serta memakai keturunannya (Bil 25 : 1-13).
Terhadap sifat-sifat Allah yang harus dicontohi sangat banyak, dan tidak akan habis-habis, tetapi apabila dapat memperlihatkan kebajikan menurut sifat Allah yang beraneka ragam, rajin dan giat, maka dapatlah mencapai tahap yang sempurna sehingga diberkatiNya.