Views: 80

I.   PENTINGNYA PERTOBATAN.

1.      Apa yang diinginkan Allah pada manusia adalah ‘bertobat’.

(1)   Waktu Adam berdosa.

Δ        Pertanyaan Allah kepada Adam mengandung erti supaya dia bertobat (Kej 3:11).

Δ        Namun Adam melemparkan dosa kepada Hawa. Dan Hawa kepada ular, mereka berdua tidak ada sikap bertobat (Kej 3:12, 13).

Δ        Maka Alkitab berkata: “Adam adalah orang yang menyembunyikan kesalahan” (Ayb 31:33).

(2)   Zaman Nuh.

Δ        Pada zaman Nuh, bumi sudah penuh dengan dosa dan kejahatan (Kej 6:5, 11, 12).

Δ        Allah menyuruh Nuh membuat bahtera, memberitakan jalan kebenaran, supaya manusia pada zaman itu bertobat dan dapat hidup terus (II Ptr 2:5).

Δ        Sayang sekali pada waktu Allah bersabar, tiada seorang pun bertobat, sehingga binasa semuanya selain sekeluarga Nuh (Kej 6:3; 7:21).

(3)     Sodom dan Gomora.

Δ        Dosa kedua kota itu sangat berat, sampai terdengar oleh Allah (Kej 18:20; 19:13).

Δ        Allah mengutus dua malaikat ke Sodom dan Gomora supaya menyelamatkan beberapa orang yang mengaku dosa (Kej 19:12-14).

Δ        Mereka dimusnahkan oleh api dari langit kerana berdosa dan tidak bertobat (II Ptr 2:6-8; Yud 7; Kej 9:23-25).

(4)     Orang di kota Niniwe.

Δ        Kejahatan mereka sudah sampai kepada Allah (Yun 1:1, 2).

Δ        Allah menyuruh Yunus berseru bahawa 40 hari lagi Niniwe akan dimusnahkan, ini bererti bahawa Allah memberi kelonggaran pada mereka suatu saat, agar mereka bertobat dalam saat itu (Yun 3:1-4).

Δ        Orang di Niniwe bertobat, maka Allah tidak menurunkan malapetaka atas mereka (Yun 3:5-10; 4:11; Mat 12:41).

(5)     Kepada bani Israel yang durhaka

Δ        Ketika bani Israel mendurhakai Allah, Allah berkali-kali menyuruh mereka bertobat melalui peringatan-peringatan para nabi (Yer 26:12, 13; 8:6; 17:27; Yeh 14:6; 18:30-32).

Δ        Namun umat yang keras hati dan tegar tengkuknya tidak mahu berpaling, sehingga banyak yang terbunuh dan sisanya ditawan ke Babel menjadi budak (II Taw 36:11-20).

Δ        Alkitab tertulis: “Janganlah kamu seperti nenek moyangmu yang kepadanya para nabi yang dahulu telah menyerukan, demikian beginilah firman Tuhan semesta alam: Berbaliklah dari tingkah lakumu yang buruk dan dari perbuatanmu yang jahat! Tetapi mereka tidak mahu mendengarkan dan tidak mahu menghiraukan Aku”, demikianlah firman Tuhan (Za 1:3, 4).

2.      Zaman Perjanjian Baru sering menyebut jalan pertobatan.

(1)     Pembaptis Yohanes menasihati orang bertobat.

Δ        Katanya: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Syurga sudah dekat!” (Mat 3:2, 8, 11).

Δ        Banyak orang yang datang kepada Yohanes dan mengakui dosa (Mat 3:5, 6; Mrk 1:5).

Δ        Yohanes membaptis bani Israel dengan baptisan pertobatan (Kis 19:4; 13:24).

(2)     Tuhan Yesus mementingkan pertobatan.

Δ        Yesus menyuruh orang bertobat ketika berada di dunia, dan setelah naik ke Syurga mendesak jemaat bertobat (Mat 4:17; Why 2:5, 16, 21; 3:3, 19).

Δ        Ia berkata, seorang berdosa bertobat akan ada sukacita di Syurga (Luk 15:7, 10).

Δ        Jika tidak bertobat, pasti akan binasa (Luk 13:1-5).

(3)     Rasul-rasul mementingkan kebenaran ini.

Δ        Pada hari Pentakosta, Petrus pertama-tama berkata kepada para pendengar: “Bertobatlah” (Kis 2:38).

Δ        Paulus memberitakan Injil di mana-mana, menasihati orang supaya bertobat dan berbalik pada Allah (Kis 26:20; 17:30).

Δ       Kelonggaran dan kesabaran Allah adalah supaya manusia bertobat (Rm 2:4; II Ptr 3:9).

 

II.   ERTI PERTOBATAN.

1.      Menyedari dosa sendiri.

Δ        Menyedari dosa sendiri adalah permulaan pertobatan (I Raj 8:47; Luk 10:13).

Δ        Orang yang menganggap dirinya benar tidak tahu bertobat (Luk 18:9-12; Yer 2:35).

Δ        Setiap orang bersalah di hadapan Allah (Yak 3:2; Pkh 7:20).

2.      Sedih kerana dosa.

Δ        Bersedih dan mengalirkan air mata menunjukkan bahawa dia tahu akan kedurhakaan dan kelemahan sendiri (Mzm 38:18; Luk 7:36-38; Ul 2:12, 13).

Δ        Dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang tidak akan disesalkan (II Kor 7:9,10; Luk 22:61, 62).

Δ        Hati yang berdukacita, Allah pasti tidak meremehkannya (Mzm 51:17; Yes 57:15; 66:2).

3.      Mengaku dosa dan meminta pengampunan

Δ        Mengaku dosa kepada Allah dan memohon pengampunanNya (Mzm 32:5; Im 26:40; Bil 14:39, 40).

Δ        Saling mengaku dosa, saling memaafkan dan mendoakan (Yak 5:16; Mat 5:23, 24; Kis 19:18).

Δ        Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung (Ams 28:13; Kis 5:1-10).

4.      Kembali kepada Allah.

Δ        Meninggalkan berhala dan kejahatan, kembali kepada Allah dengan sepenuh hati, hanya melayani Dia (I Sam 7:3; Kis 26:20; I Tes 1:9).

Δ        Rendah hati dan turut perintah Allah (II Taw 32:26; 33:10-13; Kis 2:38-41).

Δ        Hanya tobat diluarnya namun hati tidak kembali kepada Allah bukanlah pertobatan yang sungguh (Kel 9:27; I Sam 15:24).

5.      Menginggalkan kejahatan.

Δ        Hati benci akan kejahatan (Mzm 97:10; Am 5:15; Ayb 42:6).

Δ        Bertekad membuang kejahatan (Yes 55:7; Yun 3:8-10; II Taw 7:14).

Δ        Tidak berbuat kejahatan (I Tes 5:22; Mzm 34:13, 14; 19:13).

6.      Menghasilkan buah yang baik.

Δ        Melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan (Kis 26:20; Mat 3:8).

Δ        Yang merugikan orang, harus dikembalikan (Bil 5:5-7; Luk 19:8).

Δ        Menghasilkan buah yang baik yaitu menghormati Allah dan mengasihi manusia (Luk 7:37, 38; 3:11; 19:8).

 

III.     KHASIAT PERTOBATAN

1.      Dosa diampuni.

Δ        Segala dosa yang dilakukan dulu, pada zaman Perjanjian Baru dapat dibersihkan pada waktu dibaptis oleh Roh Allah melalui darah Yesus kerana percaya Tuhan dan bertobat (I Kor 6:11; I Ptr 3:20, 2 1; Kis 2:38).

Δ        Setelah percaya Tuhan, dosa akan diampuni setelah bertobat dan mengaku dosa (Yak 5:15, 16; I Yoh 1:9; 5:16, 17).

Δ        Bertobat adalah syarat utama untuk memperoleh pengampunan dosa (Mzm 32:5; II Taw 7:14; Luk 7:37, 38, 47).

2.      Lepas dari hukuman.

Δ        Jika manusia bertobat berbalik kepada Allah, Dia tidak akan menurunkan malapetaka yang dinyatakanNya itu (Ul 2:12, 13).

Δ        Raja Hizkia dan rakyatnya kerana merendahkan diri sehingga murka Tuhan tidak menimpa mereka (II Taw 32:26).

Δ        Orang-orang di Niniwe dapat terhindar daripada kebinasaan kerana mereka bertobat dengan sungguh-sungguh (Yun 3:8-10; Mat 12:41).

3.      Dilindungi Allah.

Δ        Jika manusia meninggalkan kejahatan, dan berbalik kepada Allah dengan segenap hati, Dia pasti akan menolong mereka dari tangan musuh-musuhnya (I Sam 7:3).

Δ        Kerana bertobat, maka Zakheus mendapat anugerah keselamatan (Luk 19:8, 9).

Δ       Jika jemaat tidak bertobat, pasti tidak dapat berdiri teguh (Why 2:5; 3:19).

 

IV.   DAYA PENGGERAK PERTOBATAN.

1.      Kerana mendapat sinar kebenaran.

Δ        Orang Israel pada zaman Nehemia bertobat kerana mendengar Firman Allah, maka mendapat pemulihan iman (Bil 8:8-10, 18; 9:1-4).

Δ        Orang-orang Niniwe percaya pada pemberitaan Yunus dan bertobat (Yun 3:1-5).

Δ        Firman Allah lebih tajam dari pada pedang bermata dua, dapat menusuk dalam sampai memisahkan jiwa dan Roh, sehingga orang tahu akan dosa (Ibr 4:12; Kis 2:37; I Kor 14:24, 25).

2.      Kerana melihat tanda mujizat.

Δ        Umat di zaman Elia bertobat kerana melihat tanda mujizat (I Raj 18:21-23, 37-39).

Δ        Tuhan berkata, manusia harus bertobat kerana melihat kuasa Allah (Mat 11:20-24).

Δ        Allah membuat Paulus bertobat melalui tanda mujizat (Kis 9:1-9; I Tim 1:13-16).

3.      Dihajar Tuhan.

Δ        Menurunkan malapetaka merupakan suatu penghajaran, supaya orang bertobat (I Raj 8:46-50; Why 9:20, 21; 16:9).

Δ        Umat zaman hakim-hakim selalu berseru pada Allah ketika ditindas musuh (Hak 3:7-9,12-15; 4:1-3; 6:1-6; 10:6-10).

Δ        Pada hari malang ingatlah dan bertobat (Why 2:5; Pkh 7:14).

4.      Karunia Allah.

Δ        Hati yang bertobat adalah pemberian Allah (Kis 5:31; 11:8).

Δ        Mengaruniakan Roh Kudus supaya manusia mengetahui dosa dan mencela diri sendiri (Yoh 16:8).

Δ        Haruslah memohon pada Allah supaya kita mengetahui kesalahan sendiri, dan berbalik kepadaNya (I Raj 18:37; Mzm 19:12; Yer 31:18; II Tim 2:25).

 

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *