Views: 129

I.             Penetapan Perjamuan Kudus

1. Perjamuan Kudus adalah didirikan oleh Tuhan Yesus sendiri (Luk 22:19, 20)

Δ        Pada malam Tuhan Yesus dijual, Dia makan Perjamuan Paskah bersama-sama murid-muridNya di sebuah rumah di Yerusalem (Luk 22:7-15).

Δ        Perjamuan Kudus didirikan pada waktu mengadakan Perjamuan Paskah. Cawan dalam Lukas fasal 20 ayat 17 adalah cawan hari Paskah; ayat 19 adalah roti Perjamuan Kudus, ayat 20 adalah cawan Perjamuan Kudus.  Kerana firman dan pemberkatan Tuhan atas roti dan cawan itu, maka jadilah Perjamuan  Kudus.

2. Tuhan menetapkan Perjamuan Kudus, juga memerintahkan murid-muridNya berbuat seperti apa yang Dia lakukan (Luk 22:19), oleh sebab itu, gereja harus mengadakan Perjamuan Kudus.

3. Setelah naik ke Sorga, Tuhan memberi petunjuk lagi kepada Paulus tentang Perjamuan Kudus (I Kor 11:23-25; Lihat: Gal 1:11, 12).

 

II.          Erti Perjamuan Kudus

1.      Memperingati kematian Tuhan Yesus (I Kor 11:26)

Hari Raya Paskah pada zaman Perjanjian Lama adalah untuk memperingati anugerah besar Allah yang menyelamatkan bani Israel di Mesir (Kel 11:21-27; 13:3).  Perjamuan Kudus pada zaman Perjanjian Baru adalah khusus untuk memperingati Tuhan Yesus mati demi kita (Luk 22:19; I Kor 11:24, 25).  Maka pelaksana harus menguraikan penderitaan dan kematian Tuhan sebelum memecahkan roti dan mengucap syukur, supaya jemaat mengenang dan bersyukur pada Tuhan.  Intinya seperti berikut:

Δ        Demi kita Tuhan dilahirkan di palungan, miskin seumur hidup, tidak ada tempat untuk meletakkan kepalaNya (II Kor 8:9; Luk 2:6, 7 ; 9:58).  Demi kesalahan kita Tuhan ditangkap, diolok-olok, dicambuk, dicaci maki, diludahi, dikenakan mahkota duri, kemudian dipakukan di atas kayu salib, mencucurkan darah, menderita dan mati (Rm 4:25; Mat 27:18-50; Mzm 22:12-16).

Δ        Kerana menanggung dosa kita, RohNya ditinggalkan oleh Allah, turun ke dunia orang mati dan mengalami maut untuk kita (Mat 27:45-52; Ibr 2:9; Kis 2:30-32).

Δ        Terima kasih pada Tuhan, ganjaran yang mendatangi keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh (Yes 53:4-6).

2.       Persekutuan dengan darah dan tubuh Tuhan (I Kor 10:16)

Δ        Memecah roti menunjukkan pengorbanan Tuhan (I Kor 11:24; Luk 22:20).

Δ        Setelah mengucap syukur, roti dan cawan menjadi tubuh dan darah Tuhan (Mat 26:26-28; I Kor 11:29).

Δ         Barangsiapa makan daging Tuhan dan minum darah Tuhan, ia mempunyai hidup yang kekal dan Tuhan akan membangkitkan dia pada akhir zaman (Yoh 6:53, 54).

Menerima Perjamuan Kudus adalah suatu hal yang amat rahsia. Paulus berkata pada waktu tersebut di antara jemaat Korintus, kerana ada yang tidak mengakui tubuh Tuhan, sembarangan menerimanya, sehingga ada yang sakit atau mati (I Kor 11:28-30).  Dia juga mengambil perbandingan dari memakan persembahan berhala, menganggap bahwa memakan persembahan berhala adalah: “Bersekutu dengan roh-roh jahat” (I Kor 10:19, 20), dan menerima Perjamuan Kudus adalah memakan Perjamuan Tuhan, bersekutu dengan Tuhan (I Kor 10:21, 22).  Tuhan Yesus pernah berkata: “Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam Dia” (Yoh 6:56).  Maka dapat diketahui, bahwa Perjamuan Kudus adalah Persekutuan Roh yang rahsia, yang menerimanya menurut aturan, akan mendapat hidup Tuhan yang berlimpah-limpah dari Perjamuan Kudus, dan dipelihara Tuhan, pada hari kiamat akan bangkit dan berubah diangkat naik ke Sorga.  Maka harus mengenal bahwa Perjamuan Kudus adalah anugerah Tuhan, pahala yang besar dan menerimanya dengan penuh syukur dan saleh.

 

III.       Pelaksanaan Perjamuan Kudus

1.      Jumlah kalinya dan waktu

Δ        Ada yang berpendapat 1 tahun 1 kali pada Hari Raya Paskah.  Namun hari raya merupakan lambang, jadi kita tidak perlu melakukannya (Gal 4:10, 11).  Kalau memang Perjamuan Kudus untuk ‘memperingati kematian Tuhan’, juga bersekutu dengan Tuhan olehnya, maka tidak perlu membatasi jumlah kalinya, sebelum Tuhan datang kembali, boleh sering-sering mengadakannya (I Kor 11:26).

Δ        Mengenai waktu, walaupun Perjamuan Kudus Tuhan didirikan pada malam hari, tapi penderitaan Tuhan adalah pada siang hari, maka waktu pelaksanaannya tidak terbatas malam atau siang.

2.      Bahan Perjamuan Kudus

Δ        Harus menggunakan roti tidak beragi: Pada zaman Perjanjian Lama, tidak boleh menggunakan ragi pada hari raya Paskah, maka roti yang digunakan Tuhan pada Perjamuan Kudus tidak beragi (Im 23:4-6).  Ragi menunjukkan dosa, kejahatan, tidak boleh memakan roti yang beragi sebagai tubuh Tuhan (I Kor 5:7, 8; Lihat: Mat 16:5-12).

Δ        Hanya satu roti: tubuh Tuhan hanya satu, maka biar bagaimana banyak orangnya, hanya menggunakan satu roti, besar kecilnya roti adalah menurut banyak sedikitnya bilangan orang (Ef 4:4; I Kor 10:16, 17).

Δ        Harus menggunakan jus anggur: arak sudah beragi, tidak dapat mewakili darah Tuhan yang tak berdosa.  Menggunakan arak pada Perjamuan Kudus adalah tidak sesuai (Im 10:8, 9; Yeh 44:21).  Cawan Tuhan harus menggunakan jus anggur (Mat 26:29; Mrk 14:25).

3.      Pelaksana Perjamuan Kudus

Δ        Secara prinsipnya, melaksanakan hal-hal kudus harus dilakukan oleh penatua, diaken atau penginjil (Lihat: Kel 30:30).

Δ        Harus dilaksanakan dalam nama Tuhan Yesus, sebab Tuhan adalah Tuan dari Perjamuan Kudus (Mat 18:20).  Gereja Roh Kudus adalah kerajaan Allah, Perjamuan KudusNya adalah Perjamuan yang disertai Tuhan (Mat 26:29).

Δ        Setelah inti kebenaran Perjamuan Kudus disampaikan lalu berlutut bersama-sama, pelaksana mengucap syukur dengan doa akal, kemudian memecahnya dengan tangan, dan membagikannya pada jemaat (Mat 26:26).  Selanjutnya mengangkat cawan dan mengucap syukur, lalu dibagikan pada jemaat (Mat 26:27).

4.       Bagaimana menerima Perjamuan Kudus

Δ        Harus siap dengan kekudusan; harus memberitahu jemaat sebelum Perjamuan Kudus, supaya mempersiapkan diri dengan kekudusan – membuang ragi (I Kor 5:6-8; 11:27, 28; 10:18-21).

Δ        Mengakui daging dan darah Tuhan: roti dan cawan telah menjadi daging dan darah Tuhan setelah diucap syukur oleh firman Tuhan, maka jangan menganggap sebagai roti dan cawan biasa, supaya jangan sampai dihukum (I Kor 11:29, 30).

Δ        Harus menerimanya di satu tempat: ketika menerimanya harus penuh ketenangan, serius dan saleh, saling menunggu, jangan kacau, jangan dibawa keluar gereja, harus menerimanya dalam satu tempat (I Kor 11:33; 10:16, 17; Lihat Kel 12:46).  Sisa Perjamuan Kudus tidak boleh disimpan sampai esok pagi (Lihat: Kel 12:10).

Δ        Orang yang belum dibaptis di gereja kita tidak boleh menerimanya, demikian juga orang yang melakukan dosa maut (Lihat: Kel 12:43, 45; Ezr 2:62, 63; I Kor 11:27-30).

5.      Setelah menerima Perjamuan Kudus

Δ        Harus bertekad hidup demi Tuhan, sebab Tuhan mengasihi kita sehingga mengorbankan diri untuk kita (II Kor 5:14, 15; Rm 14:7, 8).

Δ        Harus hidup dalam kekudusan, seperti pada zaman dulu, setelah makan Perjamuan Paskah, harus memegang Hari Raya Tak Beragi (I Kor 5:6-13; Kel 12:15-20).

Δ        Harus saling mengasihi, bukan saja bersekutu dengan Tuhan, harus juga bersekutu dengan saudara seiman dalam Tuhan, menjadi satu tubuh, sebab kita semua bersekutu dalam satu roti (I Kor 10:17; 12:12-27).

Δ        Harus menanti kedatangan Tuhan, bangkit pada hari kiamat, pulang ke Sorga  (I Kor 11:26; Yoh 6:54; Why 19:7-9)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *