Setiap kali orang melakukan sesuatu perkara, tentu ada tujuannya; Untuk percaya kepada Tuhan juga mempunyai tujuan iaitu untuk memperoleh ketenteraman, kesembuhan, terlepas dari dosa, dan diselamatkan. Namun Alkitab menunjukkan kepercayaan manusia terhadap Tuhan, bukan berasal dari diri sendiri, melainkan dipilih oleh Allah, sehingga baru dapat menjadi umat Kristian (Yoh 15 : 16).
Sekalipun dipilih oleh Allah, kalau dibicarakan dalam pihak Tuhan, Ia memilih manusia untuk menjadi bangsanya, mempunyai tujuan yang lebih penting, iaitu agar umat harus mengerti, serta rajin untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh Tuhan kepada umatnya, barulah tepat pada sasarannya/tujuannya.
I. SUPAYA ORANG YANG PERCAYA DISELAMATKAN
Tujuan ini sesuai dengan tujuan orang yang percaya akan Tuhan, yakni dasar dari Inji, berasal dari Kasih Allah, yang mengutus JuruSelamat datang, supaya orang yang percaya kepadaNya dapat diselamatkan (Yoh 3 : 16; Mrk 16 : 16).
Tetapi bagaimana harus percaya serta melakukannya baru dapat diselamatkan? Ada caranya yang tertentu, iaitu yang dilakukannya harus sesuai dengan Alkitab, dilahirkan dari air dan Roh Kudus (Yoh 3 : 5; Tit 3 : 5).
Selain itu, masih harus mentaati perintah dan nasihat yang ditunjukkan dari Alkitab, tidak seperti Gereja lain yang mengubah Injil (Gal 1 : 6-8) baru dapat mencapai tujuan Tuhan memilih kita.
II. SUPAYA UMAT MELAKUKAN KEBAJIKAN (Ef 2 : 10)
Umat manusia semua mengetahui tentang pentingnya melakukan kebajikan, namun kenyataannya tidak ada seorang pun yang dapat melakukannya hal tersebut. Alkitab telah memberi petunjuk dengan jelas (Rm 3 : 12; Pkh 7 : 20).
Orang bijaksana kuno pun pernah mengatakannya, seperti nabi Khung Tze berkata : “Orang baik aku belum pernah melihatnya”.
Bahkan pepatah orang dunia pun berkata dengan jelas : “Seorang pun tidak ada yang baik, sekalipun lubang hidungnya menghadap ke bawah”.
“Manusia yang berhati baik masih belum dilahirkan”.
- Hanya orang yang dipilih Allah untuk menjadi umatNya, yang diahirkan di dalam Tuhan, yang mempunyai tabiat “baik” Allah, pada dasarnya mempunyai kekuatan untuk melakukan kebajikan.
Maka tujuan utama Tuhan memilih murid-murid, menurut petunjuk dari Ef 2 : 10 adalah untuk melakukan kebajikan.
Tetapi kebajikan yang diinginkan Tuhan oleh umatNya, bukan kebajikan yang dilihat oleh orang dunia pada umumnya, melainkan seperti yang dikatakan oleh Alkitab “Untuk melakukan pekerjaan yang dipersiapkan Allah sebelumnya” iaitu yang dilakukan di dalam Tuhan barulah kebajikan yang sesungguhnya.
- Sebenarnya Allah pribadi adalah baik (Mrk 10 : 18).
Firman Allah adalah “Harta yang indah” (2 Tim 1 : 14).
Pekerjaan bagi Allah adalah “Pekerjaan yang indah” (1 Tim 3 : 1; Neh 2 : 18).
Motto : Iaitu memberitakan Injil, membawa orang berbalik kepada Allah, melakukan berbagai macam pekerjaan kudus bagi Gereja Allah, menolong, meneguhkan iman para umat, menggenapi penyelamatan, dan hal lain-lainnya, barulah melakukan kebajikan yang sesungguhnya.
- Allah mempersiapkan kebajikan yang harus dilakukan oleh kita, maka kita harus
– melakukan dengan rajin (Tit 2 : 14).
– saling mendorong (Ibr 10 : 24).
– melakukan apabila ada kesempatan (Gal 6 : 10).
– melaksanakan dengan tekun, sebab apabila sudah datang waktunya akan mendapat pahala (Rm 2 : 7; Gal 6 : 9).
III. SUPAYA UMAT MENYATAKAN KEMULIAAN ALLAH (Yes 43 : 7)
Sebenarnya Allah menciptakan alam semesta, serta manusia, adalah ingin menyatakan KemuliaanNya, akan tetapi manusia yang telah berdosa ini, telah kehilangan Kemuliaan Allah (Rm 3 : 23).
Kemudian, Allah menggenapi kehendakNya, dari pemilihan murid yang diselamatkan untuk memuliakanNya. Maka dasar utama umat Kristian adalah harus memuliakan perkara Allah dengan rajin.
1. Perbuatan terang dari umat (Mat 5 : 16; 1 Ptr 2 : 12), iaitu mengeluarkan buah yang terang (Ef 5 : 8-9; Yoh 15 : 8).
Untuk hal ini, Paulus memohon serta menasihatkannya (Flp 1 : 10-11; 2 : 15).
2. Kesempurnaan dari Gereja (Ef 3 : 21) yang penting ada 3 hal :
a. Orang yang menjadi umat Kerajaan Syurga akan bertambah jumlahnya (Ams 14 : 28).
b. Umat beriman tekun, sehati, saling mengasihi (Kis 2 : 44-47).
c. Kesempurnaan mengurus di dalam Gereja/Jemaat, mentaati keputusan, saling mematuhi/menurut (Kis 6 : 1-7; 16 : 4-5; Ef 5 : 19-21).
Beberapa hal ini adalah tujuan Allah memilih kita untuk menjadi umat Kristian, yang harus dimengerti oleh setiap umat dengan jelas, rajin agar tercapai dengan segera, supaya Tuhan puas dipermuliakan, barulah umat Kristian yang sempurna, yang memperoleh berkat selama-lamanya/ kekal.