11. Celakalah Orang Yang Meninggalkan Allah
|

11. Celakalah Orang Yang Meninggalkan Allah

Yer 17 : 5-8: Yang paling bahagia di antara manusia adalah yang bersandar kepada Allah;  Yang paling celaka adalah orang yang meninggalkan Allah.

Sebab : Jika meninggalkan Allah, maka akan dibuang oleh Allah, sehingga tidak dapat diselamatkan (1 Taw 28 : 9).

  • Yang meninggalkan Allah, maka kebahagiaan (berkat) akan berbalik menjadi malapetaka (Yos 24 : 20).
  • Yang meninggalkan Allah, akan dibinasakan semua oleh Allah (Mzm 73 : 27).
  • Yang meninggalkan Allah, namanya akan tercatat dibumi (Yer 17 : 23).

Kalau demikian, siapakah orang yang meninggalkan Allah?  Dan yang bagaimanakah baru meninggalkan Allah?

I.       ORANG YANG TIDAK BERSANDAR KEPADA ALLAH (Yes 1 : 4;  Yer 2 : 13)

II.     YANG MENINGGALKAN FIRMAN ALLAH, SEBAB FIRMAN ITU ADALAH ALLAH (Yoh 1 : 1)

Hal ini bukan hanya bagi orang yang tidak percaya, sekalipun telah menjadi umat Kristian, apabila menyia-nyiakan Firman Allah, dan tidak mahu mendengarkan terhadap Firman itu, atau sekalipun mendengar, namun tidak memegangnya, tidak mentaati, iaitu meninggalkan Allah.

  • Nenek moyang tidak mentaati Firman Allah, lalu telah meninggalkan Allah (Kej Pasal 3).
  • Kerana Rehabeam meninggalkan Hukum Taurat, maka diserahkan kepada musuh (2 Taw 12 : 1-5).

III.    BAGI YANG MENINGGALKAN ROH KUDUS, SEBAB ROH KUDUS ADALAH ALLAH DAN TUHAN (2 Kor 3 : 17)

Apabila Roh Kudus berada, maka Tuhan pun berada (Yoh 14 : 16-18;  1 Yoh 3 : 24-25).

Setelah Roh Allah meninggalkan Saul, maka ia menjadi milik iblis (1 Sam 16 : 14).

Setelah Roh Allah meninggalkan Simson, maka ia dibawa oleh musuh dan menerima malapetaka (Hak 16 : 19-21).

IV.    BAGI YANG MENINGGALKAN GEREJA BENAR, SEBAB GEREJA ADALAH TUBUH TUHAN (Ef 1 : 23)

Umat Kristian adalah anggota tubuh Tuhan, bagi yang meninggalkan, maka akan kehilangan nyawa (1 Kor 12 : 12, 27).

Umat Kristian adalah ranting dari pokok anggur, bagi yang meninggalkan, maka pasti akan kering (Yoh 15 : 1-5).

Gereja adalah rumah Allah (1 Tim 3 : 15), bagi yang meninggalkan rumah tersebut akan binasa (Yos 2 : 18-19).

V.     BAGI YANG MENINGGALKAN KASIH, SEBAB ALLAH ADALAH KASIH (1 Yoh 4 : 8)

Yang tidak mempunyai kasih, maka tidak ada Allah, dan orang tersebut ada di dalam kebinasaan (1 Yoh 3 : 14).

Pada saat penghakiman, bagi yang tidak mempunyai kasih maka akan dibuang di luar Kerajaan Syurga (Mat 25 : 41-43).

Bagi yang mempunyai kasih, akan hidup di dalam Tuhan selama-lamanya (1 Kor 13 : 13).

Janganlah melakukan beberapa hal tersebut, sehingga akan murtad dari Allah yang hidup (Ibr 3 : 12).

7. Mencontoh Allah
|

7. Mencontoh Allah

Ef 5 : 1 – Anak-anak yang memperoleh Kasih Allah, terhadap suatu hal yang penting dilaksanakan iaitu mencontoh Allah, jangan mencontoh orang atau mencontoh dunia (Rm 12 : 1).

Di bawah ini terdapat beberapa sifat Allah sebagai standard untuk dicontoh oleh kita.

I.       ALLAH ADALAH KUDUS/SUCI (Im 11 : 44-45)

Dunia penuh dengan kecemaran, hanya Allah yang kudus (Yes 24 : 5).

Umat Kristian adalah dikuduskan bagi Tuhan, serta dipisahkan dari bangsa-bangsa lain (Im 20 : 26).

Maka dari syurga, terdengarlah seruan Allah kepada umatNya : “Keluarlah dari dosa-dosa dunia” (Why 18 : 4).

Serta kejarlah kekudusan (Ibr 12 : 14;  1 Yoh 3 : 3).

Dalam setiap perkara harus kudus seperti Allah (1 Ptr 1 : 15-16).

Barulah mencontoh Allah dan menjadi anak-anak yang dikasihi oleh Allah.

II.     ALLAH ADALAH BENAR (Rm 3 : 4)

Serta disebut sebagai “Penguasa yang Kudus dan Benar” (Why 6 : 10).

Dunia adalah palsu : tidak ada manusia di atas dunia yang benar seperti Allah;  Hanya bagi orang yang sudah berada di dalam Tuhan, maka harus “Ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu” (1 Yoh 2 : 8).  Untuk mencontoh Allah, yang masih harus dikejar adalah “Tidak ada kepalsuan di dalam hatinya” (Yoh 1 : 47).

Kata-katanya benar (1 Tim 2 : 7).

Bersaksi Firman yang benar (Yoh 5 : 32).

Sama dengan Tuhan Yesus.

  • Yesus adalah penjelmaan Allah di dalam daging, Ia sempurna dan benar, ketika Ia memberi nasihat kepada orang.

Sering berfirman : “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu”.

Bahasa asal “sesungguhnya” adalah “Amin, Amin”.

Yakni “Sungguh dan Benar”.  Apabila umat Kristian mencontoh Tuhan Yesus dengan “Amin, Amin” atau “Sungguh benar” baik di dalam kata-kata atau perbuatan, iaitu mencontoh akan Allah, dan menjadi ranting yang benar bagi Tuhan sebagai pokok anggur yang benar serta banyak berbuah Kebenaran untuk memuliakan Allah (Yoh 15 : 1, 5, 8) barulah orang yang takut akan Allah sesungguhnya.

III.    BERSIFAT “BAJIK” ATAU HANYA DISEBUT BAIK

         (Mzm 107;  Luk 18 : 19).

“Baik” iaitu tidak ada kepalsuan, dan sifat baik dari Allah semuanya telah dinyatakan pada diri Yesus.  Ketika Ia memberitakan Injil di dunia iaitu “Berjalan keliling sambil berbuat baik” (Kis 10 : 38).  Tidak melawan dengan dosa (Yes 53 : 7), meskipun dianiaya, bahkan disalib menyerahkan nyawaNya, namun Ia masih tetap terbaik, yakni guna penebusan dosa bagi semua orang, sehingga mengorbankan diriNya (Yes 53 : 3-6).  Pada hal “Ia tidak pernah berbuat sesuatu yang tidak baik/salah (Luk 23 : 41).

  • Kita adalah umat Tuhan, hendakah mencontoh akan Allah, juga harus mencontoh kebaikan Yesus, serta harus rajin berbuat baik, sesuai dengan tujuan Allah memilih kita (Ef  2 : 10;  Tit 2 : 14).

IV.    BERSIFAT LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI

         (Mat 11 : 29)

Tuhan sendiri memberi petunjuk demikian dan diriNya sungguh-sungguh melaksanakan demikian pula (Mat 12 : 19, 20).

Ia menjadi hamba dan melayani orang (Mat 20 : 28), membasuh kaki muridNya (Yoh 13 : 3-5).

Sifat Tuhan Yesus yang baik ini, juga harus dicontohi oleh para muridNya (Flp 2 : 5-7).

V.     ADIL (Mzm 11 : 7)

Keadilan ini pun merupakan suatu sifat Allah yang berharga, yang dimaksud dengan “Adil” iaitu paling adil dan benar, di dalam segala hal tidak berhati serong, yang teradil dan terbenar, serta membenci berbagai macam kefasikan (Mzm 45 : 7).

  • Umat manusia yang meninggalkan Allah, adalah yang kehilangan keadilan, di dalam melakukan sesuatu banyak menuruti hawa nafsu serta berhati serong, di dalam melaksanakan tidak adil dan tidak benar.  Umat Kristian yang mencontoh Allah, maka harus mempunyai keadilan Allah, yakni mengejar keadilan (1 Tim 6 : 11;  2 Tim 2 : 24).  Dan hidup dengan keadilan (Mzm 119 : 40) serta harus sering melakukan keadilan, untuk memperoleh Kasih Allah, sehingga pasti akan diberkatiNya (Yl 6 : 8;  Ams 15 : 9).

VI.    KASIH

Inilah sifat Allah yang terpenting (Mzm 103 : 8;  1 Yoh 4 : 8).

Iaitu Firman yang harus dilaksanakan di antara manusia (Mat 22 : 37-38;  1 Kor 13 : 13).

  • Kerana Allah adalah Kasih, maka Ia mengutus Yesus untuk menyerahkan nyawaNya sebagai tebusan orang banyak (Yoh 3 : 16;  1 Yoh 4 : 9-10).
  • Bagi umat Kristian yang memperoleh penebusan, maka Firman yang harus dilaksanakan adalah menurut Kasih Tuhan untuk mengasihi sesama (Yoh 13 : 34;  15 : 12).

Bahkan menyerahkan nyawaNya untuk mengasihi sesama (1 Yoh 3 : 16).

Di dalam dunia ini, kita juga harus sama seperti yang dilakukan Tuhan (Dalam 1 Yoh 4 : 17, kalimatnya menunjukkan Kasih yang dilakukan adalah sama dengan Tuhan) agar orang melihat Kasih yang sempurna ini mengenal, bahawa kita adalah umat Tuhan (Yoh 13 : 35).

  • Umat Kristian sering kekurangan terhadap Kasih ini (Rm 13 : 8).

Apabila Kekurangan Kasih, meskipun berpengetahuan dan beriman pun tak berguna (1 Kor 13 : 1, 3) yang kurang kasih tidak akan memperoleh kehidupan yang kekal, yang mempunyai kasih sempurna akan berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, pada saat penghakiman pun tidak takut, dan akan masuk ke dalam syurga (1 Yoh 3 : 14;  1 Yoh 4 : 18;  Mat 25 : 37-40).

VII.  CEMBURU (Kel 34 : 14)

Cemburu juga merupakan salah satu sifat dari Allah.  Di dalam Alkitab Perjanjian Lama banyak bagian yang mencantumkannya (Kel 20 : 5;  Ul 4 : 24;  6 : 15;  Yes 24 : 19).

Cemburu adalah kebalikan dari suci dan adil.  “Jahat” adalah segala kejahatan yang terjadi oleh kerana godaan dari iblis, seperti penyembahan berhala, pengajaran sesat, adat pada zaman kini, serta segala macam hawa nafsu yang dilakukannya.

Terdapat kejahatan semua itu, Allah sangat membencinya, tentu harus diserang dan dimusnahkan.  Umat Kristian yang mencontoh Allah harus melaksanakan.

Seperti Pinehas, kerana berhati cemburu dari Allah, maka ia bangkit dan memusnahkan pendosa-pendosa di antara bangsa pada saat itu, sehingga diperkenan oleh Allah dan untuk memperoleh keselamatan, serta memakai keturunannya (Bil 25 : 1-13).

Terhadap sifat-sifat Allah yang harus dicontohi sangat banyak, dan tidak akan habis-habis, tetapi apabila dapat memperlihatkan kebajikan menurut sifat Allah yang beraneka ragam, rajin dan giat, maka dapatlah mencapai tahap yang sempurna sehingga diberkatiNya.

6. Pentingnya Takut Akan Allah
|

6. Pentingnya Takut Akan Allah

Pkh 12 : 13 –    Kewajiban manusia yang terpenting, ditunjukkan dengan jelas di dalam ayat ini.

I.       ALASAN HARUS TAKUT AKAN ALLAH

1.      Sebab Allah adalah “Tuhan langit dan bumi”;  “Bapa segala roh” (Mat 11 : 25;  Ibr 12 : 9).

Kita adalah anak-anakNya;  Anak menghormati bapanya adalah patut (Mal 1 : 6).

Barangsiapa percaya kepada Tuhan dan memperoleh Roh Kudus, lebih membuktikan adalah anak Allah (Rm 8 : 14-16;  Gal 4 : 6) yakni kewajiban untuk lebih takut akan Allah.

2.      Allah adalah Maha besar (Mzm 96 : 4), Maha tahu dan Maha Kuasa (Why 15 : 3-4).  Pencipta langit dan bumi (Kej psl.1) berkuasa atas segala sesuatu (Mzm 103 : 19).

Pemegang hidup mati manusia (1 Sam 2 : 2-7).  Dapat menyelamatkan dan membinasakan orang (Yak 4 : 12).  Yakni harus ditakuti oleh semua orang.

3.      Allah adalah kudus dan adil;  Di dalam doa Tuhan Yesus jelas dikatakanNya (Yoh 17 : 11, 25).

Kelak dengan adil Ia akan menghakimi semua orang di dunia (Kis 17 : 31;  Pkh 12 : 14;  Rm 2 : 5-6).

Hanya yang takut akan Allah dan tekun berbuat baik, barulah akan memperoleh pembalasan dari Allah serta diberkatiNya (Rm 2 : 7).

II.     KEGUNAAN/MAKNA TAKUT AKAN ALLAH

Bagi yang takut akan Allah, manafaat yang diperolehnya sangat banyak.

1.      Permulaan hikmat yang sesungguhnya adalah takut akan Allah (Ams 9 : 10).

Bagi orang yang tidak mengenal kepada Allah, meskipun mempunyai kepandaian yang beraneka ragam, namun Alkitab menentukan bahawa dia adalah orang yang bodoh atau bebal (Mzm 14 : 1;  1 Kor 3 : 19-20).

2.      Takut akan Allah barulah ada ketenteraman (Ams 14 : 26) manusia di dunia bersandar kepada pribadi, atau bersandar kepada orang, dan bersandar kepada wang, semuanya itu adalah sia-sia adanya (Yes 2 : 22;  Pkh 5 : 13-14).  Allah adalah pengandalan manusia satu-satunya (Yer 17 : 5-8).

Yang takut akan Allah iaitu seperti anak-anak yang memperoleh kasih sayang bapanya (Mzm 103 : 13).

Di dalam kesesakan, pasti setiap saat menolongnya (Mzm 46 : 1).  Yang takut akan Allah, ada ketenteraman yang sempurna.

3.      Takut akan Allah baru dapat menjauhi kejahatan (Ams 16 : 6).  Dunia dikuasai oleh si jahat, manusia tidak berdaya mengalahkannya seorang diri (1 Yoh 5 : 19).  Hanya bagi yang rajin berbakti kepada Allah, dapat mengalahkan serta menjauhi kejahatan tersebut.  Seperti : Ayub, Yusuf adalah contoh yang nyata (Ayb 1 : 1;  Kej 39 : 9).

4.      Takut akan Allah pasti memperoleh berkat (Mzm 115 : 13).  Berkat itu meliputi Rohani dan jasmani.

5.      Takut akan Allah adalah sumber kehidupan (Ams 14 : 27);  Dan kehidupan tersebut adalah kehidupan rohani yang kekal.

6.      Takut akan Allah juga memperoleh kekayaan dan kehormatan (Ams 22 : 4).

Di dalam hati ada kepuasan (Ams 19 : 23).

Kepuasan Paulus adalah suatu bukti yang nyata (2 Kor 6 : 10;  Flp 4 : 13-14).

7.      Takut akan Allah, akhirnya adalah “Menyempurnakan kekudusan”, “Untuk diselamatkan” (2 Kor 7 : 1;  2 Tes 2 : 13).

  • Terutama isteri yang takut akan Allah, akan lebih memperoleh pujian (Ams 31 : 30).

Di dalam Alkitab banyak contoh yang nyata.

Sara isteri Abraham, Rut dan Naomi, Hana, Abisai, Perempuan Sunem, ……..

Di dalam Perjanjian Baru, iaitu Maria ibu Tuhan, Hana, Maria dari Betania, Lidia, Priskila, Phebe, …….  Semua itu adaah wanita yang takut akan Allah, yakni isteri teladan yang memperoleh pujian.

III.    BAGAIMANA TAKUT AKAN ALLAH

  • Untuk memperoleh manafaat takut akan Allah, terutama harus mempunyai ketulusan takut yang sesungguhnya barulah berkhasiat, tidak boleh hanya takut pada bibirnya, namun sesungguhnya tidak ada (Mat 15 : 8-9) seperti orang Farisi, hanya takut di luarnya saja (Mat 23 : 1-2;  Luk 18 : 11).
  • Harus sesuai dengan erti kata “takut” serta melaksanakannya;  “Hormat” adalah mengenal akan Kebesaran Allah, sungguh-sungguh menghormati Dia dari dalam hati.

Menyimpan rasa takut dalam hati terhadap keadilan dan kekudusan Allah, dan di hadapanNya.

Tidak berani berhati dan berfikiran yang tidak wajar, perkataan yang tidak tulus, perbuatan yang tidak layak.  Sebab mengetahui bahawa Allah memilikinya.  Sekalipun di dalam hati dan fikiran, perkataan, perbuatan, semuanya harus dijaga, supaya dapat sesuai dengan pengajaran Allah, sehingga sempurna tanpa kesalahan, barulah dikatakan takut yang sesungguhnya (Ayat Alkitab yang dapat dipergunakan : Mzm 2 : 11;  Ams 15 : 3;  Yer 17 : 10;  Pkh 5 : 1-2;  Flp 2 : 12;  Mat 12 : 37;  Ams 4 : 23).

Tambahan :

Judul tema yang panjang, setiap tema harus dibagi menjadi beberapa kali dan diterangkan dengan jelas.

Permintaan Allah Yang Rasional
| | |

Permintaan Allah Yang Rasional

Permintaan Allah Yang Rasional

[Lai Yin Fu]

Prakata

Manusia sememangnya mempunyai permintaan asas untuk meneruskan kehidupan dari segi makanan, pakaian, kediaman, pergerakan dan lain-lain. Namun permintaan yang tidak rasional dalam kehidupan akan mengakibatkan berbagai keresahan dan kekacauan. Paulus menasihatkan para pemercaya supaya mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup serta melayani Allah dengan roh yang menyala-nyala (Rm 12:1, 11) ~ ini merupakan permintaan Allah terhadap manusia.

 [1]  Permintaan Allah Adalah Sangat Rasional

Prinsip permintaan Allah ialah “setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut” (Luk 12:48b)

i. Permintaan iman (Ibr 11:6)

Δ  Allah yang Mahakuasa menghendaki supaya manusia percaya akan kewujudanNya, kasih setia serta pemberianNya.

ii. Permintaan kebaikan (Mi 6:8)

Δ  Allah yang Maha sempurna menghendaki supaya manusia berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah.

iii. Permintaan kesempurnaan (Mat 5:48)

Δ  Allah mengaruniakan kebenaran dan Roh Kudus agar manusia mengejar untuk menjadi sempurna, sama seperti Bapa di Syurga adalah sempurna.

iv. Permintaan persembahan (Mal 3:10)

Δ  Segala-gala adalah diberikan Allah, persembahan persepuluhan adalah persembahan yang paling asas.

v. Permintaan karunia (Rm 12:5-8)

Δ  Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah (I Ptr 4:10)

vi. Permintaan ketaatan (Ruj: Ayb 1:21)

Δ  Allah mengasihani orang yang rendah hati (Yak 4:6)

vii. Permintaan tahu merasa cukup (I Tim 6:6-8)

Δ  Manusia datang dan pergi dengan tidak membawa apa-apa, asal ada makanan dan pakaian yang diberikan Allah, cukuplah.

viii. Permintaan berbuat baik (I Tim 6:17-19)

Δ  Melakukan kebaikan berdasarkan apa yang ada pada kita, akan menjadi kaya dalam hal-hal yang baik (II Kor 8:12)

ix. Permintaan pengujian (I Kor 10:13)

Δ  Allah tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita; seandainya tidak dapat menanggungnya, Allah akan memberikan jalan ke luar.

x. Permintaan bekerja (Mat 26:14-17, 29)

Δ  Allah memberikan tanggungjawab berdasarkan kemahiran dan bakat, oleh itu, mereka yang berusaha dalam kerja pasti mendapat upah (II Yoh 8)

[2]   Permintaan Manusia Harus Juga Rasional

Prinsip permintaan manusia: Kuasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kita masing-masing (Rm 12:3)

i. Terhadap diri sendiri: Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri (Ams 11:17)

Δ  Demi kesihatan diri, janganlah asyik melakukan kerja tambahan siang dan malam sehingga menjejaskan tubuh, tidak perlu memaksa diri mengikut orang lain memberi persembahan yang terlalu banyak, ikutlah kemampuan diri; jangan memaksa diri mengerjakan kerja suci tertentu mengikut orang lain, ikutlah karunia yang ada pada diri sendiri; janganlah memaksa diri berpuasa seperti orang lain, berpuasa sahaja menurut tahap iman dengan hati yang suci.

ii. Terhadap orang lain: Mengikhtiarkan segalanya bagi orang-orang lain, dengan tujuan membangunkan mereka agar mendapat kebaikan (I Kor 9:22; 10:23, 24, 33)

Δ  Hubungan sesama manusia ~ antara bapa dengan anak, adik-beradik, suami-isteri, mertua-menantu, guru-murid, sahabat-sahabat dan lain-lain, seseorang itu harus meminta kepada yang lain secara rasional.

iii. Terhadap Allah: Allah telah mengaruniakan kepada kita Anak kekasihNya sendiri, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu yang kepada kita (Rm 8:32)? Justeru itu, permintaan kita kepada Allah haruslah secara rasional.

Δ  Asal sahaja bersesuaian dengan kehendak dan waktu Tuhan, kalau kita meminta kepada Allah berdasarkan keperluan sendiri, pasti Allah berikan.

Penutup

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihiNya (Rm 8:28)

Kebaikan Dan Kasih Setia Allah
| | |

Kebaikan Dan Kasih Setia Allah

Kebaikan Dan Kasih Setia Allah

[Lai Yin Fu]

Prakata

Mengenali Allah akan beroleh ketenteraman dan keuntungan, namun perlu mengenaliNya melalui firmanNya sendiri (Ayb 22:21, 22). Berikutnya kita akan mengenali kebaikan dan kasih setia Allah melalui Mazmur Daud (Mzm 86:5).

[1]   Kebaikan Tuhan ~ Rela Mengampuni Orang

Rela mengampuni orang ialah titik kemuncak kebaikan

i. Allah mengabulkan enam kali berturut-turut doa syafaat Abraham untuk kota Sodom

¬  Daripada lima puluh orang benar meminta sehingga sepuluh orang benar (Kej 18:20-24, 32)

­     Kota Sodom ialah kota yang penuh kekerasan dan pecabulan yang sesungguhnya tidak layak diampuni (Kej 19:4-9)

®    Disebabkan tidak tercarikan orang benar dalam kota tersebut maka akhirnya ia tetap dimusnahkan (Kej 19:24, 25)

¯  Namun, malaikat telah memimpin Lot dan seisi keluarga keluar dari kota itu (Kej 19:15-17)

ii. Allah mendengar doa syafaat Musa untuk umat Israel

¬    Ketika Musa mengundur-undurkan turun dari gunung, umat Israel telah sujud menyembah anak lembu emas dan mempersembahkan korban kepadanya (Kel 32:1, 7, 8)

­         Musa memohon kepada Tuhan agar berbalik dari murkaNya dan jangan membinasakan umat Israel (Kel 32:9-14)

®   Bani Lewi telah membunuh seramai kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu demi menghapuskan dosa (Kel 32:25, 28, 35)

Δ  Terbukti bahawa Allah sesungguhnya amat rela mengampuni manusia, namun yang telah berbuat dosa tidak akan dianggap tidak berdosa.

iii. Tuhan Yesus rela mengampuni para penganiayaNya yang fasik (Luk 23:33, 34)

¬  Sewaktu Tuhan dipakukan pada kayu salib, seluruh tubuhNya cedera, mengalirkan darah dan menderita kesakitan tak terhingga, namun mengampuni orang-orang Yahudi yang menganiayaNya.

­Oleh kerana kasih, sewaktu di atas kayu salib, Tuhan telah memanjatkan beberapa patah perkataan yang amat penting kepada Bapa di Syurga, iaitu memohon mengampuni orang-orang yang menganiayaiNya.

®    Kesabaran Tuhan yang begitu penuh kebaikan dan kemurahan sepatutnya menggerakkan hati kita untuk mengampuni orang lain.

iv. Mengakui dosa dan bertaubat kepada Tuhan pasti diampuni dan disucikan (I Yoh 1:8-9)

¬  Perkataan ‘menyucikan’ dalam tatabahasa asal Ibrani ialah ‘mulai dari sekarang sampai selama-lamanya’. Ini menunjukkan setiap orang yang telah melalui baptisan air, darah bernilai Tuhan akan terus-menerus berada pada diri orang tersebut, yakni mempunyai khasiat menyucikan kita dari segala kejahatan.

­Berkenaan dosa yang mendatangkan maut, kita tidak boleh bantu berdoa untuk memohon pengampunan (I Yoh 5:16-17)

®  Berkenaan dosa yang tidak mendatangkan maut, asal sahaja kita mengakui dosa, kita akan diampuni, ini disebabkan Tuhan rela mengampuni manusia.

v. Pengajaran-pengajaran

¬    Yang mengasihi musuhnya boleh menjadi anak-anak Allah (Mat 5:43-45, 48)

­Barangsiapa yang mengampuni kesalahan orang, Bapa di Syurga juga akan mengampuninya (Mat 6:14, 15)

®    Ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain (Kol 4:12-13)

[2]   Kasih Setia Tuhan ~ Memberi Kepada  Yang Meminta

Memberi secara cuma-cuma adalah titik kemuncak kasih setia.

i. Allah mendengar permohonan raja Hizkia

¬  Sewaktu raja Hizkia mendengar bahawa ia akan mati, ia pun menangis dan memohon kepada Tuhan agar memanjangkan umurnya (Yes 38:1-3)

­Tuhan memperpanjangkan hidupnya lima belas tahun lagi dan memberikan tanda kepadanya (Yes 38:4-8)

ii. Tergeraklah Tuhan Yesus oleh belas kasihan dan menyembuhkan seorang pesakit kusta

¬    Seorang pesakit kusta datang berlutut di hadapan Tuhan Yesus dan memohon belas kasihanNya (Mrk 1:40)

­Tuhan Yesus mengulurkan tanganNya, menjamah orang itu dan mentahirkannya (Mrk 1:41-42)

iii. Tuhan mengasihani dan menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat

¬    Memohon bantuan Tuhan demi anak yang diganggu oleh roh jahat (Mrk 9:20-22)

­Tuhan tidak akan menolak semata-mata kerana iman manusia tidak mencukupi (Mrk 9:23-24)

®    Tuhan Yesus menegur roh jahat dengan keras dan memberi ketenteraman kepada anak tersebut (Mrk 9:25-27)

iv. Panggilan Tuhan ingin menyelamat-sembuhkan orang buta

¬    Bartimeus, seorang buat telah berseru memohon Tuhan Yesus agar mengasihaninnya (Mrk 10:46-47)

­Walaupun ditegur oleh orang banyak, namun ia semakin keras memohon kepada Tuhan (Mrk 10:48)

®    Tuhan Yesus bertanya akan keperluannya lalu menyembuhkannya sehingga ia dapat melihat semula (Mrk 10:49-52)

v. Pengajaran-pengajaran

¬    Sebagaimana kita kehendaki supaya orang perbuat kepada kita, perbuatlah juga demikian kepada mereka (Luk 6:31)

Bagi orang yang sebagaimana, kita menjadi seperti dia (I Kor 9:22)

®    Janganlah menahan dari berbuat baik seandainya kita mampu melakukannya (Ams 3:27)

Penutup

Menaruh fikiran dan perasaan seperti mana yang terdapat dalam Yesus.

Jadikan Allah Yang Tak Ternilai
| | |

Jadikan Allah Yang Tak Ternilai

Jadikan Allah Yang Tak Ternilai

[Liu Ying Xiang]

Prakata

Manusia hidup di dunia tetap mempunyai sesuatu yang masing-masing menganggap bernilai dan dikasihi. Rumah, ladang dan kekayaan merupakan sesuatu yang manusia anggap paling berharga. Namun, segala sesuatu di dunia adalah sia-sia belaka di mana segala-gala di dunia hanyalah sampah dan bukan yang ternilai, semuanya akan berlalu secara buru-buru dan melayang lenyap, hanyalah Allah yang termulia daripada semuanya (Flp 3:8).

[1]      Mengaruniakan Damai Sejahtera Kepada Manusia (Ayb 22:21)

i. Dunia penuh penderitaan (Ayb 14:1; II Taw 15:5)

¨ Setiap manusia mengharapkan damai (Yer 8:15)

ii. Damai sejahtera adalah dari Allah (Rm 16:20)

¨ Walaupun di dalam Tuhan ada penderitaan namun beroleh kesejahteraan dan ketenangan (Yoh 16:33)

[2]     Mengaruniakan Kebenaran Kepada Manusia (Yoh 1:17)

i. Memboleh manusia membezakan yang baik dengan yang jahat (II Tim 3:16-17)

¨ Pelita di kaki, mengudus-bersihkan hati manusia (Mzm 119:105; Ef 5:26)

ii. Menuntun manusia masuk ke Surga beroleh hidup kekal (Yoh 14:6; Mat 7:21)

¨ Hiduplah di dalam jalan Tuhan (Mzm 119:37)

[3]     Mengaruniakan Roh Kudus Kepada Manusia (Yoh 14:16)

i. Agar manusia mempunyai kekuatan untuk mengalahkan dosa kejahatan (Kis 1:8)

¨ Bersandarkan sendiri sekali-kali tidak akan dapat mengalahkan dosa kejahatan (Mat 26:41; Rm 7:18-19)

 

ii. Beroleh jaminan mewarisi bahagian (Ef 1:13-14)

¨ Seseorang yang memiliki Roh Kudus adalah milik Kristus (Rm 8:9; II Kor 1:22)

[4]     Mengaruniakan Hidup Kekal Kepada Manusia (Yoh 3:16)

i. Kita hanyalah sebagai pendatang dan perantau di dunia (I Ptr 2:11; Mzm 119:19)

¨ Kehidupan manusia hanyalah sementara dan singkat bagaikan bunga-rumput, awan dan embun.

ii. Tuhan menyediakan sorga bagi kita (Yoh 14:1-3)

¨ Allah tidak menghendaki manusia binasa (II Ptr 3:9)

Kesimpulan

Haruslah kita faham bahwa bagi kita Allahlah yang termulia, lihatlah dunia seperti sampah, jangan lagi inginkannya. Peliharakan iman dengan sekuatnya, berlimpah-limpah dengan syukur, takut akan Allah dan beribadah padaNya, bersandar kepada Roh Kudus untuk mengalahkan setiap godaan dosa, maka sewaktu Tuhan datang kembali, pasti menikmati kegirangan dan kemuliaan Kerajaan Sorga.