Hits: 73

Bahagian 6: Pelayan Perjanjian Baru

Nas Kitab: 3:1-18

Prakata

Pada waktu tersebut ada rasul-rasul palsu yang menyebarkan kabar angin untuk menghasut para pemercaya, menyebabkan mereka mulai mencurigai identiti Paulus. Maka di sini Paulus dengan khasnya menjelaskan bahwa kerja gembalaannya ialah bukti kuasa kerasulannya.

[1]      Pelayan-Pelayan Perjanjian Baru Adalah Dilantikkan Allah (3:1-3)

i. Bukan direkomenkan sendiri: “Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami?” (1).

ii. Juga tidak perlu direkomenkan orang lain: “Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?”

Δ Pada waktu tersebut, disebabkan mahu mengalakkan rasul-rasul palsu, maka surat pujian adalah sesuatu yang lazim digunakan (Kis 18:27; Rm 16:1).

Δ Terhadap jemaat Korintus, Paulus sekali-kali tidak perlu menggunakan surat pujian, disebabkan jemaat di situ adalah didirikan olehnya, justeru itu, katanya: “kamu adalah surat pujian kami” (3:2).

iii. Adalah direkomenkan oleh Roh Allah.

“Kerana telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami” (3:3a).

Δ Roh Allah kerja bersama-sama Paulus dengan menyatakan tanda-tanda mujizat demi membuktikan Firman yang diberitakan ~ itulah surat rekomendasi dari Kristus.

“Yang ditulis oleh pelayanan kami”: oleh firman yang kami beritakan, tertulis di dalam hati kami dan menimbulkan perubahan dalam kehidupanmu. Secara hidup dinampakkan dalam perbuatanmu, setiap orang dapat melihatnya ~ itulah yang ditulis oleh pelayanan kami.

“Ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia” (3:3b).

Δ Yang ditulis dengan tinta, pasti akan pudar lama-kelamaan juga dilenyapkan sebaliknya ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, adalah hidup yang diterima dari Allah, bersandar kepada Roh Kudus untuk kerja pembaharuan, itulah yang terindah dan sekali-kali tidak palsu (Tit 3:5).

[2]      Perbezaan Antara Pelayan Perjanjian Baru Dan Pelayanan Perjanjian Lama (3:4-9)

Δ Guru-guru palsu waktu tersebut mengacau-bilaukan firman kebenaran dan menghasut serta menyesatkan bangsa lain yang telah percaya pada Tuhan bahawa semestinya memegang hukum-hukum Perjanjian Lama, lalu dengan sengajanya menjunjung tinggi kemuliaan pelayanan dalam Perjanjian Lama. Lantas, Paulus membandingkan kedua-dua jenis pelayanan tersebut dan mengambil kesempatan untuk menasihati para pemercaya supaya jangan merindui akan peraturan-peraturan dan hukum-hukum agama Yahudi.

i. Pelayan-pelayan Perjanjian Baru.

Melayani berdasarkan iman oleh Yesus Kristus (3:4a).

“Oleh Kristus” ~ yaitu oleh penyelamatan Kristus, maka kita menjadi anak-anak Tuhan dan menjadi juga imamat yang rajani (I Ptr 2:9); dipanggil menjadi rasul-rasul diutus khas untuk memberitakan Injil Allah (Rm 1:1).

“Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah” (3:4) ~ hanya dengan diutus Tuhan barulah beroleh keyakinan dan kekuasaan untuk bekerja.

Bersandar pada anugerah Tuhan, bukan bergantung pada diri sendiri (3:5).

“Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah” (3:5).

Berdasarkan Roh, bukan perkataan yang tertulis (3:6).

“Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh (3:6a).

“Roh menghidupkan” ~ yang menghidupkan ialah Roh yaitu kehidupan (Yoh 6:63).

Δ Ialah membuat suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi Roh” (3:6) ~ pelayan-pelayan Perjanjian Baru, bukanlah perjanjian pada tulisan melainkan Perjanjian Roh.

Δ Rumusan segala hukum Taurat ialah Kristus, setiap yang percaya padaNya pasti dibenarkan (Rm 10:4).

Adalah milik Roh bukan milik maut (3:7-8).

Δ Pelayanan milik Roh adalah tugasan memimpinkan manusia bebas dari hukuman kekal, yakni maut kekal bagi jiwa (Kis 26:18; Kol 1:27-29).

Adalah tugasan pelayanan yang dibenarkan: “Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memipin kepada pembenaran” (3:9).

Tugasan pelayanan Perjanjian Lama.

“Terdiri dari hukum yang tertulis” (3:6b) ~ yaitu bergantung pada peraturan-peraturan hukum Taurat.

‘Yang mematikan’; ‘Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah, itu, dosa mulai hidup’ (Rm 7:7-9)

Á Pelayanan yang memimpin kepada kematian: pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu (7)

Δ Hidup di bawah hukum Taurat, tidak dapat benar-benar meluputkan orang-orang Israel yang menghadap mempersembahkan korban, dari maut (Ibr 10:1-4)

 Pelayanan yang menetapkan dosa (9): pelayanan yang memimpin kepada penghukuman, disebabkan hukum Taurat sebenarnya menetapkan dosa.

[3]     Bandingan Antara Kemuliaan Dahulu Dengan Kemuliaan Abadi (3:10-11)

i. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai erti (3:10)

ii. ‘Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan’ (3:11)

Δ ‘Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia’ dan ‘jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan’ ~ ini ditujukan kepada perjanjian kudus yang Tuhan ikatkan dengan umat pilihan zaman dulu, disebabkan ‘tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa’ (Ibr 10:4), maka Allah menetapkan Yesus sebagai jalan pendamaian. Dengan itu, yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua (Ibr 10:9, 10)

[4]     Menghadap Hadirat Secara Langsung, Tidak Perlu Seperti Musa Yang Menyelubungi Mukanya Apabila Menghadap Umat (3:12-18)

i. “Kerana kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian” (3:12).

‘Pengharapan yang demikian’ adalah kerana rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati (I Ptr 1:3).

‘Maka kami bertindak dengan penuh keberanian’ iaitu kerja pemberitaan Injil telah dipercayakan kepada kita (Tit 1:3), maka Dialah yang kita beritakan untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempunaan dalam Kristus (Kol 1:28-29).

ii. “Tidak seperti Musa yang menyelubugi mukanya” (3:10a). Apabila Musa habis berbicara dengan Tuhan di atas gunung Sinai, mukanya bercahaya; sewaktu ia turun dari gunung ia menyelubungi dahulu mukanya barulah ia menghadap umat dan berbicara dengan mereka (Kel 34:33).

iii. “Supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya sementara itu” (3:13b).

Δ Terjemahan versi baru: Ia mesti menyelubungi mukanya sendiri, supaya orang-orang Israel tidak akan melihat cahaya itu menjadi semakin pudar (II Kor 3:13).

‘Hilangnya cahaya sementara itu’ (13c) ~ ditujukan kepada cahaya kemuliaan yang singkat dan sementara, bahkan akan lenyap. Sama seperti yang dikatakan di Ibrani fasal 7:18,19: ‘Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan kerana itu tidak berguna’.

iv. “Tetapi fikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan” (3:14)

v. “Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya” (3:16).  Jika seseorang itu percaya dan bersandar pada Kristus, hati dan mentalnya tidak lagi tertutupkan.

vi. Para pemercaya Perjanjian Baru bersandarkan Roh Kudus dapat berhadap-hadapan muka dengan Tuhan.

‘Sebab Tuhan adalah Roh’ (17a).

Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekakaan.

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang berselubung. Dan kerana kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar (17b).

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *