Hits: 156

“ Tidak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya,selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMu.”- Ratapan. 3: 22 – 23

Ketika saya dan saudara saya masih kecil, ayah pernah membawa kami berjalan-jalan ke kota New York. Kami pergi ke banyak tempat di kota itu,tetapi kenangan yang paling membekas padaku adalah saat kami kembali pulang dengan kereta api. Saya dan saudara saya sedang makan makanan ringan, dengan tisu di tangan kami. Setelah selesai makan, kami menyeka mulut kami dengan tisu, dan membiarkan tisu yang sudah kumal itu di tangan kami. Melihat kami telah selesai makan, ayah meraih tangan kami dan mengambil tisu-tisu bekas kami agar kami tidak perlu terus memegangnya. Saya memandang wajahnya. Walau ia tidak melihat saya, dari matanya Nampak penuh dengan kelemahlembutan dan kebaikan.

Tindakan yang dilakukan ayah saya nampaknya biasa-biasa saja, tetapi hal ini menyentuh hati kecil saya. Melalui hal kecil yang ia melakukan dan apa yang Nampak pada matanya, saya mulai menyedari dan merasakan kasih yang dalam yang ayah berikan kepada anak-anaknya.

Walaupun sebagian dari kita mungkin tumbuh besar dengan pengetahuan bahawa secara teori Allah mengasihi kita, seringkali justeru kita merasa kesulitan untuk melihat atau merasakan kasihNya dalam kehidupan kita. Kita membaca pekerjaan-pekerjaanNya yang luar biasa di Alkitab, dan mendengar kesaksian-kesaksian kesembuhan yang luar biasa, tetapi kita tidak melihatnya dalam kehidupan kita sendiri, dan nampaknya tidak ada yang benar-benar istimewa untuk diingat. Kita tidak lagi menjadi peka dengan berkat-berkat kecil, belas kasihan Tuhan yang selalu baru tiap hari.

Seberapa seringkah kita sakit flu dan sembuh esok atau lusa hari? Melangkah keluar dari pesawat terbang dengan selamat? Berdiri di bawah pohon tengah-tengah hari yang terik? Dapat tidur dan terlelap dengan nyenyak?( Mzm. 4: 9). Kita hampir-hampir tidak pernah memikirkannya.

Seperti tindakan kecil ayah, saya menyampaikan kasihnya yang indah kepada anak-anaknya, kasih Allah yang luar biasa seringkali tercermin pada hal-hal yang nampaknya biasa-biasa saja. Bila kita membuka mata kita dengan lebih cermat, kita dapat melihat bahawa berkat-berkat yang Ia berikan sungguh banyak dan berlimpah. Dan bila kita melihat kepadaNya untuk berterima kasih, kita akan melihat bahawa hal-hal kecil itu Ia berikan dengan penuh kelembutan dan kebaikan.

Renungan:

Hal-hal “ biasa” apa saja akhir-akhir ini anda terima dari Allah?

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *