Hits: 302

I.             ASAL USUL BAPTISAN

1.      Baptisan dalam Perjanjian Lama

Δ        Apabila orang Israel kena yang najis, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, barulah bersih (Im 15:5-13, 16; 16:26, 28 ; 17:15, 16). Upacara pembersihan ini adalah baptisan dalam Perjanjian Lama.

Δ        Kitab Perjanjian Lama ada mengatakan perihal bangsa asing masuk menjadi jemaah Yahudi. Seperti: Kaleb orang Kenas (Yos 14:6), Rahab, perempuan pelacur di Kanaan (Yos 6:15), Rut, orang Moab (Rut 1:22),  dan lain-lain. Menurut cerita: pada zaman dulu apabila laki-laki bangsa asing jemaah Yahudi, dia harus disunat (Lihat: Kej 17:12, 23; Kel 12: 43, 44, 48, 49). Kemudian melakukan upacara merendamkan diri di sungai.

2.      Baptisan Yohanes Pembaptis

Δ        Tuhan Yesus pernah bertanya pada para kepala imam dan ahli-ahli Taurat: “Baptisan Yohanes itu dari Syurga atau dari manusia?” (Luk 20:4). Dapat diketahui bahawa Tuhan Yesus menganggap baptisan Yohanes adalah berasal dari kehendak Allah. Tujuannya adalah supaya manusia bertobat, bersiap sedia untuk menerima Juruselamat yang akan datang (Mat 3:1-12; Luk 3:7-17; 7:29). Caranya ialah baptisan (Yoh 3:23; Mat 3:15, 16).

3.      Baptisan Gereja Perjanjian Baru

Δ        Apakah baptisan Yohanes dipengaruhi oleh Upacara Penyucian Perjanjian Lama dan Upacara Perendaman Diri yang dilakukan agama Yahudi sewaktu menerima murid? Apakah Perjanjian Baru dipengaruhi oleh baptisan Yohanes? Semua ini bukanlah merupakan hal yang penting. Asal mengetahui bahawa baptisan Yohanes bukan berasal dari kehendak sendiri (Luk 20:4) manakala baptisan yang dilakukan Gereja diperintahkan sejelas-jelasnya oleh Tuhan (Mat 28:19; Mrk 16:15, 16). Namun khasiat dan erti dari baptisan Yohanes dan Gereja tidak sama (Lihat: Kis 19:3-5).

II.          Khasiat Baptisan

1.      Dilahir kembali

(1)     Kata Tuhan: “Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yoh 3:3).

(2)     Dilahirkan dari air dan Roh merupakan syarat mutlak untuk masuk ke Kerajaan Allah (Yoh 3:5).

(3)     Menerima baptisan ialah dilahirkan dari air, maka Paulus menyebutnya ‘permandian kelahiran kembali’ (Tit 3:5).

Δ        Adam melambangkan Tuhan Yesus (Rm 5:14; I Kor 15:45). Allah membuat Adam tidur nyenyak, mengambil tulang rusuknya (mengalirkan darah), lalu membangunkan Hawa (Kej 2:21-25); melambangkan Tuhan akan mati, ditusuk tulang rusukNya dan mengalirkan darah, lantas menciptakan manusia baru melalui baptisan, membangun jemaat  – mempelai perempuan (Yoh 19:30-35; Ef 5:25-27; Kis 20:28).

2.      Dosa diampuni

(1)     Pengampunan dosa hanyalah bersandar pada darah Tuhan Yesus (Ef 1:7; I Ptr 1:18, 19).

(2)     Darah Tuhan adalah melalui air (baptisan) supaya orang menggunakannya untuk diri sendiri, mendapat khasiat dari darah Tuhan (Ibr 9:13, 14; 10:19-22; Za 13:1; I Yoh 5:6-8).

(3)     Maka baptisan boleh ‘mengampuni dosa’, ‘mencuci dosa’ (Kis 2:38; 22:16).

Δ        Paulus berkata bahawa dibaptis adalah masuk ke dalam kematian Tuhan, menyalibkan manusia lama (orang berdosa) bersama-sama Tuhan; supaya tubuh yang berdosa binasa, dan tidak lagi menjadi hamba dosa, sebab orang yang sudah mati adalah lepas dari dosa (Rm 6:3-7). Dapat diketahui ‘binasanya tubuh yang berdosa’ hanya oleh baptisan, tidak ada cara lain.

3.      Diselamatkan dan dibenarkan

(1)     ‘Diselamatkan’ mengandung erti diselamatkan dari kuasa dosa dan lembah maut. Memandangkan baptisan adalah untuk pengampunan dosa, maka kata Tuhan: “Barangsiapa yang percaya dan dibaptis pasti akan diselamatkan” (Mrk 16:16).

(2)     Kata Petrus: “Air ini yang melambangkan baptisan, sekarang menyelamatkan kita oleh kebangkitan Yesus Kristus” (I Ptr 3:20, 21).

(3)     Darah Tuhan sudah membersihkan dosa kita, maka kita dapat dibenarkan di depan Allah (Rm 5:9; 3:25).

4.      Masuk ke dalam Kristus

(1)     Kita dulu adalah: ‘Tanpa Kristus’, di luar warga Israel, adalah orang asing dari semua Perjanjian yang dijanjikan (Ef 2:12).

(2)     “Dengan darahNya Tuhan telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa” (Why 5:9, 10).

(3)     Dibaptis adalah supaya kita ‘masuk dalam Kristus’, ‘mengenakan Kristus’, ‘menjadi milik Kristus’, sehingga menjadi keturunan Abraham, menurut janjiNya akan menerima warisan (Gal 3:27-29; Rm 6:3).

Δ        Perempuan yang diciptakan dari tulang rusuk Adam – Hawa – adalah tulang dan daging (Kej 2:22-25). Begitu juga, anak-anak yang dilahirkan kembali oleh darah Tuhan, barulah menjadi pengantin perempuan Tuhan, dia bukan saja akan masuk ke dalam Tuhan, juga akan menjadi satu tubuh dengan Tuhan (Kis 20:28; II Kor 11:2; Ef 5:29-32).

5.      Menjadi anak Allah

(1)     Manusia sebenarnya adalah anak Allah (Luk 3:28), tetapi berdosa sehingga kehilangan hak anak sulung (Yoh 8:44; I Yoh 5:19).

(2)     “Allah menebus orang-orang yang takluk kepada hukum Taurat, supaya diterima menjadi anak” (Gal 4:4, 5). Kita ditebus oleh darah Tuhan (I Ptr 1:18, 19). Darah Tuhan bukan saja menebus kita kembali kepada Allah (Ibr 10:19-22), juga menjadikan kita anak-anak Allah (Ef 1:4, 5).

(3)     Ketika Tuhan Yesus dibaptis dan keluar dari air, Roh Tuhan turun ke atasNya, ada suara dari Syurga berkata: “Inilah AnakKu yang Kukasihi” (Mat 3:16, 17). Jika baptisan yang kita terima sesuai dengan ajaran Alkitab maka dosa pasti dapat diampuni dan menjadi anak Allah. Allah pasti akan memberikannya Roh Kudus, membuktikan bahawa Dia adalah anak Allah yang diperkenan (Gal 4:6; Rm 8:15, 16).

III.   Cara Baptisan

1.      Seluruh badan masuk dalam air

(1)     Berdasarkan lambang.

Δ        Lambang dari sekeluarga Nuh diselamatkan oleh air ~ “Air ini melambangkan baptisan” (I Ptr 3:20, 21). Pada waktu itu hujan dan air bah mengelilingi bahtera (Kej 7:17-20).

Δ        Lambang dari orang Israel melewati Laut Merah ~ melewati Laut Merah melambangkan baptisan, pada waktu itu Allah membuka jalan keluar bagi bani Israel di tengah-tengah laut besar. Mereka turun ke laut berjalan di tanah kering, air menjadi tembok yang tinggi dari kepala mereka di sebelah kanan dan kiri mereka (I Kor 10:1, 2; Yes 43:16; Kel 14:21).

(2)     Berdasarkan nubuat.

Δ        “Allah melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut” (Mi 7:19).

Δ        “Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran” (Za 13:1).

Δ        Dasar laut adalah jalan yang harus dilewati oleh umat tebusan (Yes 51:10).

(3)     Aturan pembersihan zaman Perjanjian Lama.

Δ        Aturan pembersihan zaman Perjanjian Lama mempunyai hubungan dengan baptisan zaman Perjanjian Baru. Apabila mereka kena yang najis, harus membasuh tubuh baru boleh menjadi bersih. Jadi bagaimanakah cara mereka membasuh tubuh? ‘Mandi’ seperti dicatatkan pada Im 15:5-8, 10, 11, 18; Bil 19:19, dan lain-lain, sama dengan ‘membasuh tubuh’ dalam bahasa aslinya pada Im 15:13, 16; 16:4, 24, 26, 28; Bil 19:7, 8 dan lain-lain; semua istilah ‘dengan air’ pada ayat-ayat tadi, bahasa aslinya ‘dalam air’ sama dengan ‘mandi’ dalam bahasa asli II Raj 5:10. Dari sini dapat diketahui bahawa mereka mandi di air.

(4)     Berdasarkan penelitian cendekiawan bahasa asli.

Δ        Membaptis, dibaptis atau baptisan, bahasa aslinya adalah rendam, masuk, celup atau selam (dalam bahasa Yunani ada juga kata kerja basuh, siram, percik, bersih, tetapi membaptiskan, dibaptis dan baptisan yang tertulis di Alkitab tidak menggunakan kata-kata tersebut). Maka baptisan adalah seluruh badan ditutupi oleh air barulah sesuai dengan bahasa aslinya.

(5)     Agama Yunani yang hanya menggunakan kitab bahasa Yunani.

Δ        Mereka mengerti akan cara baptisan dari bahasa aslinya, maka dari mula sampai sekarang terus melakukan baptisan selam, membuktikan bahawa cara baptisan yang sebenarnya adalah selam.

(6)     Contoh Tuhan Yesus dan para rasul.

Δ        “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air” (Mat 3:16). “Yesus dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air …” (Mrk 1:9, 10). Yohanes pernah melakukan baptisan di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air (Yoh 3:23). Yohanes membaptis di tempat yang banyak airnya, jika bukan baptisan selam buat apa demikian, maka baptisan yang Tuhan terima adalah baptisan selam.

Δ        Filipus membaptis sida-sida: “Keduanya turun ke dalam air dan Filipus membaptis dia, setelah keluar dari air, …..” (Kis 8:38, 39). Jika baptisan percik buat apa mereka turun ke dalam air.

Δ        Mengenai aturan baptisan, ada satu bukti nyata yaitu: “Pada tahun 1923, Pangeran Ethiopia pergi ke Amerika, katanya sampai sekarang, mereka tidak mengubah Injil yang diberitakan Filipus. Baptisan yang mereka terima adalah baptisan selam, memegang hari Sabat pada hari Sabtu, di negaranya ada 36 juta orang yang memegang hari Sabat” (dipetik dari majalah Assembly of God di Beijing).

(7)     Penjelasan Paulus tentang baptisan.

Δ        Paulus menjelaskan bahawa baptisan adalah dikubur bersama-sama Tuhan dan bangkit bersama-sama (Kol 2:12; Rm 6:4). Jika memang dikubur, haruslah tertutup seluruh badan, jika hanya baptisan percikan maka tidak dapat menggambarkan dikubur dan bangkit.

(8)     Masalah 3 ribu orang dibaptis.

Δ        Ada orang bertanya tentang 3 ribu orang dibaptis pada hari Pentakosta, jika dilakukan secara baptisan selam, apakah di Yerusalem ada tempat yang banyak airnya? Tetapi menurut catatan di Yerusalem ada kolam Raja (Neh 2:14), kolam Siloam (Neh 3:15; Yoh 9:7), kolam Hizkia (II Raja 18:17; Yes 7:3; 36:2) dan kolam Bawah, dan lain-lain di luar kota masih ada sungai Kidron (Yoh 18:1).

2.      Muka menghadap ke bawah

(1)     Mencontoh rupa kematian Tuhan (Rm 6:5, 8).

Δ        Rupa kematian Tuhan adalah menundukkan kepala (Yoh 19:30).

(2)     Menyerupai seorang berdosa

Δ        Dosa melebihi kepala maka tidak boleh menengadah ke atas (Mzm 38:4; Ezr 9:6).

Δ        Kerana beban dosa sehingga tidak dapat mengangkat kepala (Mzm 40:12 ; Luk 18:13).

Δ        Orang berdosa tidak pantas mengeraskan tengkuk (Kis 7:15; Ayb 10:15).

3.      Dalam nama Tuhan Yesus

(1)     Perintah Tuhan Yesus (Mat 28:19).

Δ        Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah ‘Yesus’.

(2)     Para rasul mengerti rahsia ini, maka mereka membaptiskan orang dalam nama Tuhan Yesus (Kis 2:38; 8:16; 10:48; 19:5)

Δ        “Kerana namaNya dosa diampuni” (Kis 10:43; 4:12).

IV.  Orang yang dibaptis dan pembaptis

1.   Syarat-syarat orang yang dibaptis

(1)     Harus percaya (Mrk 16:16).

  1. Percaya bahawa Yesus adalah Juru selamat yang tunggal (Kis 4:12; 16:31-33).
  2. Percaya Dia mati menggantikan kita dan bangkit pada hari ketiga (I Kor 15:3, 4; Rm 10:9).
  3. Percaya darahNya akan mencuci-bersihkan dosaku oleh baptisan (I Ptr 1:18, 19; Rm 3:25; Ibr 9:13, 14, 22; Yoh 19:34; I Yoh 5:6-8; Za 13:1).

Δ        Gereja kita waktu melakukan baptisan, pembaptis dan penonton sering melihat air tempat baptisan menjadi merah seperti darah. Hal ini membuktikan bahawa air ketika mengadakan baptisan dalam nama Tuhan adalah darah Tuhan. Ada yang lumpuh dapat berjalan setelah dibaptis; ada juga yang gila, yang menderita penyakit yang aneh, mendapat damai sejahtera ketika keluar dari air. Fakta-fakta ini merupakan bukti dari Allah supaya kita percaya bahawa baptisan bukan hanya merupakan upacara, tetapi mempunyai kuasa dan anugerah pengampunan dosa (Lihat: Mrk 2:5-12).

4. Percaya bahawa gereja yang disertai Roh Kudus adalah Gereja Benar, harus melayani Tuhan di sana, jangan meninggalkannya (Rm 8:9; Ef 1:23; 4:4; Gal 4:26; Yoh 15: 1-6; I Yoh 2:19).

(2)     Harus bertobat.

  1. Mengaku dosa (Mat 3:6; Mzm 32:3-5; Kis 19:18, 19).
  2. Meninggalkan kejahatan (Kis 3:26; Yun 3:5-10; Mzm 37:27)
  3. Kembali kepada Allah (Yes 55:7; Kis 26:20; 20:21).
  4. Bertekad berbuat baik (Luk 3:7-14; Mi 6:6-8).

(3)     Harus bertekad.

  1. Harus sedar memikul salib ikut Tuhan (Luk 14:25-33).
  2. Sebab masuk ke dalam kerajaan harus melalui banyak kesukaran (Kis 14:22; I Tes 3:3).
  3. Orang yang membajak tidak boleh menoleh ke belakang, harus bertekad mengatasi segala kesulitan, bersabar di dalam Tuhan, menempuh jalan sehingga selesai (Luk 9:61, 62; Mat 24:13; Kis 20:24).

Δ        Jika ada orang yang percaya dengan sesungguh hati dan bertobat, bertekad, maka dia boleh dibaptis bila-bila saja menurut permintaannya (Kis 2:37-41; 8:36-38; 16:15,30-33).

2.   Syarat Pembaptis

(1)     Orang yang sudah dibersihkan (Bil 19:18).

Δ        Pembaptis harus menerima baptisan sah, barulah dapat dikatakan orang yang bersih (Kis 2:38). Setelah sendiri bersih, barulah boleh membaptis orang yang tidak bersih. Sebelum imam memegang jabatan, harus membasuh tubuh dengan air (Kel 29:4). Tuhan Yesus sebelum keluar bekerja juga menerima baptisan, – sesungguhnya Dia tidak berdosa, hanya ingin memberi teladan bagi kita (Mat 3:13-16).

(2)     Orang yang diutus Allah.

Δ        “Bagaimana mereka dapat memberitakanNya, jika mereka tidak diutus?” (Rm 10:15). Jika hanya diutus dan diangkat oleh manusia, tidak layak mencampuri pekerjaan kudus Allah. Tuhan berkata: “Sama seperti Bapa mengutus kamu” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus” (Yoh 20:21, 22). Bapa mengutus Yesus melalui Roh Kudus” (Luk 4:18, 19; Yoh 1:32-34). Maka Tuhan juga mengutus murid-murid melalui Roh Kudus. Orang yang tidak mempunyai Roh Kudus, tidak mendapat utusan Tuhan. Demikianlah, dia tidak mempunyai kuasa untuk melakukan baptisan pengampunan dosa (Yoh 20:22, 23). Sebelum naik ke Syurga, Tuhan melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem, harus menunggu sampai Roh Kudus turun ke atas mereka, barulah mengizinkan mereka pergi memberitakan Injil. Itulah sebabnya mereka mesti tunggu di Yerusalem (Kis 1:4-8).

Δ        Khasiat baptisan untuk pengampunan dosa adalah berdasarkan darah Tuhan, iman manusia, nama Tuhan dan kuasa Roh Kudus (Rm 3:25; I Kor 6:11). Justeru demikian, jika pembaptis tidak menerima Roh Kudus, Allah tidak menyertainya, lantas baptisannya tidak berkhasiat.

Δ        Baptisan hanya boleh diterima satu kali, tetapi jika menerima baptisan yang salah, dia harus menerima sekali lagi baptisan yang sah, seperti jemaat di Efesus. Dengan demikian, barulah dosanya diampuni dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan (Ef 4:5; Kis 19:1-7; 2:38).

V.   Apakah bayi boleh dibaptis?

  1. Ketika dilahirkan, bayi sudah mempunyai dosa asal (Mzm 51:5; Rm 5:13, 14).
  2. Bani Israel melewati Laut Merah, tidak meninggalkan anak-anak di Mesir (Kel 10:10; Bil 14:31).
  3. Anak laki-laki Israel, disunat menjadi kudus dalam Allah pada hari kedelapan (Kel 17:9-14; Kol 2:11, 12).
  4. Alkitab mencatat peristiwa ‘sekeluarga dibaptis’, maka termasuk bayi (Kis 16:15, 32-34; 18:8; I Kor 1:16).
  5. Anugerah Allah juga diberikan pada anak-anak (Mzm 115:13; Kis 2:38, 39).
  6. Tuhan Yesus tidak menolak anak-anak (Mat 18:13-15; Luk 18:15, 16).

Δ        Bayi dibaptis berdasarkan iman orang tua (Lihat: Mat 15:28; Yoh 4:49-51).

Δ        Setelah bayi dibaptis, orang tua harus menjalankan kewajipan membimbing (Ef 6:4; Ams 22:6; Kej 18:19; Ul 6:6, 7).

Δ        Setelah dibaptis tidak boleh berbuat dosa (Ibr 10:26-29; 6:4-8; Yoh 5:14).

Similar Posts

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *