Ams 6 : 6-11 : Menerangkan inti dari erti ayat tersebut terdapat pula pada (Ams 30 : 24-25).
Tidak hanya pada semut, namun terhadap segala binatang ciptaan Allah, apabila diperhatikan dengan teliti, semuanya terdapat pengajaran yang baik (Ayb 12 : 7-8).
Apabila manusia tidak diajar, maka tidak dapat sefaham dengan binatang hasil yang tidak berjiwa itu. Manusia melihat semut dapat memperoleh hikmat, ada beberapa macam pengajaran yang dapat dipelajari :
I. SANGAT RAJIN
Semut seringkali berjalan-jalan, bekerja dengan semangat untuk mencari makanan, apabila manusia malas dan tidak mahu bekerja, pasti tidak akan memperoleh makanan, juga tidak akan mudah mendapat makanan dari milik orang lain (2 Tes 3 : 10-12).
1. Tuhan Yesus rajin bakerja sebagai teladan (Yoh 5 : 17).
Tidak hanya tugas kudus dalam pemberitaan Injil, terhadap tugas dalam dunia pun, sejak masih kecil sudah membantu Yusuf sebagai tukang kayu (Mrk 6 : 3).
2. Musa memimpin bangsa Israel melalui padang gurun selama 40 tahun, telah memimpin 2 juta orang, pasti sangat sibuk, bahkan telah menulis 5 Kitab Musa.
Penguraian dalam Kitab Ulangan sampai matinya, ia tidak beristirehat (Ul 33, 34).
3. Pekerjaan Paulus (Kis 20 : 24, 27, 31).
Di dalam penjara ia telah menulis 5 buah surat Kiriman untuk jemaatnya.
- Terhadap tugas jasmani dan rohani ini, apabila kita rajin seperti ini, maka tidak lebih daripada semut.
II. MENYEDIAKAN MAKANAN UNTUK MASA AKAN DATANG
Pada musim kemarau, ketika makanan berlimpah, maka semut mencari makanan terus menerus, untuk dikumpulkan dan ditimbun sebagai persediaan untuk digunakan saat kekurangan makanan pada musim dingin; Kita sebagai umat Kristian, harus menyediakan makanan Rohani seperti ini.
- Sekarang adalah tugas Gereja Benar pada zaman hujan akhir Roh Kudus, iaitu saat makanan Rohani berlimpah, hendaklah Injil Kebenaran dengan segala kekayaannya diam di dalam hati (Kol 3 : 16).
Bersiap-siap apabila kelak mengalami penganiayaan, ketika tidak dapat memajukan pekerjaan kudus, maka barulah dapat dihadapi dengan kekuatan rohani tersebut. Ketika Yusuf di Mesir, dalam masa tahun kelimpahan, telah menimbun makanan yang sangat banyak, untuk persiapan dalam tahun-tahun kelaparan yang akan datang itu. Iaitu memberikan teladan kepada kita terhadap Inji ini (Kej 41 : 42-49).
III. TIDAK EGOIS
Setelah semut menemukan makanan, lalu mengumpulkan teman sejenisnya, dan tidak dimakan sendiri, yakni binatang yang tulus; Dalam huruf Tionghua ditulis sebagai jenis serangga yang tulus.
- Tuhan mengajarkan : “Memperoleh dengan cuma-cuma, kerana itu berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Mat 10 : 8).
Apabila melakukannya demikian, barulah disebut Kasih; Barangsiapa mempunyai harta namun tidak memberi kepada orang lain, bagaimanakah Kasih Allah dapat ada di dalam dirinya (1 Yoh 3 : 17; Yak 2 : 15-17).
- Ketika Elisa sedang lapar dan orang lain memberikan 20 roti jelai kepadanya, maka ia segera membagikan kepada orang banyak (2 Raj 4 : 42-44).
- Anak kecil mempersembahkan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan yang ada serta dibagikan oleh Yesus kepada orang banyak, iaitu mempunyai semangat seperti semut.
IV. SEHATI BERGOTONG ROYONG
Meskipun semut bertubuh kecil, sering kali barang yang lebih besar beberapa puluh kali lipat dari dirinya, dapat digotong hingga sampai ke dalam lobang, iaitu kerana mereka bergotong royong.
Apabila kita dalam segala perkara dapat sehati bekerja sama, maka pasti dapat menyelesaikan tugas yang besar serta sulit, ketika umat Israel menyerang kota Yerikho (Yos 6).
Pekerjaan pada zaman Nehemia untuk memperbaiki bangunan kota Yerusalem, semuanya adalah teladan yang sangat baik. Kita harus mempunyai semangat bergotong royong dalam melakukan tugas besar seperti semut, dalam melakukan tugas Kudus bagi gereja, sehati sejiwa untuk berjuang (Flp 1 : 27).
V. MENGETAHUI KESUSAHAN AKAN DATANG, LALU PINDAH TEMPAT UNTUK MENGHINDARINYA
Kita sering melihat, beberapa hari sebelum banjir datang, maka semut dengan bergerombol memindahkan makanannya ke tempat yang tinggi, sungguh merupakan suatu hikmat yang sangat baik.
Pada akhir zaman ini dimana malapetaka akan segera tiba, dan setelah kita melihat Alkitab, maka kita sudah memahaminya; Bukankah kita segera untuk menghindarinya atau tetap mengasihi dunia seperti Lot? Pengajaran tentang ayat Kebenaran ini tidak sedikit, apabila membaca beberapa bagian selanjutnya, maka akan lebih mengerti lagi (Kej 19 : 12-19; Mat 24 : 16-19; Why 18 : 4; Yes 51 : 6; Luk 21 : 29-36).
- Mempelajari pengajaran tentang semut yang kecil itu, sesungguhnya sangat penting sekali, Kita sebagai manusia jangan sampai kalah dengan bangsa serangga yang sangat kecil itu.