Ayb 10 : 4 – Hendaklah memperhatikan ayat ini, bahawa mata Allah mengawasi segala hal (2 Taw 16 : 9; Ams 15 : 3; Ibr 4 : 13).
Perkara dunia tidak perlu dibicarakan, bahkan setiap perkara yang dilakukan umat Kristian, semuanya diawasi oleh Tuhan; Maka segala perkara yang dilakukan, harus dijaga, sama sekali tidak boleh ada yang ceroboh dan tidak jujur. Apa yang diawasi oleh Tuhan?
I. MENGAWASI IMAN
Ketika Tuhan berada di dunia, sering menyebut “Iman”, orang yang datang memohon kepadaNya, seperti terhadap perwira (Mat 8 : 9-10, 13).
Terhadap orang yang lumpuh, serta orang yang membawanya (Mat 9 : 2).
Terhadap perempuan yang menderita pendarahan (Mat 9 : 20-22).
Hati orang Farisi, bahkan dibencinya (Luk 16 : 15).
II. MENGAWASI DOA (Mat 6 : 6)
Doa orang Farisi dan pemungut cukai merupakan perumpamaan yang sangat nyata sekali (Luk 18 : 9-14).
Permohonan yang tekun dan tulus, akan digenapi (1 Sam 1 : 10-12, 19-20; Mat 20 : 29-34; Mrk 10 : 46-52).
Salah berdoa, Tuhan tidak akan mendengar (Yak 4 : 3).
III. MENGAWASI IBADAH
Meskipun orang Farisi beribadah, tetapi tidak tulus, akhirnya percuma saja (Mat 15 : 8).
Yang dikehendaki Allah iaitu menyembah dengan roh dan Kebenaran (Yoh 4 : 23).
Berdiam dirilah di hadapan Allah (Hab 2 : 20).
Dan jagalah langkah (Pkh 4 : 17).
Tidak boleh menjalankan ibadah secara lahiriah, namun pada hakikatnya memungkiri kekuatannya (2 Tim 3 : 5).
- Kebaktian pada hari Sabat juga harus berdasarkan kerana sungguh-sungguh, baru memperoleh berkat (Yes 58 : 13-14).
IV. MENGAWASI PELAYANAN
Umat Kristian yang memperoleh berkat Anugerah, hendaklah bertanggungjawab di dalam pelayanan. Mertua Petrus setelah memperoleh kesembuhan dari Tuhan, lalu segera bangun melayani Tuhan, serta menjadi teladan bagi umat Kristian (Mat 8 : 14-15).
- Tetapi melayani Tuhan harus berdasarkan dengan kesungguhan hati; Ada yang dihadapi dengan pelayanan seperti Marta (Luk 10 : 40-41) dan Simon yang mengundang Tuhan makan (Luk 7 : 36, 40-46).
- Maria melayani dengan mempersembahkan minyak wangi-wangian, iaitu persembahan yang paling sungguh-sungguh, sehingga Tuhan sangat memujinya (Mat 14 : 8-9).
V. MENGAWASI PERSEMBAHAN
Mempersembahkan harus dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, pengucapan syukur dengan hati yang sungguh-sungguh, maka persembahannya baru diperkenanNya.
- Meskipun janda miskin itu hanya mempersembahkan dua keping wang, namun memperoleh pujian Tuhan yang sangat besar, telah mengalahkan orang kaya yang banyak persembahannya (Luk 21 : 1-4).
- Kedua suami-isteri Ananias, meskipun telah menjual sawah ladangnya, namun kerana mempersembahkan dengan pura-pura, bahkan telah dikutuk, dan menjadi contoh peringatan (Kis 5 : 1-11).
- Persembahan Daud bagi pembangunan Bait, adalah suatu teladan yang sangat baik untuk persembahan yang sungguh-sungguh (1 Taw 29 : 3-5, 13-17).
VI. MENGAWASI KEKUDUSAN
Hal kekudusan ini, mempunyai hubungan yang sangat besar dengan keselamatan, sebab tanpa kekudusan tidak akan melihat Tuhan (Ibr 12 : 14).
Tetapi kudus bukan hanya sebelah luar saja, yang penting sebagai perhiasan batiniah (1 Ptr 3 : 3-5).
Orang Farisi paling dibenci oleh Tuhan, iaitu hanya menghiasi sebelah luar sahaja, namun di dalam hatinya penuh dengan tulang-belulang seperti kuburan (Mat 23 : 5-7, 25, 27-28).
Pikiran, tutur kata, perbuatan di dalam kehidupan, pekerjaan, tidak ada satu hal yang dapat terhindar dari pengawasan mata Tuhan (Mzm 139 : 2). Hendaklah segala perkara diteliti, tanpa kesalahan.