Ku Tahu Siapa yang Kupercayai
|

Ku Tahu Siapa yang Kupercayai

Ayat suci : 2 Tim 1: 12

Seorang yang percaya tanpa memahami apa-apa atau percaya secara membabi-buta dikatakan “Kepercayaan karut”, tetapi memahami apa yang dipercayai iaitu kepercayaan benar. Paulus yang dahulu mengenali Tuhan tetapi kerana tidak memahami siapakah Tuhan sebenar, ia menganiaya Tuhan. [“Siapakah engkau Tuhan?” (Kis 9: 5)]. Petrus: Yang mengenal nama Tuhan, juga mengenali diriNya, diberkati Tuhan dan memperolehi kuasa Tuhan. “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus” (Mat 16: 13-19).

Pemercaya yang hanya mengenal nama Tuhan tetapi tidak mengenali Tuhan sebenar adalah kerana mereka masih kurang memahami kepercayan dan mudah digoda untuk meninggalkan Tuhan. Mereka juga dianggap sebagai orang yang tidak mengenali Tuhan dan tidak menuruti kehendakNya (Mat 7 : 21-23).

Orang Yahudi, Orang Farisi, Ahli Taurat : Orang-orang ini hanya mengenal Elia, nama Kristus yang mengharapkan kedatangan mereka namun tidak mengenal mereka. Memang mereka sudah datang, tetapi dianinya pula (Mat 17: 10-13).

Pada hari ini, kita tidak boleh menilai Kristus menurut ukuran manusia (2 Kor 5: 16), kita harus mengenal Tuhan secara lebih mendalam. Seperti Zakheus yang sudah lama mendengarkan Yesus tetapi tidak pernah melihatNya. Dengan itu ia tahu mengambil kesempatan untuk mengenali Tuhan (Luk 19: 1-10).

Oleh itu, Kita harus berjaga-jaga sebab Tuhan penah bernubuat bahawa “Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini” (Luk 17: 24-25). Jika kita mengenal Tuhan hanya menurut ukuran manusia, kemungkinan kita sendiri yang akan ditolak oleh Tuhan.

  •  Dengan itu, marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan (Hos 6: 3).

(1)   Tuhan adalah Roh (2 Kor 3: 17; Why 22: 6).

(I) Tuhan adalah Roh, Tuhan adalah Yang Benar (1Yoh 5: 20).

(II) Menjadi saksi milik rohani.

(i) Jaminan keselamatan .(Efs 1: 13-14) Roh Tuhan adalah Yang Kudus, digelar Roh Kudus (Yoh 4: 24).

(A)  Bukti penerimaan Roh Kudus, dapat dilihat dan dapat didengar (Kis 2: 33).

(a) Keadaan penerimaan Roh Kudus yang dilihat oleh Simon. (Kis 8: 18), (Roh Kudus seperti angin yang bertuipan), mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa Roh (Kis 10: 45-46).

(b) Bukan percaya kepada Tuhan terus menerima Roh Kudus.(Kis 19: 1-7).

(c) Bukan dibaptis terus menerima Roh Kudus. (Kis 8: 12-16).

(d) Bukan orang yang sempurna dari perbuatannya akan menerima Roh Kudus (Yoh 16: 13; Gal 5: 25).

(e) Orang yang kepenuhan Roh Kudus bukan tak kelihatan atau tak kedengaran.

(ii) Bukti sebagai milik Kristus(Rm 8: 9).

(iii) Bukti sebagai anak-anak Tuhan(Gal 4: 6).

(iv) Bukti bahawa Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya(2Tim 2: 19).

(v) Bukti bahawa Allah di dalam kita(1Yoh 3: 24).

(vi) Ditandai dengan damai sejahtera. (Yeh 9:6,3; why 9: 4; 7: 1-3) [Pada akhir zaman, Tuhan menetapkan jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia. Bagi orang yang dimenteraikan akan diselamatkan. (Why 9: 13-15)]

(III) Bagaimanakah untuk memperoleh Roh Kudus?

(i) Percayalah (Mrk 11: 24; Efs 1: 13).

(ii) Meminta dengan bersungguh-sungguh di tempat yang dijanjikan Tuhan. (Ul 12: 5, 13-14) Menantikan di Jerusalem dalam perjanjian baru. (Kis 1: 4) Akan menerima Roh Kudus jika pergi ke gereja yang mempunyai penyertaan Tuhan pada akhir zaman (1Yoh 3: 24; Why 21: 3).

(iii) Bertobatlah dan memberi diri untuk dibaptis(Kis 2: 38).

(iv) Bermotif murni, meminta menurut cara Tuhan yang memberikan Roh Kudus.

(v) Selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. (Luk 18: 1-7; 11: 5-13)

(vi) Berdoa di dalam nama Tuhan Yesus, banyak mengulangi ‘Haleluya’ (Yoh 16: 23-26).

(2)   Tuhan adalah Firman.(Yoh 1: 1; 14: 6)

(I) Tidak menambah dan tidak mengurang ( Ul 12: 32; Ams30: 6).

(i) Tidak mengurang : Doktrin : Baptisan Air, Baptisan Roh, Hari Sabat (Mrk 2: 28), Pembasuhan Kaki, Perjamuan Kudus, perintah-perintah Tuhan (1Yoh 2: 3-4; 5: 2, Mat 19: 17; Why11: 19; 12: 17; 14: 12).

(ii) Tidak menambah : ‘Hari Krismas’ yang tidak berikutan dengan catatan Alkitab (Merujuk musim kelahiran Yesus—Luk 2: 8). Sebenarnya berasal dari harijadi ‘Allah Matahari’.

    • Alkitab menegaskan keilahian Yesus disanjung tinggi, sifat manusiaNya menggantikan manusia dihukum mati dan memberikan teladan untuk manusia. Dengan itu mengingati hari kelahiran Yesus adalah mencontohi duniawi, tidak bermakna.
    • Jangan kamu disebut pemimpin (Pastor)(Mat 23: 10).
    • Tidak menggunakan Bapa, Anak dan Roh Kudus sebagai nama (Nama bagi Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah Yesus, harus dibaptis dalam nama Yesus) (Mat 28: 19; Kis 2: 38).

(II) Yang melangkah keluar dari ajaran Kristus, tidak memiliki Allah, juga tidak tinggal di dalam ajaran Kristus. (2Yoh : 9)

(III) Orang yang menambahkan sesuatu atau mengurangkan sesuatu, maka Allah menambahkan kepadanya malapetaka dan mengambil bagian berkatnya.(Why 22: 18-19)

(3) Jemaat merupakan tubuh Tuhan. (Efs 1: 23)

(I) Apakah Jemaat yang adalah tubuh Tuhan?

(i) Jemaat yang dipenuhi dengan Roh Kristus (Rm 8: 9) : Saksian Roh Kudus.

(ii) Jemaat menuruti kehendak Tuhan untuk menyebarkan Injil Kebenaran yang lengkap (Kol 1: 25) : Saksian Alkitab.

(iii) Jemaat yang menyatakan kuasa Tuhan : Saksian mujizat (Ibr 2: 4; Mrk 16: 17)

(II) Gereja Yesus Benar memiliki syarat-syarat ini.

(III) Yang mengasihi Gereja Benar-Nya adalah mengasihi Tuhan. Yang menerima Gereja Benar-Nya adalah menerima Tuhan, yang menolak Gereja Benar-Nya adalah menolak Tuhan (Kis 9 : 1-5). Tuhan menegur Saulus : “Mengapa engkau menganiaya Aku?” Ini kerana Saulus mengancam Jemaat pada masa itu!

(IV) Gereja Yesus Benar hanya satu, sebab tubuh Tuhan hanya satu.

  • Gereja melambangkan tubuh Tuhan hanya satu.
  • Gereja merupakan bait Allah hanya satu. (1Kor 3: 16)
  • Gereja melambangkan pengantin perempuan hanya satu.
  • Gereja melambangkan tuan rumah hanya satu.
  • Gereja melambangkan Kerajaan Tuhan hanya satu.
  • Gereja melambangkan Pohon Anggur hanya satu.
  • Gereja Yesus Benar diasaskan oleh Kebenaran Alkitab, merupakan Gereja Benar yang menuruti kehendak Tuhan.

(4)   Jika kita berusaha sungguh-sungguh untuk mengenal Tuhan, pasti akan melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya.(1Yoh 3: 20)

 

Kesimpulan : (Yes 8: 20)

Jika kita menurut ajaran Alkitab untuk mengenal Roh Kudus, Gereja Benar, maka kita akan mengenali Tuhan yang dipercayai. Disamping itu, kita akan memperoleh damai sejahtera yang sebenarnya.

Apakah Kriteria untuk Gereja Benar?
| |

Apakah Kriteria untuk Gereja Benar?

Gereja Peringkat awal

Gereja yang diasaskan oleh Yesus melalui murid-muridNya dipanggil Gereja peringkat awal. Kita maklum bahawa  para  rasul telah  dipilih oleh Tuhan – mereka mendengarkan  ajaran-ajaranNya serta bersaksi tentang perbuatan-perbuatanNya (1 Yohanes  1:1-2). Oleh itu, Gereja pada peringkat awal adalah Gereja benar. Begitu juga dengan gereja-gereja pada hari ini. Seandainya gereja-gereja mempunyai ciri-ciri yang sama seperti Gereja pada peringkat awal, mereka  juga adalah Gereja yang benar. Akan tetapi, kita mungkin akan bertanya pada diri sendiri: “Apakah sifat-sifat Gereja pada peringkat awal?” Dengan kata lain, apakah kriteria untuk sesebuah Gereja benar? Marilah kita meninjau dari ayat-ayat Alkitab untuk mencarikan kriteria sesebuah Gereja benar:

A) Diasaskan berdasarkan Kebenaran

1. Gereja benar mesti didirikan di atas dasar para  rasul  dan para nabi.

Tuhan Yesus Kristus berkata kepada Petrus, muridNya: “Dan Akupun  berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang  ini  Aku akan mendirikan jemaatKu” (Matius  16:18).  Oleh itu,  Petrus telah mewakili  para  murid  menjadi  dasar  penubuhan Gereja. Paulus berkata, “Demikianlah kamu  bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Tuhan, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” (Efesus 2:19-20). “Kerana tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu  Yesus Kristus” (1 Korintus 3:11). Dari  ayat-ayat  Alkitab ini, kita ketahui yang Gereja benar merupakan hak kepunyaan Yesus dan ia adalah Kerajaan serta keluarga Tuhan. Ia mesti  didirikan di  atas  dasar  Tuhan  dan  juga  murid-muridNya  –  yang  hanya menurutkan perintah-perintah mereka.

2. Doktrin-doktrin Gereja benar mesti bertepatan dengan Kebenaran

Rasul  Paulus menasihatkan Timotius, “Sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Tuhan, yakni jemaat dari Tuhan yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” (1 Timotius 3:15). Ayat Alkitab ini menunjukkan suatu  perhubungan yang akrab  di antara Gereja dengan Kebenaran. Rangkap  “Gereja mesti diasaskan di atas dasar Kebenaran” membawa  erti  doktrin-doktrin  gereja mesti bertepatan dengan Kebenaran. Juga, Gereja adalah “tiang penopang dan dasar Kebenaran”. Ini bererti Gereja mesti menyokong serta mempertahankan Kebenaran. Adalah suatu keperluan yang doktrin-doktrin  Gereja  benar   tidak boleh bertentangan dengan ajaran-ajaran Tuhan.

3. Apakah  perintah-perintah yang telah disampaikan oleh Tuhan dan juga para rasulNya?

Perintah-perintah  yang telah disampaikan oleh  Tuhan  serta para rasulNya demi keselamatan kita adalah seperti berikutan:

Baptisan Air

Baptisan  air  mempunyai  kesan-kesan  rohani  seperti  yang berikut:

  • Untuk dibaptis ke dalam Kristus (Galatia 3:27).
  • Untuk dilahirkan kembali (Titus 3:5; Roma 6:4).
  • Untuk pengampunan dosa (Kisah Para Rasul 2:38; 22:16).
  • Untuk dikuduskan dan dibenarkan (1 Korintus 6:11).
  • Untuk diselamatkan (1 Petrus 3:21; Markus 16:16).
  • Untuk memasuki Kerajaan Tuhan (Yohanes 3:5).

Baptisan  air mengandungi kesan-kesan rohani ini  disebabkan dari  Yesuslah datangnya darah dan air, yang telah  menjadi sumber  keselamatan  kita (Yohanes 19:34-35; 1  Yohanes  5:6-8). Cara  baptisan  air  yang bertepatan dengan  Kitab  Suci  adalah seperti yang berikut:

1.  Pembaptis haruslah terdiri dari seorang yang diutus oleh Roh Kudus, dan yang telah dibaptiskan serta menerima  Roh Kudus (Yohanes 20:21-23).

2.  Calon  yang dibaptiskan itu seharusnya bertobat dari segala dosa-dosanya (Kisah Para Rasul 2:38), memahami Kebenaran dan mempunyai  iman dalam Yesus Kristus (Kisah Para Rasul  8:36-37; Markus 16:16).

3.  Calon  yang dibaptiskan itu seharusnya  menundukkan  kepala, selaku untuk menandakan mati bersama Yesus Kristus  (Yohanes 19:30). Ia mesti dengan segenapnya diselamkan ke dalam  air  yang hidup, yang menandakan  penguburan  bersama Tuhan Yesus dan kemudian keluar dari air, menandakan kebangkitan  bersama  Tuhan  (Matius   3:16; Yohanes 3:23; Kisah Para Rasul 8:38-39; Kolose 2:12).

4.  Baptisan  air mesti dilaksanakan di dalam nama Yesus  (Kisah Para   Rasul   2:38;  8:16;  10:48;  19:5). Matius 28:19 mencatatkan: “Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh  Kudus”  yang bererti “membaptiskan mereka  dalam  nama Tuhan  Yesus”.  Di  sini,  kita  harus  sedar  bahwa  “nama” menunjukkan satu-satunya nama: Yesus (Yohanes 17:11).

Kebanyakan gereja berganggapan sakramen baptisan sebagai satu adat untuk menyertai gereja tersebut. Mereka tidak percaya yang ia  mengandungi kesan-kesan  rohani. Pandangan  sedemikian menjadikan  baptisan air tidak diperlukan untuk keselamatan seseorang. Berkenaan cara-cara baptisan pula,  terdapat mereka mengamalkan cara pemercikan air dan penyelaman di mana muka menghadap ke atas. Tambahan pula, kebanyakan baptisan mengikutkan “dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Triniti yang Kudus), tanpa menyebutkan nama “Yesus” dengan jelas. Ini merupakan butir-butir yang harus diambil perhatian.

Sabat yang Kudus

1.  Mengingati  Sabat  adalah salah satu  firman  dalam  Kesepuluh Firman  (Matius 19:17-19; 1 Korintus 7:19).   Perjanjian Baru tidak ada merekodkan tentang pembubaran pemegangan Sabat.

2.  “Memegang Sabat” adalah suatu perintah yang tidak dihadkan oleh masa; ia telah dipegangkan dari zaman Perjanjian  Lama hinggalah ke zaman Perjanjian Baru (Kisah Para Rasul 15:21).

3.  Tuhan Yesus juga mengingati Sabat (Lukas 4:16) begitu  juga dengan rasul Paulus (Kisah Para Rasul 17:1-2).

Hari  Sabat adalah suatu hari yang kudus – suatu  hari yang diberkati Tuhan dan berbahagialah mereka yang memegangnya (Kejadian 2:1-3; Yesaya 56:2). Kebanyakan gereja menganggapkan perintah  tentang Sabat ini sebagai suatu hukum Taurat Musa yang dipegangi oleh orang-orang di era Perjanjian  Lama.  Mereka mempertikaikan bahawa manusia tidak lagi hidup di  bawah  hukum Taurat, tetapi di  bawah kasih karunia semasa zaman Perjanjian Baru (Roma 6:14). Dengan itu, para Kristian tidak perlu lagi memegang hari Sabat. Akan tetapi, berikutan merupakan butir-butir yang kita perlu ambil perhatian.

Tuhan  Yesus  adalah  Tuhan atas  hari  Sabat:  “Hari  Sabat diadakan  untuk manusia dan bukan manusia untuk hari  Sabat” (Matius 2:27). 

Tuhan  Yesus telah diserang oleh orang-orang  Yahudi  dengan kerasnya  apabila  Dia menyembuhkan orang buta dan  pesakit pada  hari Sabat (Matius 12:9-13; Yohanes (9:13-16).  Paulus telah dianiaya   oleh  orang-orang Yahudi apabila dia menggantikan penyunatan dengan baptisan (Kolose 2:11-12; Galatia 5:11; 6:12). Jikalau Yesus ataupun murid-muridNya telah membasmikan pemegangan hari Sabat, mengapakah  mereka tidak dianiaya untuk perkara ini?

Perjamuan Kudus

1. Elemen-elemen untuk Perjamuan Kudus adalah roti  dan  cawan (jus anggur). Roti ini mestilah terdiri dari roti yang tidak beragi kerana ragi menyimbolkan dosa (1 Korintus 5:7-8). Cawan mesti diisi dengan “buah dari tanaman anggur”  yang ditujukan kepada jus anggur dan bukannya arak, kerana terdapat ragi di dalam arak (Matius 26:29). Hanya satu roti sahaja yang boleh digunakan, yang melambangkan kesatuan gereja di dalam Kristus (1 Korintus 10:16-17).

2. Setelah ucapan syukur dipanjatkan, roti dan jus anggur akan menjadi daging dan darah rohani Kristus (Matisu  26:26-28;Yohanes 6:63).

3. Roti mesti dipecah-pecahkan dengan menggunakan tangan dan bukan memotong-motongnya dengan menggunakan pisau (Matius 26:26; 1 Korintus 11:23-24).

4. Menerima Perjamuan Kudus mengandungi kesan rohani iaitu menjadi satu dengan Tuhan,  memperolehi keselamatan dan dibangkitkan pada akhir zaman (Yohanes 6:53-56).

5.  Perjamuan Kudus diadakan untuk memperingati kematian Kristus (Lukas 22:19-20; 1 Korintus 11:23-25).

4. Gereja  yang  memberitakan Firman  Tuhan  dengan  sepenuhnya adalah Gereja Benar.

Isi-isi kandungan Injil mesti mengikut standard yang dipegangkan oleh murid-murid Tuhan. Jikalau  tidak,  ia akan menjadi  firman palsu. Injil-injil palsu  menyebabkan  kemusnahan rohani  manusia dan bagi mereka yang memberitakan  injil-injil murtad  mesti menanggung segala tanggungjawab. Yudas  mengatakan, “Supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan   kepada  orang-orang  kudus”  (Yudas 3).   Paulus mengatakan  bahawa  kita mesti “meneruskan  firman  Tuhan  dengan sepenuhnya”  (Kolose  1:25),  dan dia  mengajar Timotius  supaya mempersembahkan dirinya kepada Tuhan sebagai seorang yang tidak usah malu (2 Timotius 2:15), agar “kita dapat memimpin  tiap-tiap orang  kepada  kesempurnaan  dalam Kristus”  (Kolose  1:28).  Ini merupakan tonggak pemberitaan Injil.

5.  Sesebuah  gereja yang mempertahankan doktrin-doktrin  Gereja pada peringkat awal adalah sebuah Gereja benar.

Kebenaran selalunya “Ya” dan bukannya “Tidak” (2  Korintus 1:18-19). Dengan kata yang lain, kebenaran adalah yang mutlak. Selagi sesebuah gereja mempertahankan doktrin-doktin Gereja pada peringkat awal, dia adalah sebuah Gereja benar. Doktrin-doktrin untuk Gereja pada peringkat awal seperti yang dinyatakan di atas adalah doktrin-doktrin yang persis dengan doktrin-doktrin Gereja Yesus Benar. Gereja Yesus Benar adalah Gereja benar yang bangun kembali  oleh Tuhan melalui Roh Kudus Hujan  Akhir.  Dia  adalah penghidupan kembali Gereja Rasul pada akhir zaman.

B) Penyertaan Roh Kudus

1. Gereja Benar telah diasaskan oleh Roh Kudus

Selepas kebangkitanNya, Tuhan Yesus berfirman kepada  murid-muridNya:  “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang  dijanjikan BapaKu.  Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai  kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” (Lukas 24:49). Dia juga “melarang mereka  meninggalkan   Yerusalem, tetapi menantikan janji Bapa, yang telah kamu dengar daripadaKu. Sebab Yohanespun membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis  dengan Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 1:4-5). Para  murid menuruti perintahNya, dan lebih kurang seratus dua puluh orang berkumpul  bersama-sama di Yerusalem di mana mereka  bertekun dengan sehati dalam doa pada setiap hari (Kisah Para Rasul 1:12-15). Pada  hari  Pentakosta, turunlah Roh Kudus ke atas mereka dan mereka telah dipenuhi dengan Roh Kudus. Pada hari tersebut, kira-kira  3,000  orang  dibaptiskan  dalam  Kristus setelah  mereka mendengarkan  saksian murid-murid. Dengan demikian,  terbangunlah Gereja  pada  peringkat  awal (Kisah Para  Rasul  2:1-4,  37-41). Seterusnya,  ke  mana murid-murid pergi memberitakan Injil, Roh Kudus pasti akan turun ke atas para jemaat (Kisah Para Rasul 8:17;  9:17; 10:44-46; 19:6). Ini menyaksikan yang mereka adalah anak-anak Tuhan (Roma 8:16; Galatia 4:6).

Sejarah  Gereja pada peringkat awal memberitahu kita bahawa Gereja telah diasaskan setelah Roh Kudus diturunkan. Tanpa Roh Kudus, maka tidak terdapatnya Gereja pada peringkat awal. Oleh itu,  Gereja benar pada hari ini mesti juga diasaskan  oleh  Roh Kudus.

2.Gereja benar mesti mempunyai penyertaan Roh Kudus

Alkitab  mengatakan  bahawa  Gereja  adalah  tubuh   Kristus (Kolose  1:24).  Ia juga mengatakan “satu  tubuh”  (Efesus  4:4). Dengan  kata lain, hanya terdapat satu Gereja yang  adalah  tubuh Kristus. Yang mana satukah daripada denominasi-denominasi Kristian yang begitu banyak merupakan tubuh Kristus yang sebenarnya? Hanya adanya satu jawapan: gereja yang besertakan penyertaan Roh Kudus adalah  tubuh Kristus. Analoginya adalah bahawa tubuh seseorang itu betul-betul milik seseorang hanya jika rohnya diam di dalam tubuhnya. Menurut Paulus, Gereja yang adalah tubuh Kristus, iaitu kepenuhan  Dia, “yang memenuhi semua dan segala sesuatu”  (Efesus 1:23).

Alkitab juga mengatakan bahawa Gereja adalah tubuh Tuhan, di mana  Roh  Tuhan  tinggal (1 Korintus 3:16).  Ini  bererti hanya gereja yang mempunyai penyertaan Roh Tuhan adalah bait Tuhan yang sebenarnya. Paulus  berkata, “Jika orang  tidak  memiliki  Roh Kristus,  ia  bukan  milik  Kristus”  (Roma  8:9).  “Bukan  milik Kristus”  bermakna  ia bukan lagi tubuh  Kristus,  ataupun  ia bukan bait Tuhan. Ini adalah sama dengan para jemaat dan gereja-gereja. Oleh  itu,  dalam  hal  ini,  Gereja  mesti   mempunyai penyertaan Roh Kudus.

Apakah  buktinya  penerimaan Roh  Kudus?  Dalam  tindak balas terhadap  perkara  ini, marilah kita  tinjaukan  perdebatan  yang berikutan:-

Soalan :

“Adakah  kesemua pemercaya menerima Roh  Kudus  sebagai suatu meterai oleh kerana percayakan Kristus?”

“Di dalam Dia kamu juga – kerana kamu telah mendengar firman Kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika  kamu  percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya  itu” (Efesus 1:13). Oleh yang demikian, ada orang yang mengatakan bahawa kesemua Kristian, oleh kerana  percaya  dalam Kristus, telah menerima Roh Kudus  sebagai  suatu meterai.

Jawapan :

Percaya kepada Kristus adalah satu kriteria untuk menerima Roh Kudus, dan selagi kita mempunyai iman di dalam Tuhan, Dia pasti akan mengarunikan Roh Kudus kepada kita mengikut waktuNya.  Akan  tetapi,  ini tidak bermakna kita secara otomatik akan menerima Roh Kudus dengan  segera  sesudah kita percaya.  Itulah  sebabnya mengapa Petrus  dan  Yohanes pergi ke Samaria untuk menumpangkan  tangan  di atas para jemaat  agar  mereka seboleh-bolehnya beroleh Roh Kudus. Kerana mereka telah menerima Firman Tuhan serta telah dibaptiskan ke dalam nama Tuhan Yesus, namun Roh Kudus belum diturunkan ke atas seorangpun di antara mereka (Kisah Para Rasul 8:14-17). Begitu  juga dengan Paulus yang telah menumpangkan tangan di atas para pemercaya di Efesus sebab mereka tidak  menerima Roh Kudus walaupun mereka telah dibaptiskan (Kisah Para Rasul 19:1-7).

Soalan : 

“Adakah kesemua pemercaya mempunyai Roh Kudus di  dalam mereka sejurus mengakui Yesus sebagai Tuhan mereka?”

“Kerana itu aku mahu meyakinkan kamu, bahawa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Tuhan,  dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh   Kudus”  (1  Korintus  12:3). Sebahagian orang mengatakan bahawa dengan berdasarkan ayat-ayat Alkitab, kesemua  Kristian mempunyai Roh Kudus di  dalam  diri mereka.   Jikalau  tidak,  bagaimanakah  mereka   dapat mengaku Kristus Yesus sebagai Tuhan mereka?

Jawapan :

Berkenaan “digerakkan oleh roh”, ianya tidak sedarjat  dengan apa yang dijanjikan Kristus – “supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,  yaitu Roh Kebenaran”  (Yohanes  14:16-17).  Mereka semua yang telah menerima Roh Kudus  telah digerakkan oleh Roh Kudus, tetapi  bukan  semua  yang  telah digerakkan oleh Roh Kudus menerimanya. Sekurang-kurangnya terdapat dua contoh di dalam Perjanjian  Baru yang menyokong pandangan ini:

1.  Orang-orang  di  Samaria yang  telah  mendengarkan Injil yang diberitakan oleh Filipus telah dibaptiskan  dan  mengakui Kristus  Yesus  sebagai Tuhan  mereka. Sama sekali tidak ada seorang  dari mereka  yang  berkata    “Terkutuklah Yesus”  tetapi Alkitab berkata dengan jelas sekali bahawa  mereka hanya  dibaptiskan ke dalam nama Yesus. Tidak ada seorangpun yang menerima Roh Kudus  sehinggalah murid-murid  menumpangkan  tangan di  atas  mereka (Kisah Para Rasul 8:12-17).

2.  Ketika para pemercaya di Efesus menjadi percaya di dalam Tuhan, tidak ada seorangpun dari mereka yang telah menerima Roh Kudus. Apabila Paulus membaptiskan  mereka di dalam nama Tuhan Yesus, mereka  masih belum memperolehi Roh Kudus. Hanya apabila  Paulus menumpangkan tangan di atas mereka,  barulah Roh Kudus turun ke atas mereka, dan bermulalah  mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat (Kisah Para Rasul 19:1-6).

Nescaya,  seperti  para  pemercaya  di  Samaria,  kebanyakan Kristian  pada  hari  ini mengakui Krsitus  sebagai  Tuhan mereka sebelum  mereka  menerima Roh Kudus. Tidak  ada  seorangpun  yang berani  mengatakan  terkutuklah  Yesus. Jika  kita  menyimpulkan bahawa  barangsiapa memanggil Yesus sebagai Tuhan telah menerima Roh Kudus, bagaimanakah  kita  mentakrifkan  pengalaman   para pemercaya di Samaria serta di Efesus?

3. Apakah buktinya menerima Roh Kudus?

(a) Berkata-kata dengan bahasa roh yang tidak difahami.

Alkitab  mencatatkan  bahawa  ketika  rasul  Petrus sedang memberitakan injil di rumah Kornelius, turunlah Roh Kudus ke atas semua  orang  yang mendengarkan pemberitaan itu.  Para  pemercaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, kerana  melihat  bahawa  karunia Roh  Kudus  dicurahkan  ke  atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang  itu “berkata-kata  dalam  bahasa roh”.  Malah  Petrus mengisytiharkan dengan  penuh  keyakinan  bahawa cara mereka  menerima  Roh  Kudus adalah  persis dengan yang mereka terima pada hari Pentakosta  (Kisah Para Rasul 10:44-47). Dari sini kita ketahui bahawa berkata-kata dalam bahasa roh merupakan bukti mutlak penerimaan Roh Kudus. Seseorang  yang tidak berkata-kata dalam bahasa roh tidak  dapat membuktikan yang Roh Kudus diam di dalam dirinya.

(b)  Pergerakan badan

Menurut  pengalaman Gereja Yesus Benar pada beberapa  dekad yang lalu, ketika orang menerima Roh Kudus, mereka bukan setakat berkata-kata dalam bahasa roh sahaja  malah  terdapat   juga pergerakan-pergerakan  badan.  Tuhan  Yesus  menggunakan  analogi angin,  “Angin  bertiup  ke mana ia mahu,  dan  engkau  mendengar bunyinya,  tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang  atau  ke mana  ia  pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap  orang  yang lahir dari Roh” (Yohanes 3:8). Sememangnya ia adalah satu analogi yang wajar di mana:

1)  Perkataan  “angin” adalah “pneuma” dalam bahasa  Yunani,  di mana ia juga bererti “roh”.

2)  Mata kita tidak dapat melihatkan angin, mahupun kita ketahui dari mana ia datang atau ke mana ia pergi – dalam cara  yang sama, kita tidak dapat melihatkan kesan jejak Roh Kudus.

3) Apabila  angin  sedang bertiup, kita  cuma  dapat  mendengar bunyinya  dan juga benda-benda berhamburan di udara apabila dihembus  angin. Apabila Roh Kudus turun ke atas  seseorang, suara  berkata-kata  dalam bahasa roh boleh  didengari  dan pergerakan tubuhnya boleh dilihatkan.

Pada hari Pentaskosta, ketika Roh Kudus diturunkan, sebahagian orang-orang Yahudi  mentertawakan  murid-murid  dan berkata:  “Mereka  sedang mabuk oleh anggur  manis”  (Kisah  Para Rasul 2:13). Akan tetapi, rasul Petrus mengungkapkan nubuat  yang dinubuatkan oleh nabi Yoel dan berkata bahawa  Roh  Kudus  yang dijanjikan oleh Tuhan telah dicurahkan ke atas  mereka.  Murid-murid Tuhan telah disalah sangkakan bahawa mereka terlalu  banyak meminum anggur manis padahal mereka telah kepenuhan dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:16-18). Berkenaan dengan Yesus, Petrus juga berkata,  “Menerima  Roh Kudus yang dijanjikan  itu,  maka dicurahkanNya apa yang kamu lihat dan dengar di sini” (Kisah Para Rasul 2:33). Apakah yang mereka lihat? Mereka melihat pergerakan-pergerakan  badan para pemercaya. Apa yang mereka dengar?  Mereka mendengarkan  pertuturan  dalam bahasa  roh  yang  tidak   dapat difahami.

Soalan :

“Adakah  berkata-kata  dalam  bahasa  roh  suatu  bukti mutlak untuk menerima Roh Kudus?”

“Sebab  kepada yang seorang Roh memberikan  karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang  lain Roh  yang sama memberikan karunia  berkata-kata  dengan pengetahuan … kepada yang  lain  Ia memberikan karunia  untuk  menafsirkan  bahasa  roh  itu.   Tetapi semuanya  ini  dikerjakan oleh Roh yang satu  dan yang sama,  yang memberikan karunia kepada  tiap-tiap  orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya” (1 Korintus 12:8-11).  “Atau  untuk berkata-kata  dalam  roh,  atau untuk  menafsirkan bahasa roh”  (1  Korintus  12:30). Merujuk  kepada ayat-ayat Alkitab ini,  terdapat orang yang mengatakan bahawa Roh Kudus membahagi-bahagikan karunia menurut kehendakNya, dan karunia-karunia  untuk orang  yang berlainan adalah tidak sama. “Berkata-kata dalam bahasa roh” cumalah satu karunia Roh Kudus,  dan dengan  demikian,  ia bukanlah  suatu  keperluan.  Akan tetapi, apakah yang dikatakan oleh Alkitab?

Jawapan :

Terdapat dua jenis berkata-kata dalam bahasa roh:

Jenis  yang  pertama adalah doa dalam  bahasa  roh manakala  yang satu lagi adalah bernubuat dalam  bahasa roh. Berdoa dalam bahasa roh adalah bukti mutlak untuk menerima Roh Kudus (Kisah Para Rasul 10:44-46). Sesiapa yang berkata-kata  dalam bahasa roh semasa  ia  berdoa telahpun  menerima Roh Kudus; manakala bernubuat dalam bahasa roh adalah suatu karunia istimewa di mana Roh Kudus  memberi dengan kehendakNya (1 Korintus  12:10-11). Matlamat berdoa dalam bahasa roh adalah  untuk membangunkan diri seseorang (1 Korintus 14:4)  manakala matlamat  bernubuat  dalam  bahasa  roh  adalah untuk membangunkan Jemaat (1 Korintus  14:26-27). Seseorang yang  berdoa  kepada Tuhan  dengan  berkata-kata  dalam bahasa roh dan walaupun  tidak  seorangpun   yang mengertinya,  doa  tersebut tidak perlu  penafsiran (1 Korintus 14:2), disebabkan Tuhan mengetahui maksud Roh Kudus  itu  (Roma 8:26-27).  Seseorang yang bernubuat dalam bahasa roh memberita  kepada manusia,   dan pemberitaan tersebut  tidak  akan  membangun jemaat kecuali ia ditafsirkan (1 Korintus 14:13, 27-28).

“Berkata-kata  dalam  bahasa  roh”  seperti   yang ternyata  di  dalam 1 Korintus 12 menunjukkan  karunia istimewa untuk “bernubuat dalam bahasa roh”, di mana ia tidak diterima oleh kesemua yang menerima Roh Kudus. Berikutan merupakan bukti yang menyokongnya:

1.  Karunia-karunia  roh  yang  disenaraikan  dalam  1 Korintus  fasal  12  adalah  karunia-karunia  yang membangunkan jemaat (ayat 8-11); tetapi siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh,  ia  membangun dirinya sendiri  (1 Korintus  14:4).  Oleh  itu, berkata-kata dalam  bahasa  roh,  seperti   yang dinyatakan  dalam  1 Korintus 12,  merujuk  kepada bernubuat dalam bahasa roh yang  membangunkan jemaat.

2.  “Bernubuat dalam bahasa roh” seharusnya ditafsirkan. Dengan demikian, “berkata-kata dalam bahasa roh” iaitu yang dinyatakan dalam 1 Korintus fasal  12  adalah dirujukkan  sebagai  “penafsiran bahasa  roh” (ayat 10, 30). Ia juga sama  dalam  1 Korintus  fasal  14  (ayat  13,  27).  Kita  harus membezakan di antara kedua-dua jenis berkata-kata dalam bahasa roh ini.

Berbahasa roh adalah tanda untuk orang yang tidak beriman?

“Karunia  bahasa  roh adalah tanda, bukan untuk  orang  yang beriman,  tetapi  untuk  orang yang tidak  beriman”  (1  Korintus 14:22). Perkataan “tanda” ini juga membawa erti “mujizat”.  Dalam bahasa  asal,  ia  adalah sama seperti  “tanda-tanda”  di  Markus 16:17,  yang  merujuk kepada mujizat-mujizat.  Untuk  orang  yang tidak  beriman,  berbahasa  roh  ini  sememangnya  adalah suatu mujizat, sebab ia memaksa mereka mengakui bahawa Roh Tuhan berada bersama-sama  dengan  manusia.  Ini  adalah  kerana  Tuhan tinggal  di dalam kita melalui Roh Kudus yang  telah  dikaruniakan kepada  kita  (1 Yohanes 3:24). Dalam Markus 16:17,  suatu  janji bahawa tanda-tanda yang tertentu akan menyertai orang-orang  yang percaya  termasuklah “berbahasa roh”. Ini juga menyokong bahawa berkata-kata  dalam  bahasa roh adalah suatu tanda  untuk orang yang tidak beriman.

Soalan-soalan penting untuk dipertimbangkan:

Wahai  kawan-kawan  yang mencari kebenaran:  seandainya anda tidak  berdoa dalam bahasa roh, apakah bukti yang anda  punyai untuk membuktikan  bahawa  anda  telah  menerima Roh Kudus? Seandainya anda tidak menerima Roh Kudus, apakah bukti yang  anda keluarkan bahawa Tuhan tinggal di dalam anda?  Seandainya  gereja yang anda pergi itu tidak membolehkan anda menerima  Roh  Kudus serta berdoa dalam bahasa roh, bukankah ia telahpun berbeza  dari Gereja  pada peringkat awal? Bolehkah gereja anda  itu  dipanggil sebagai  tubuh  Kristus  yang sebenarnya?  Adakah ianya Gereja benar yang bersesuaian dengan Alkitab? Sila renungkanlah isu-isu ini! Semoga Roh Kudus menjelaskan  serta memimpin  anda  untuk  mendapatkan jawapan-jawapan yang tepat.

C. Penyataan tanda-tanda dan mujizat-mujizat

1. Yesus melakukan banyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat.

Semasa  tugasNya di dunia, Tuhan Yesus  memberitakan  Injil, melakukan mujizat-mujizat yang tidak terhitungkan dan menyembuhkan segala jenis penyakit (Markus 4:23-25).  Sejurusnya itu,  apabila Dia mengutus murid-muridNya keluar, Dia memberikan mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Dia berkata kepada mereka, “Pergilah dan beritakanlah  :  Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan” (Matius 10:1, 78).

Matlamat  Yesus melakukan mujizat-mujizat,  mengusir  syaitan-syaitan dan menyembuhkan penyakit-penyakit adalah untuk  memuliakan nama Bapa yang di Sorga (Yohanes 9:1-3; 11:1-4, 40);  dan  juga kerana belas kasihanNya terhadap mereka yang sakit (Markus  1:40-42;  Matius 20:32-34). Apa yang lebih penting lagi  adalah  untuk bersaksi bahawa Dialah Kristus (Matius 11:1-6; Yohanes 10:24-25).

2. Mujizat-mujizat adalah bukti kewujudan Tuhan.

Mujizat-mujizat  merupakan  penyataan  kuasa  Tuhan,  iaitu, mereka  menyaksikan  bukti  kewujudan  Tuhan  yang  Esa.  Seperti sesuatu pepatah yang berbunyi: “Perbuatan bersuara lebih kuat  daripada perkataan”.  Seorang ateis akan mengakui kewujudan Tuhan  melalui mujizat-mujizat  yang dilihatnya, sama seperti kita  berkata-kata dalam  bahasa roh dan membuatkan orang-orang yang  belum  percaya ketahui bahawa Roh Tuhan tinggal di dalam kita (1 Korintus 14:22; 1 Yohanes 3:24).

Barangsiapa  yang melakukan mujizat-mujizat mempunyai  bukti yang  Tuhan bersertakannya. Apabila Nikodemus,  seorang  pemimpin agama  Yahudi  datang berjumpa Yesus, dia  berkata,  “Rabi,  kami tahu, bahawa Engkau datang sebagai guru yang diutus Tuhan;  sebab tidak  ada  seorangpun  yang dapat  mengadakan  tanda-tanda  yang Engkau  adakan itu, jika Tuhan tidak menyertainya” (Yohanes  3:1-2).  Apabila rasul Petrus telah dijemput ke rumah Kornelius,  dia juga mengatakan bahawa Yesus dapat menyembuhkan semua orang  yang dikuasai Iblis disebabkan Tuhan menyertai Dia (Kisah Para  Rasul 10:38).

3. Yesus melakukan mujizat-mujizat untuk memimpin orang percaya kepadaNya sebagai Juruselamat.

Mujizat-mujizat  dapat  memimpin orang untuk percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat yang tunggal. Suatu kali, semasa  Yesus melawat  Kana,  di Galilea, terdapat seorang pegawai  istana  yang berjumpa  denganNya  serta memintaNya datang  untuk  menyembuhkan anaknya, yang hampir mati.

Maka Yesus berkata kepadanya, “Jika kamu tidak melihat   tanda  dan  mujizat,   kamu   tidak  percaya”.    Pegawai Istana itu berkata kepadaNya,  “Tuhan, datanglah  sebelum  anakku mati.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika  ia masih di tengah jalan, hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahawa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul  berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: “Kelmarin siang   pukul  satu  demamnya  hilang”.   Maka  teringatlah ayah itu, bahawa pada saat  itulah Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup”.  Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya  (Yohanes 4:48-53).

Di suatu kisah yang lain, Yesus telah membangkitkan  Lazarus yang  telah  empat hari mati. Tuhan Yesus mengarahnya  berjalan keluar  dari kubur  tersebut. Banyak orang-orang Yahudi telah percaya  selepas mereka menyaksikan mujizat ini (Yohanes 11:38-45; 12:11).

4. Yesus melakukan mujizat-mujizat melalui murid-muridNya.

Yesus   berjanji   kepada   murid-muridNya: “Sesungguhnya barangsiapa  percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga  perbuatan-perbuatan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar  dari  pada  itu. Sebab Aku  pergi  kepada  Bapa”  (Yohanes 14:12).  Setelah Yesus terangkat naik ke Sorga,  pergilah  murid-muridNya  memberitakan  Injil  ke  segala  penjuru.  Tuhan  turut bekerja dengan mereka dan meneguhkan firmanNya dengan tanda-tanda yang  menyertainya (Markus 16:15, 19-20; Kisah Para  Rasul  14:3; Ibrani   2:4).  Marilah  kita  lihatkan  beberapa  mujizat   yang direkodkan dalam buku Kisah Para Rasul:

Di  pintu  gerbang Bait Tuhan yang  bernama  Gerbang  Indah, Petrus  menyuruh seorang lumpuh sejak lahirnya  berdiri  dan berjalan.   Disebabkan  mujizat  ini,  banyak  orang   telah menerima Injil. Bilangan mereka bertambah menjadi  kira-kira lima ribu orang laki-laki (Kisah Para Rasul 2:1-26; 4:1-4).

Melalui  murid-muridNya, Yesus mengadakan banyak  tanda dan mujizat yang menghairankan di antara manusia. “Bahkan mereka membawa orang-orang sakit  ke luar,  ke jalan raya, dan membaringkannya  di  atas  balai-balai  dan  tilam,  supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya  mengenai salah seorang dari mereka. Dan juga orang banyak dari  kota-kota  di  sekitar  Yerusalem  datang  berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan”. Hasilnya, semakin banyak laki-laki dan perempuan percaya kepada Tuhan  (Kisah Para Rasul 5:15, 16).

“Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias  kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakanNya,  mereka semua dengan bulat hati  menerima  apa yang diberitakannya  itu.  Sebab  dari  banyak  orang  yang kerasukan roh  jahat keluarlah roh-roh itu  sambil  berseru dengan  suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan  orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu” (Kisah Para Rasul 8:5-8).

Di Yope, ada seorang murid perempuan yang bernama Tabita di mana ia telah jatuh sakit lalu meninggal. Petrus “berlutut dan  berdoa;  lalu  berpaling  ke  mayat  itu  dan  berkata: “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat  Petrus,  ia  bangun  lalu  duduk.  Petrus  memegang tangannya dan  membantu  dia  berdiri.  Kemudian  memanggil orang-orang  kudus  berserta janda-janda,  lalu  menunjukkan kepada  mereka bahawa perempuan itu hidup.  Maka  tersiarlah peristiwa  itu  ke  seluruh Yope dan  banyak  orang  menjadi percaya kepada Tuhan (Kisah Para Rasul 9:40-42).

Di  Listra  ada  seorang yang  duduk  sahaja,  kerana  lemah kakinya  dan  lumpuh sejak ia dilahirkan  dan  belum  pernah dapat  berjalan. Dia mendengarkan ketika  Paulus  berbicara. Dan  Paulus menatap dia dan melihat, bahawa ia  beriman  dan dapat  disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara  nyaring: “Berdirilah  tegak di atas kakimu!” Dan orang  itu  melonjak berdiri,  lalu  berjalan kian ke mari. Ketika  orang  banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu  berseru dalam  bahasa  Likaonia: “Dewa-dewa telah turun  ke  tengah-tengah kita dalam rupa manusia” (Kisah Para Rasul 14:8-11).

Oleh  Paulus,  Tuhan mengadakan  mujizat-mujizat  yang  luar biasa,  bahkan  orang membawa sapu tangan ataupun  kain  yang dipakai  oleh  Paulus  dan  meletakkannya  atas  orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah  roh-roh jahat” (Kisah Para Rasul 19:11-12).

5. Adakah  benar bahawa mujizat-mujizat tidak sepenting  pada hari ini?

Anda mungkin berfikir bahawa mujizat-mujizat  sudah tidak sepenting  pada hari ini jika dibandingkan pada zaman rasul, kerana ubat-ubat moden pada masa kini adalah jauh lebih maju  dan penyembuhan tidak lagi memerlukan mujizat-mujizat. Tambahan pula terdapat banyak cara yang lain untuk meyakinkan manusia  menerima Kristus  dan pemberitaan Injil tidak semestinya  bergantung  pada mujizat-mujizat. Akan tetapi, pernahkah anda terfikir bahawa pada masa kini walaupun ubat  sememangnya  adalah lebih  canggih,  namun  masih terdapat  penyakit-penyakit  yang  melampaui  batas  skop  ubatan moden? Penyakit-penyakit sedemikian boleh disembuhkan oleh  Yesus Kristus hanya melalui mujizat-mujizatNya. Sebetulnya, kita  tidak semestinya  bergantung kepada tanda-tanda mujizat untuk  memimpin manusia  percaya  kepada  Kristus,  namun  demikian,  tanda-tanda mujizat selalunya yang paling menyakinkan. Alkitab mengatakan: “Yesus Kristus tetap sama, baik kelmarin mahupun  hari  ini  dan  sampai  selama-lamanya”  (Ibrani  13:8). Kesetiaan,  belas  kasihan  serta kekuasaan  Yesus  Kristus  yang berlipat  ganda ini tidak akan berubah. Pada hari ini, Dia masih rela dan mampu melakukan apa yang anda mintakan. Masa  mengadakan mujizat-mujizat  belum  berlalu. Seandainya anda  meminta  dengan iman, maka Tuhan pasti akan mengabulkan doa-doa anda.

Gereja peringkat awal mempunyai banyak mujizat-mujizat yang mengesahkan Kebenaran yang ia beritakan (Markus 16:20)  dan bersaksi  bahawa  Tuhan menyertainya (Yohanes 3:2;  Ibrani  2:4). Sejak pengasasan Gereja Yesus Benar melalui Roh Kudus, di Negara China pada tahun 1917, ia cuma bergantung kepada Roh Kudus dan kekuasaan mujizat-mujizat seperti di Gereja peringkat awal. Ia   telah  diasaskan  ke segala penjuru dunia,  termasuklah   Afrika, Australia, Eropah, India, New Zealand, Amerika Utara dan Selatan, Asia  Tenggara  dan Asia Tenggara Barat,  Rusia  dan  sebagainya. Banyak  pemercaya  Gereja ini menerima  keimanan  mereka  setelah menyaksikan tanda-tanda mujizat.

“Sewajarnya, dua kota raya telah dibentuk dari dua jenis kasih sayang : kasih keduniaan yang lahir dari kasih sayang kendiri sehinggakan membenci akan Tuhan. Kasih yang kedua ialah kasih kesyurgaan yang lahir dari kasih sayang Tuhan dan kasih ini akan menyebabkan pembencian akan sendiri. Dalam kasih yang pertama hanya ada kemuliaan diri manakala yang kemudian ialah kemuliaan Tuhan, kerana satu mencari kemuliaan dari manusia tetapi kemuliaan yang terbesar ialah Tuhan; kesaksian hati nurani. Yang satu mengangkat kepalanya dalam kemuliaan sendiri dan yang lain pula berkata kepada Tuhannya: “ Engkau adalah kemuliaanku dan penjunjung kepalaku.” Marilah kita  kembali  ke “Kota Tuhan” yang sebenarnya pada  hari  ini – Gereja Yesus Benar.

Bibliografi

Dods, Marcsu, trans. THE CITY OF GOD. By Saint Augustine. New York : The Modern Library, 1950.

Adakah anda berada di dalam Gereja Benar?
| |

Adakah anda berada di dalam Gereja Benar?

Seandainya terdapat seseorang yang datang meminta anda agar melibatkan diri dalam sebuah persatuan ataupun organisasi, anda mungkin menanyakan tentang fungsi-fungsinya dan juga penubuhannya sebelum anda memberikan persetujuan. Sebagai seorang yang bertanggungjawab, anda mungkin sedar akan kewajipan-kewajipan yang bakal ditemui apabila anda melibatkan diri dalam mana-mana unit sosial. Jika kita telah diberikan begitu banyak pertimbangan untuk pemilihan sosial – yang hanya berkenaan kebendaan dunia yang fana ini – berapa banyak pula penelitian yang harus kita pertimbangkan terhadap pemilihan gereja yang berkaitan kehidupan kita pada masa kini, masa depan dan juga kehidupan yang kekal?

Kristianiti adalah hidup dan kematian serta kebangkitan Yesus Kristus yang tersirat di dalam hati serta jiwa setiap umat Kristian di dalam kehidupan seharian mereka. Agama Kristian bukan hanya satu set kepercayaan sahaja, ia adalah kehidupan. Ia adalah suatu kepercayaan bahawa ia perlu dilalui, dialami serta dinyatakan dalam perbuatan. Sebagai para Kristian, gereja yang kita tergolongkan memainkan suatu peranan yang penting dalam membantu kita membentuk kehidupan Kristian kita. Adalah penting bagi kita untuk tergolong dalam gereja yang berisikan doktrin-doktrin keselamatan – Gereja yang benar – di mana kesudahannya pasti akan memimpin kita ke Kerajaan Sorga. Soalan-soalan yang perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri buat masa kini adalah: Adakah kita berada di dalam Gereja yang benar di mana doktrin-doktrinnya benar-benar bersesuaian dengan Kitab Suci? Bagaimana kita mengetahui sama ada kita berada di Gereja yang benar atau tidak? Adakah terdapatnya gereja-gereja “palsu”? Marilah kita mengkaji di dalam Alkitab untuk memperolehi jawapannya – kita akan bermula dengan pencarian kita dari Gereja Rasul pada peringkat yang awal.

(A) Gereja Peringkat Awal

1) Permulaan Gereja peringkat awal.

Selepas penyaliban dan kebangkitanNya, Tuhan Yesus menampakkan diriNya kepada rasul-rasul untuk suatu jangkamasa yang berjumlah 40 hari, di mana Ia menghuraikan tentang Kerajaan Tuhan dan memberikan mereka arahan-arahan berkenaan Roh Kudus. Rasul-rasul telah disuruh agar jangan meninggalkan kota Yerusalem, melainkan menanti dengan sabar akan penurunan Roh Kudus yang telah dijanjikan untuk mereka. Namun demikian, murid-murid telah salah faham terhadap kata-kata dengan menyangka ianya bermaksud Tuhan akan memulihkan Kerajaan bagi Israel. Jawapan dari Tuhan adalah, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasaNya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke hujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:7-8).

2) Amanat-amanat Gereja peringkat awal.

Sebelum Yesus diangkat naik ke Sorga, Dia telah mengamanatkan dua amanat yang penting kepada Gereja. Amanat yang pertama adalah: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15). Amanat yang kedua melibatkan bangunan rohani Gereja: “Gembalakanlah domba-dombaKu” (Yohanes 21:16). Untuk membolehkan Gereja melaksanakan tugas-tugas yang begitu besar, Yesus berjanji akan menurunkan Roh Kudus ke atas mereka agar mereka memperolehi kekuatan rohani untuk memberitakan Injil. Kekuasaan Roh juga diberikan kepada mereka untuk melakukan tanda-tanda mujizat yang besar di dalam namaNya.

3) Pengasasan Gereja peringkat awal.

Pada hari Pentakosta, Roh Kudus turun ke atas murid-murid. Kedatangan Roh Kudus telah dibuktikan dengan tanda-tanda yang dapat didengar (angin) dan yang dapat dilihat (api): “Tiba-tiba dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh Kudus itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kisah Para Rasul 2:2-4). Pada hari tersebut, terdapat tiga ribu jiwa telah dibaptiskan setelah mendengar nasihat rasul Petrus. Para pemercaya tersebut telah mengasaskan dasar Gereja peringkat awal pada zaman rasul (Kisah Para Rasul 2:1-4, 40-42, 46-47). Gereja telah diasaskan mulai masa itu dan adalah di dalam linkungan tahun 30 Selepas Masehi.

4) Perkembangan Gereja peringkat awal.

Pembaptisan Roh Kudus telah memberikan jemaat peingkat awal keberanian untuk memberitakan Firman Tuhan dan juga untuk bersaksi tentang kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Murid-murid berterusan memberitakan Injil berleluasan dan jauh, membaptiskan para pemercaya dan mengasaskan gereja-gereja. Persekutuan mereka adalah: “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda” (Kisah Para Rasul 4:22-23). Mereka telah disatukan dalam satu kefahaman, dengan satu hati dan satu pikiran apabila mereka bertemu setiap hari di dalam bait. Akan tetapi, timbul pula penganiayaan terhadap Gereja peringkat awal, dan terdapatnya penganiayaan di dalam serta di luar Yerusalem. Namun demikian, Firman Tuhan tidak dihalangi. Semasa tiga perjalanan penginjilan rasul Paulus, Injil telah disebarkan ke keseluruhan empayar Roma (Kisah Para Rasul 4:4; 8:1, 4; 13:1-3; 28:23-24, 30-31).

5) Kemelesetan Gereja peringkat awal

Apabila Tuhan masih bersama dengan murid-muridNya, Dia telah memberi amaran kepada mereka berkenaan injil palsu dengan mengungkapkan perumpamaan tentang lalang di antara gandum (Matius 13:24-30). Injil telah diumpamakan oleh gandum yang telah ditaburkan di dalam jiwa manusia, dan lalang adalah pengajaran-pengajaran palsu yang ditanamkan oleh Syaitan. Jikalau lalang itu dicabut keluar, kemungkinan gandum itu akan tercabut bersama. Oleh itu, kedua-dua gandum dan lalang dibenarkan tumbuh bersama-sama sehinggalah sampai waktu menuai, iaitu kedatangan Kristus yang kedua kali. “Lalang” itu akan dibuang ke dalam perapian Neraka manakala “gandum” akan dikumpulkan dan dibawa masuk ke Kerajaan Sorga.

Di zaman para rasul, Syaitan telahpun memutarbalikkan Injil. Ini menjelaskan mengapa Paulus begitu marah terhadap jemaat-jemaat Galatia yang begitu cepat menyimpang dari Kristus untuk mengikuti suatu injil lain (Galatia 1:6-9). Paulus memberikan amaran: “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari Sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” (Galatia 1:8).

6) Pembangunan kembali Gereja peringkat awal

Nabi Amos bernubuat: “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala” (Amos 9:11). Nabi Yesaya juga bernubuat: “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Tuhan Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalanNya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem” (Yesaya 2:2-3). Ini melambangkan pembangunan kembali Gereja sehinggalah Kristus datang sekali lagi pada Hari yang Terakhir.

B) Prospek Gereja Sebelum Hari Yang Terakhir

Menurut Alkitab, terdapat tiga tanda yang besar:-

1) Pencurahan Roh Kudus Hujan Akhir.

Di Palestin, hujan turun dalam dua musim: hujan awal sebelum musim sejuk (hujan pada musim luruh) dan hujan akhir sebelum musim panas (hujan pada musim bunga). Hujan melambangkan Roh Kudus. Ia menandakan bahawa kerja Roh Kudus meliputi dua waktu. Hujan awal telahpun turun semasa zaman rasul, manakala masa yang kita lalui pada masa kini merupakan hujan akhir (Yoel 2:23, 28-29).

2) Pengetahuan rohani akan bertambah (Daniel 12:4; Yohanes 14:26)

Melalui pimpinan Roh Kudus, kesemua pemercaya akan mencapai penyatuan dalam iman serta pengetahuan Kristus Yesus sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali (1 Korintus 2:10-13; Yohanes 16:12-13; Efesus 4:13). Kita akan berkongsi kepercayaan di mana cuma adanya satu Tuhan, satu iman dan satu baptisan (Efesus 1:10; 4:4-6).

3) Pembangunan Kembali Gereja Benar akan berjaya

Yesus Kristus akan menguduskan serta membersihkan Gereja benar dengan memandikannya dengan air dan Firman, supaya Ia dapat “menempatkan jemaat di hadapanNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela” (Efesus 5:26-27). 

C) Kesatuan Gereja Benar 

1) Satu-satunya Tuhan Kristus

Keunikan sifat Gereja benar sebagai satu-satunya tubuh Kristus telah dibuktikan oleh ayat-ayat Alkitab:

  • “Satu tubuh dan satu roh…” (Efesus 4:4).
  • “Kerana roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, kerana kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu” (1 Korintus 10:17).
  • “Kerana sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, mahupun orang Yunani, baik budak, mahupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (1 Korintus 12:12-13). 
  • “… jemaat yang adalah tubuhNya” (Efesus 1:22-23).
  • “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita kerana kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuhNya, yaitu jemaat” (Kolose 1:24).

Ayat-ayat Alkitab di atas memikulkan bukti yang Jemaat adalah tubuh Kristus. Oleh kerana hanya terdapat satu Kristus, maka hanya terdapat satu tubuh – Gereja benar yang mempunyai “satu iman, satu baptisan dan satu roh” di mana Yesus Kristus adalah Tuhannya dan seseorang itu boleh diselamatkan melaluiNya. Yesus pernah berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup! Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Oleh itu, seseorang hanya boleh menerima hidup kekal melalui Gereja benar.

2) Yesus Kristus adalah kepala tubuh – Gereja

Yesus berkata, “Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala” (Yohanes 10:16). Paulus juga berkata, “Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh…supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan” (1 Korintus 12:22, 25). Yesus Kristus adalah kepala tubuh dan Kristus tidak pernah terbagi-bagi (1 Korintus 1:13). Perhubungan Kristus dengan Gereja adalah perhubungan di antara suami isteri. Hanya terdapat satu gereja yang wajar bagiNya – Gereja benar.

Mencarikan Gereja Yang Benar

Wahai para pembaca, adakah kalian merasakan kehidupan ini tidak berbaloi? Adakah kalian seringkali berasa bingung dan sesat, sama seperti seorang anak mengembara di jalan-jalan dengan berjiwakan perasaan yang takut serta cemas dan yang tidak dapat mencarikan jalan untuk pulang? Adakah kalian beharap agar dapat melepaskan segala beban berat batiniah yang diletakkan oleh orang lain ke atas diri kalian? Adakah kalian idamkan suatu kehidupan yang bermakna? Jika ada, sila segera menyertai Gereja benar! Akan tetapi, dari denominasi-denominasi Kristian yang begitu banyak, yang manakah adalah Gereja yang benar? Demi keselamatan kita, marilah kita meninjau dari ayat-ayat Alkitab untuk mencarikan kriteria sebuah Gereja yang benar!