87. Tenaga Membangkitkan Negara Pertobatan
|

87. Tenaga Membangkitkan Negara Pertobatan

Bagaimana Raja Hizkia membangkitkan negaranya;  Yaitu Kerajaan Allah – contoh yang baik untuk membangkitkan jemaat.

Alkitab menulis : “Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa” (Ams 14 : 34).

Negara susah kerana berdosa;  Negara senang kerana pertobatan.

I.       PERTOBATAN RAJA-RAJA DAN PEMIMPIN

Mereka datang ke Bait Suci, lalu mempersembahkan korban dosa, ingin menebus dosa bagi negara, Bait suci dan orang Yahudi.  Menandakan bahawa raja dan para pemimpin juga mengaku dosa (Ruj : 2 Taw 29 : 20-24).

 

II.     PERTOBATAN IMAM DAN ORANG LEWI

“Mereka merasa malu, lalu menguduskan dirinya dan membawa korban bakaran di tengah-tengah Bait Allah” (2 Taw 30 : 15;  29 : 34).

 

III.    PERTOBATAN SEGENAP UMAT

Segenap umat pergi ke segala tempat membasmi berhala-berhala dan merobohkan bukit pengorbanan (2 Taw 31 : 1).

  • Pertobatan dari raja-raja, pemimpin, imam dan orang Lewi serta segenap umat menandakan bahawa mereka menjauhi pengajaran yang jahat, sehingga diperkenan oleh Allah dan negara dibangkitkan (Ruj : 2 Taw 30 : 22;  31 : 20-21).
  • Kebangkitan Gereja sekarang yang terpenting juga terletak pada pengakuan dosa, pertobatan, menjauhi dosa serta permohonan doa dari para pemimpin serta segenap umat/jemaat (Ruj : Rat 3 : 40-41;  Yes 66 : 2).

 

61. Pertobatan Yang Hilang Khasiatnya
|

61. Pertobatan Yang Hilang Khasiatnya

Allah tidak ingin seorang pun yang binasa, melainkan ingin setiap orang semuanya bertobat dan diselamatkan.  Maka hendaklah kita segera bertobat, jangan menanti sampai hari penentuan hukuman dosa, maka akan kecewa selamanya.

I.       PERTOBATAN AKHAN YANG TIDAK BERKHASIAT

1.      Dosa yang diperbuatnya (Yos 7 : 21).

2.      Bukan mengaku dosa dan bertobat, tetapi menurut kehendak sendiri (Yos 7 : 16-20).

3.      Akhirnya dilempari batu sampai mati (Yos 7 : 22-26).

  • Jangan menyembunyikan kesalahan/dosa (Ams 28 : 13;  Mzm 38 : 18;  2 Kor 5 : 10).
  • Handaklah segera bertobat dengan tulus ikhlas (Rat 3 : 40-41;  Luk 13 : 3, 5).

II.     PERTOBATAN YUDAS YANG TIDAK BERKHASIAT

1.      Dosa yang diperbuatnya (Yoh 12 : 6;  Mat 26 : 14-15).

2.      Berkeras hati tidak bertobat (Yoh 13 : 21-30;  Mat 26 : 20-25;  Mrk 14 : 17-21;  Luk 22 : 47-48).

3.      Ketika melihat Tuhan Yesus disalibkan baru bertobat (Mat 27 : 3-4).

4.      Akhirnya tidak mati (Mat 27 : 5;  Kis 1 : 18-19).

  • Jangan mengeraskan hati (Ibr 3 : 7-8;  Ams 29 : 1).

III.    PERTOBATAN ORANG KAYA YANG TIDAK BERKHASIAT

1.      Hanya mementingkan kesenangan sendiri, tidak mengasihi orang lain (Luk 16 : 19-21, 25).

2.      Setelah mati baru bertobat (Luk 16 : 27-30).

3.      Akhirnya menerima penderitaan di alam maut selamanya (Luk 16 : 23-26).

  • Selama masih ada kesempatan bertobat dan percaya kepada Tuhan, mendengarkan nasihat dan melakukan kebajikan (Ibr 3 : 13;  Kis 17 : 20;  Ams 3 : 27-28;  Luk 13 : 24-27).

BAB 9 PERTOBATAN
|

BAB 9 PERTOBATAN

I.   PENTINGNYA PERTOBATAN.

1.      Apa yang diinginkan Allah pada manusia adalah ‘bertobat’.

(1)   Waktu Adam berdosa.

Δ        Pertanyaan Allah kepada Adam mengandung erti supaya dia bertobat (Kej 3:11).

Δ        Namun Adam melemparkan dosa kepada Hawa. Dan Hawa kepada ular, mereka berdua tidak ada sikap bertobat (Kej 3:12, 13).

Δ        Maka Alkitab berkata: “Adam adalah orang yang menyembunyikan kesalahan” (Ayb 31:33).

(2)   Zaman Nuh.

Δ        Pada zaman Nuh, bumi sudah penuh dengan dosa dan kejahatan (Kej 6:5, 11, 12).

Δ        Allah menyuruh Nuh membuat bahtera, memberitakan jalan kebenaran, supaya manusia pada zaman itu bertobat dan dapat hidup terus (II Ptr 2:5).

Δ        Sayang sekali pada waktu Allah bersabar, tiada seorang pun bertobat, sehingga binasa semuanya selain sekeluarga Nuh (Kej 6:3; 7:21).

(3)     Sodom dan Gomora.

Δ        Dosa kedua kota itu sangat berat, sampai terdengar oleh Allah (Kej 18:20; 19:13).

Δ        Allah mengutus dua malaikat ke Sodom dan Gomora supaya menyelamatkan beberapa orang yang mengaku dosa (Kej 19:12-14).

Δ        Mereka dimusnahkan oleh api dari langit kerana berdosa dan tidak bertobat (II Ptr 2:6-8; Yud 7; Kej 9:23-25).

(4)     Orang di kota Niniwe.

Δ        Kejahatan mereka sudah sampai kepada Allah (Yun 1:1, 2).

Δ        Allah menyuruh Yunus berseru bahawa 40 hari lagi Niniwe akan dimusnahkan, ini bererti bahawa Allah memberi kelonggaran pada mereka suatu saat, agar mereka bertobat dalam saat itu (Yun 3:1-4).

Δ        Orang di Niniwe bertobat, maka Allah tidak menurunkan malapetaka atas mereka (Yun 3:5-10; 4:11; Mat 12:41).

(5)     Kepada bani Israel yang durhaka

Δ        Ketika bani Israel mendurhakai Allah, Allah berkali-kali menyuruh mereka bertobat melalui peringatan-peringatan para nabi (Yer 26:12, 13; 8:6; 17:27; Yeh 14:6; 18:30-32).

Δ        Namun umat yang keras hati dan tegar tengkuknya tidak mahu berpaling, sehingga banyak yang terbunuh dan sisanya ditawan ke Babel menjadi budak (II Taw 36:11-20).

Δ        Alkitab tertulis: “Janganlah kamu seperti nenek moyangmu yang kepadanya para nabi yang dahulu telah menyerukan, demikian beginilah firman Tuhan semesta alam: Berbaliklah dari tingkah lakumu yang buruk dan dari perbuatanmu yang jahat! Tetapi mereka tidak mahu mendengarkan dan tidak mahu menghiraukan Aku”, demikianlah firman Tuhan (Za 1:3, 4).

2.      Zaman Perjanjian Baru sering menyebut jalan pertobatan.

(1)     Pembaptis Yohanes menasihati orang bertobat.

Δ        Katanya: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Syurga sudah dekat!” (Mat 3:2, 8, 11).

Δ        Banyak orang yang datang kepada Yohanes dan mengakui dosa (Mat 3:5, 6; Mrk 1:5).

Δ        Yohanes membaptis bani Israel dengan baptisan pertobatan (Kis 19:4; 13:24).

(2)     Tuhan Yesus mementingkan pertobatan.

Δ        Yesus menyuruh orang bertobat ketika berada di dunia, dan setelah naik ke Syurga mendesak jemaat bertobat (Mat 4:17; Why 2:5, 16, 21; 3:3, 19).

Δ        Ia berkata, seorang berdosa bertobat akan ada sukacita di Syurga (Luk 15:7, 10).

Δ        Jika tidak bertobat, pasti akan binasa (Luk 13:1-5).

(3)     Rasul-rasul mementingkan kebenaran ini.

Δ        Pada hari Pentakosta, Petrus pertama-tama berkata kepada para pendengar: “Bertobatlah” (Kis 2:38).

Δ        Paulus memberitakan Injil di mana-mana, menasihati orang supaya bertobat dan berbalik pada Allah (Kis 26:20; 17:30).

Δ       Kelonggaran dan kesabaran Allah adalah supaya manusia bertobat (Rm 2:4; II Ptr 3:9).

 

II.   ERTI PERTOBATAN.

1.      Menyedari dosa sendiri.

Δ        Menyedari dosa sendiri adalah permulaan pertobatan (I Raj 8:47; Luk 10:13).

Δ        Orang yang menganggap dirinya benar tidak tahu bertobat (Luk 18:9-12; Yer 2:35).

Δ        Setiap orang bersalah di hadapan Allah (Yak 3:2; Pkh 7:20).

2.      Sedih kerana dosa.

Δ        Bersedih dan mengalirkan air mata menunjukkan bahawa dia tahu akan kedurhakaan dan kelemahan sendiri (Mzm 38:18; Luk 7:36-38; Ul 2:12, 13).

Δ        Dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang tidak akan disesalkan (II Kor 7:9,10; Luk 22:61, 62).

Δ        Hati yang berdukacita, Allah pasti tidak meremehkannya (Mzm 51:17; Yes 57:15; 66:2).

3.      Mengaku dosa dan meminta pengampunan

Δ        Mengaku dosa kepada Allah dan memohon pengampunanNya (Mzm 32:5; Im 26:40; Bil 14:39, 40).

Δ        Saling mengaku dosa, saling memaafkan dan mendoakan (Yak 5:16; Mat 5:23, 24; Kis 19:18).

Δ        Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung (Ams 28:13; Kis 5:1-10).

4.      Kembali kepada Allah.

Δ        Meninggalkan berhala dan kejahatan, kembali kepada Allah dengan sepenuh hati, hanya melayani Dia (I Sam 7:3; Kis 26:20; I Tes 1:9).

Δ        Rendah hati dan turut perintah Allah (II Taw 32:26; 33:10-13; Kis 2:38-41).

Δ        Hanya tobat diluarnya namun hati tidak kembali kepada Allah bukanlah pertobatan yang sungguh (Kel 9:27; I Sam 15:24).

5.      Menginggalkan kejahatan.

Δ        Hati benci akan kejahatan (Mzm 97:10; Am 5:15; Ayb 42:6).

Δ        Bertekad membuang kejahatan (Yes 55:7; Yun 3:8-10; II Taw 7:14).

Δ        Tidak berbuat kejahatan (I Tes 5:22; Mzm 34:13, 14; 19:13).

6.      Menghasilkan buah yang baik.

Δ        Melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan (Kis 26:20; Mat 3:8).

Δ        Yang merugikan orang, harus dikembalikan (Bil 5:5-7; Luk 19:8).

Δ        Menghasilkan buah yang baik yaitu menghormati Allah dan mengasihi manusia (Luk 7:37, 38; 3:11; 19:8).

 

III.     KHASIAT PERTOBATAN

1.      Dosa diampuni.

Δ        Segala dosa yang dilakukan dulu, pada zaman Perjanjian Baru dapat dibersihkan pada waktu dibaptis oleh Roh Allah melalui darah Yesus kerana percaya Tuhan dan bertobat (I Kor 6:11; I Ptr 3:20, 2 1; Kis 2:38).

Δ        Setelah percaya Tuhan, dosa akan diampuni setelah bertobat dan mengaku dosa (Yak 5:15, 16; I Yoh 1:9; 5:16, 17).

Δ        Bertobat adalah syarat utama untuk memperoleh pengampunan dosa (Mzm 32:5; II Taw 7:14; Luk 7:37, 38, 47).

2.      Lepas dari hukuman.

Δ        Jika manusia bertobat berbalik kepada Allah, Dia tidak akan menurunkan malapetaka yang dinyatakanNya itu (Ul 2:12, 13).

Δ        Raja Hizkia dan rakyatnya kerana merendahkan diri sehingga murka Tuhan tidak menimpa mereka (II Taw 32:26).

Δ        Orang-orang di Niniwe dapat terhindar daripada kebinasaan kerana mereka bertobat dengan sungguh-sungguh (Yun 3:8-10; Mat 12:41).

3.      Dilindungi Allah.

Δ        Jika manusia meninggalkan kejahatan, dan berbalik kepada Allah dengan segenap hati, Dia pasti akan menolong mereka dari tangan musuh-musuhnya (I Sam 7:3).

Δ        Kerana bertobat, maka Zakheus mendapat anugerah keselamatan (Luk 19:8, 9).

Δ       Jika jemaat tidak bertobat, pasti tidak dapat berdiri teguh (Why 2:5; 3:19).

 

IV.   DAYA PENGGERAK PERTOBATAN.

1.      Kerana mendapat sinar kebenaran.

Δ        Orang Israel pada zaman Nehemia bertobat kerana mendengar Firman Allah, maka mendapat pemulihan iman (Bil 8:8-10, 18; 9:1-4).

Δ        Orang-orang Niniwe percaya pada pemberitaan Yunus dan bertobat (Yun 3:1-5).

Δ        Firman Allah lebih tajam dari pada pedang bermata dua, dapat menusuk dalam sampai memisahkan jiwa dan Roh, sehingga orang tahu akan dosa (Ibr 4:12; Kis 2:37; I Kor 14:24, 25).

2.      Kerana melihat tanda mujizat.

Δ        Umat di zaman Elia bertobat kerana melihat tanda mujizat (I Raj 18:21-23, 37-39).

Δ        Tuhan berkata, manusia harus bertobat kerana melihat kuasa Allah (Mat 11:20-24).

Δ        Allah membuat Paulus bertobat melalui tanda mujizat (Kis 9:1-9; I Tim 1:13-16).

3.      Dihajar Tuhan.

Δ        Menurunkan malapetaka merupakan suatu penghajaran, supaya orang bertobat (I Raj 8:46-50; Why 9:20, 21; 16:9).

Δ        Umat zaman hakim-hakim selalu berseru pada Allah ketika ditindas musuh (Hak 3:7-9,12-15; 4:1-3; 6:1-6; 10:6-10).

Δ        Pada hari malang ingatlah dan bertobat (Why 2:5; Pkh 7:14).

4.      Karunia Allah.

Δ        Hati yang bertobat adalah pemberian Allah (Kis 5:31; 11:8).

Δ        Mengaruniakan Roh Kudus supaya manusia mengetahui dosa dan mencela diri sendiri (Yoh 16:8).

Δ        Haruslah memohon pada Allah supaya kita mengetahui kesalahan sendiri, dan berbalik kepadaNya (I Raj 18:37; Mzm 19:12; Yer 31:18; II Tim 2:25).