[11]  Kewajiban Orang Rohani (Gal 6:1-18)
| | | |

[11] Kewajiban Orang Rohani (Gal 6:1-18)

[11]  Kewajiban Orang Rohani (Gal 6:1-18)

Prakata

  1. Orang rohani harus menghadapi manusia jasmani lama secara tuntas, dan hidup dipimpin oleh Roh.
  2. Paulus memberitahukan jemaat di Galatia yang sudah tersesat oleh guru-guru palsu, bahawa orang rohani bagaimana membantu saudara seiman yang lemah, dan menjaga diri sendiri agar jangan kena pencobaan dari guru-guru palsu

[1]      Mengasihi Saudara Yang Didapati Melakukan Pelanggaran (Gal 6:1-2)

i. Menyelamatkan saudara yang didapati melakukan pelanggaran (1a).

  1. Hanya sekali-sekali melakukan  pelanggaran (Mat 26:41; I Yoh 5:16-17).
  2. Bukan dengan sengaja (Ibr 10:26; I Kor 5:11).
  3. Memimpin: Menunjukkan sabar, mendoakan terus-menerus, menasihati, menghibur, dan membimbing (Mat 4:21; I Tes 3:10).

ii. Kesedaran orang rohani (1b).

  1. Memiliki belas kasihan (Rm 9:1-2).
  2. Kesedaran dalam hal status (I Ptr 1:14-16; I Yoh 3:1-3).
  3. Kesedaran dalam hal kehidupan (Rm 14:7; Flp 3:7-9; 10:10).
  4. Kesedaran dalam hal karunia (II Tim 1:6-7).

iii. Kegembiraan orang rohani (1b).

  1. Menasihati dengan roh lemah lembut: Membenci kejahatan (I Yoh 1:8, 10), menyukai kebaikan (I Kor 9:22-23), saling menasihati (Ibr 3:7-14).
  2. Berjaga-jaga: Tidak terbujuk (II Tim 4:2-5; Mat 12:20; I Kor 13:7).

iv. Bertolong-tolongan menanggung beban (2)

  1. Beban masing-masing: Beban manusia, kesulitan (II Kor 5:14-15; Rm 8:39).
  2. Bertolong-tolong menanggung beban: Membangun rohani orang lain (I Kor 8:13; II Kor 11:28).
  3. Memenuhi  hukum Kristus.

– Hukum Kristus menunjukkan ‘saling mengasihi’ (Yoh 13:34) dan ‘melakukan perintah Allah’ (Yoh 14:21; 15:7-12; I Yoh 3:22-23).

– Kitab Yakobus menyebutnya sebagai hukum yang ‘maha mulia’ dan yang merdeka’ (Yak 2:9-12).

[2]      Menguji Diri Sendiri (Gal 6:3-5)

i. Harus mengetahui diri sendiri (1).

  1. Orang yang takut akan Allah mengakui betapa kecil dan tidak berdayanya manusia (Luk 22:33; I Kor 3:6-7), dan percaya serta bersandar kepada Kristus (II Kot 3:3-6; Gal 6:14).
  2. Jika menganggap dirinya berarti, ia menipu dirinya sendiri (Ams 18:1; Yak 1:23).

ii. Ujilah diri sendiri (4).

  1. Orang yang takut akan Allah harus perhatikan (Rat 3:40; Pkh 9:1; 7:13-14).
  2. Setiap orang harus bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri (I Kor 11:28; II Kor 13:5).
  3. Kristus sebagai patakon untuk menguji (I Kor 4:3-5; 11:1; Flp 2:5).
  4. Ketika merasa dirinya mempunyai perbuatan memuliakan Allah.

– Bersukacitalah kerana memuliakan Allah (II Kor 12:1-10; Flp 1:26).

– Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan jangan menghitung-hitung kesalahan orang lain (Luk 18:11-12, 14).

– Jangan sekali-kali mengangkat tinggi sendiri melalui cara memuliakan Allah (I Kor 13:5).

iii. Harus memikul ‘tanggungannya’ sendiri (5)

  1. Menunjukkan tanggungan dosa: Pada hari penghakiman setelah Kristus datang kembali, setiap orang harus bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri (Mat 12:36, 37; Rm 2:6, 7; 14:12; II Kor 5:10).
  2. ‘Tanggungan’ di sini lebih ringan daripada ‘beban’ di ayat 2.

[3]     Giat Berbuat Baik (Gal 6:6-10)

i. Berlaku baik kepada orang yang memberikan pengajaran (6).

  1. Membagi segala sesuatu dengan orang lain adalah kebiasaan baik jemaat masa awal (Kis 2:44; 4:32).
  2. Orang yang menerima pengajaran harus memberikan kebutuhan hidup orang yang memberikan pengajaran (I Tim 5:18; Mat 10:10).

ii. Kerana apa yang ditabur, itu juga yang akan dituai (7-8).

  1. Memberi sedekah adalah kewajiban manusia (II Kor 8:8-11).
  2. Umat Kristen yang mengaku dirinya rohani, jika perkataan tidak selaras dengan perbuatannya, ia menipu dirinya sendiri, juga menipu Allah (Gal 5:26; 6:3).
  3. Menabur dalam Roh akan menuai hidup yang kekal (Rm 8:13).
  4. Menabur dalam daging akan menuai kebinasaan (Gal 5:2-12, 21).

iii. Harus giat berbuat baik (9-10).

  1. Jangan jemu-jemu berbuat baik, harus tekun (Flp 3:13, 14; II Tim 4:7-8).
  2. Harus memegang kesempatan (Pkh 9:11).
  3. Berbuat baik kepada semua orang (Kis 10:1-2; 9:36).
  4. Tidak lalai memelihara keluarga sendiri (II Ptr 1:7).

[4]     Berdiri Teguh (Gal 6:11-16)

i. Melihat dengan jelas maksud guru-guru palsu (11-13)

  1. Palsu meminta orang melihat bagaimana besarnya ‘huruf-huruf’ yang ia tulis dengan ‘tangannya sendiri’: Untuk menekankan titik berat pendapat yang ia sampaikan (6:12-18).
  2. Guru-guru palsu hanya mementingkan rupa luar, mereka mengutamakan kesalehan secara lahiriah (Kej 12:11; II Kor 5:12).
  3. Guru-guru palsu takut dianiaya orang Yahudi (Gal 5:11).
  4. Guru-guru palsu memaksa orang menyunatkan dirinya: Untuk memegahkan diri bahwa mereka memiliki kamu sebagai murid mereka.
  5. Guru-guru palsu walaupun menyunatkan dirinya, mereka tidak dapat melakukan hukum Taurat.

ii. Bertekad hanya bermegah atas salib Kristus (14-17).

  1. Bertekad menjunjung tinggi salib Kristus (I Kor 1:18, 23; II Kor 10:17).
  2. Sedikitpun tidak akan berkompromi dengan dunia (Flp 3:7-8).
  3. Mau menjadi ciptaan baru (II Kor 5:17; 4:17, 18; II Tim 4:7-8).

– Prinsip berbuat sesuatu: Hidup di dalam kehidupan baru (Ef 4:23, 24).

– Berkat yang disertai janji:

a. Damai sejahtera (Mzm 125:5; 128:6).

b.  Rahmat (II Tim 1:18; 1:2; II Yoh 1:3).

– Menjadi orang Israel sejati.

iii. Setia kepada Tuhan Yesus:

– Membawa tanda-tanda Tuhan:

a. Menjadi milik Kristus (Kis 20:17-24; Gal 1:1,12; 2:20).

b. Meneladan Kristus (II Kor 4:10; Flp 3:10; II Tim 3:11).

– Hubungan dengan Tuhan kukuh, tak seorangpun yang dapat merosakkannya (Kis 20:17-24).

Δ Paulus menganggap dirinya sebagai hamba Kristus, ia tidak perlu bertanggungjawab kepada orang, melainkan bertanggungjawab hanya kepada Kristus.

Kata penutup

Kiranya kasih karunia keselamatan Yesus Kristus (Rm 16:20) menyertai rohmu, biarlah Roh Allah yang bekerja dan memerintah (Flp 4:23; Flm 1:25), untuk menjalani kehidupan yang rohani.

[10]  Hiduplah Oleh Roh (Gal 5:16-26)
| | | |

[10] Hiduplah Oleh Roh (Gal 5:16-26)

[10]  Hiduplah Oleh Roh (Gal 5:16-26)

Prakata

  1. Kerana iman, manusia mendapatkan keselamatan Kristus sehingga dibenarkan, dan menikmati kemerdekaan di dalam Kristus.
  2. Untuk mempertahankan kemerdekaan harus ada keseimbangan. yaitu takut akan Allah, mengasihi sesama manusia, dan waspada terhadap diri sendiri. Tetapi yang membuat kita menang adalah kuasa Roh Kudus. Lantas, bagaimana berbuat menurut Roh Kudus?

[1]      Mengerti Kebaikan Akan Menuruti Roh Kudus (Gal 5:16-18)

  1. Roh Kudus membuat orang tidak menuruti keinginan daging (16; Rm 7:24-8:2).
  2. Roh Kudus membuat orang melampaui hukum Taurat (17-18).
    1. Orang rohani harus mengalami proses perjuangan dikuduskan (17; II Tes 2:13; Ibr 12:14).
    2. Orang rohani tidak berada di bawah hukum Taurat: Tidak didakwa oleh hukum Taurat sehingga dapat mengalahkan dosa (Rm 6:14).

[2]      Mengerti Keburukan Akan Menuruti Keinginan Daging (Gal 5:19-21)

i. Dari segi etika agama.

    1. Percabulan.
    2. Kecemaran.
    3. Hawa nafsu.
    4. Penyembahan berhala (Kol 3:5; I Kor 10:14).
    5. Sihir (Kel 7:11; Yes 47:9, 12; Why 9:21; 18:23).
    6. Dari segi kehidupan dan hati.
      1. Perseteruan (Mat 5:44; Luk 6:27, 35; Rm 12:20).
      2. Perselisihan (I Kor 1:11; 3:3; Rm 12:18, 19; 14:17; II Kor 5:17).
      3. Iri hati (Neh 25:11; I Raj 19:10; Rm 13:13; I Kor 3:3).
      4. Amarah (II Kor 12:20; Ef 4:31; Kol 3:8).
      5. Kepentingan diri sendiri (II Kor 12:20; Yak 3:14, 16; Rm 2:8; Flp 1:9; 2:3).
      6. Percideraan (Rm 16:17).
      7. Roh pemecah (I Kor 11:19).
      8. Kedengkian (I Ptr 2:1; Mat 20:15).
    7. Yang bersangkutan dengan keadaan masyarakat.
      1. Pesta pora (Rm 13:13; I Ptr 4:3).

ii. Kemabukan.

iii. Menuruti keinginan daging tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (Ef 5:5; I Kor 6:9, 10).

[3]     Mengerti Ciri Khas Roh Kudus (Gal 5:22-23)

i. Buah Roh Kudus.

    1. Buah: kata tunggal, menunjukkan buah penyempurnaan rohani ada sembilan macam ciri khas.
    2. Buah: Menitikberatkan perbuatan konkrit yang dinyatakan setelah penyempurnaan rohani.
    3. Ciri khas buah.

a. Kepada Allah.

– Kasih (I Kor 13:1-8; Ef 5:2; Kol 3:14)

– Sukacita (Rm 5:11, 2)

– Damai Sejahtera (Flp 4:7; Kol 3:15)

b. Kepada Manusia.

- Kesabaran (Kol 1:11; 3:12).

– Kemurahan (Ef 4:32; Rm 8:22).

– Kebaikan (Yoh 1:47).

c. Kepada diri sendiri

– Kesetiaan (Mat 25:21, 23; Luk 16:10; I Kor 4:2; Neh 9:3).

– Kelemah-lembutan (Mat 11:29; 5:5).

– Penguasaan diri (Kis 24:25; II Ptr 1:6).

ii. Tidak ada hukum yang menentang buah Roh Kudus: Hukum hanya membatasi perbuatan di luar, tidak berguna untuk membangun penyempurnaan rohani, kerana itu tidak dapat menentang orang menghasilakn buah Roh.

 

[4]     Bagaimana Hidup Dipimpin Oleh Roh (Gal 5:24-26)

  1. Menyalibkan daging (24): Dibinasakan secara tuntas.
    1. Daging menunjukkan aku yang lama, sifat dosa (Rm 6:6).
    2. Melalui baptisan darah Tuhan (2:20) terpisah dari aku lama.
    3. Oleh Roh Kudus mematikan keinginan daging (Rm 6:11; Kol 3:5; Rm 8:13).
    4. Hidup oleh Roh (Rm 5:17, 21).
    5. Hidup dipimpin oleh Roh (Flp 2:1-5).
      1. Tidak gila hormat (Flp 2:3; I Yoh 2:16).
      2. Tidak saling menantang (Ef 4:25-27).
      3. Tidak saling mendengki (Yak 3:17-18).

Kata Penutup

Hendaklah hidup dipimpin oleh Roh, usahakanlah supaya mengerti kehendak Allah (Ef 5:15-20; I Yoh 4:11-12), maka kita dapat memiliki hidup dan kekuatan dari Allah, mengalahkan keinginan daging, menghasilkan buah Roh, dan menerima hidup kekal.

[9] Kemerdekaan Di Dalam Kristus (Gal 5:1-15)
| | | |

[9] Kemerdekaan Di Dalam Kristus (Gal 5:1-15)

[9] Kemerdekaan Di Dalam Kristus (Gal 5:1-15)

Prakata

  1. Manusia suka mempergunakan kemerdekaan untuk berbuat dosa, merugikan dan mencelakakan orang lain.
  2. Kemerdekaan menunjukkan keadaan di dalam hati, bukan hanya menunjukkan kelepasan ikatan di luar.

[1]      Kristus Memberikan Kepada Kita Kemerdekaan Yang Sesungguhnya (Gal 5:1)

  1. Kristus telah memerdekakan kita.
    1. Tidak lagi mengikuti adat-istiadat dunia (Ef 2:1-2).
    2. Tidak lagi dikuasai dosa (Rm 7:24-25).
    3. Tidak lagi menjadi hamba orang (I Kor 7:22-23; Yoh 8:36)
    4. Kita sungguh-sungguh merdeka: Merdeka di dalam ruang lingkup kebenaran, tidak diperhamba oleh suatu apapun (I Kor 6:12).
    5. Berdirilah teguh:
      1. Oleh kasih karunia Allah (Kol 1:23; 2:7; I Kor 10:12).
      2. Mengerti kehendak Allah (Yak 1:8).
    6. Tidak lagi dikenakan kuk perhambaan: dengan tegas menolak kuk hukum Taurat, berpegang pada kemerdekaan yang diberikan Kristus, akan beroleh sukacita (II Tim 2:9; Flp 4:10-13).

[2]      Dibenarkan Oleh Hukum Taurat Akan Kehilangan Kemerdekaan (Gal 5:2-4)

  1. Menekankan sunat (2): Menyangkal keselamatan akan terjerumus ke dalam membenarkan diri sendiri, kehilangan kemerdekaan.
  2. Sunat akan mendakwa orang tidak dapat melakukan hukum Taurat dengan sempurna (3): Sunat adalah tanda dikuduskan. Paulus dengan hati-hati memberitahukan pengalamannya, umat pilihan yang disunat jauh dari standard dikuduskan.
  3. Dibenarkan oleh hukum Taurat (4): Kerana mudah menganggap dirinya benar sehingga kehilangan kerinduan akan kebenaran, tidak mendapatkan keselamatan, terjerumus ke dalam dosa dan terlepas dari Kristus, akhirnya tersandung (Luk 6:25). Kerana itu ia sekali lagi menegaskan, percaya Kristus (kasih karunia) dan oleh hukum Taurat (usaha manusia) tidak dapat berdiri bersamaan. Dibenarkan oleh hukum Taurat berarti menolak keselamatan.

[3]     Mendorong Jemaat Supaya Mengambil Kembali Kemerdekaan (Gal 5:5-9)

i. Kerana iman, beroleh kemerdekaan (5-6).

    1. Roh Kudus sebagai bukti iman (Yoh 14:16-20).
    2. Iman menimbulkan kasih kepada orang (Rm 12:19).
    3. Iman membuat orang berpengharapan sehingga dibenarkan (Mat 11:28): Menggenapkan hukum Taurat.

ii. Singkirkanlah perintang kemerdekaan (7-8).

  1. Melatih diri (7; I Kor 9:24-27): Kerana dahulu kamu berlomba dengan baik.
  2. Berjaga-jaga terhadap ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran (8; Kid 1:6; 2:15).
  3. Harus mengetahui betapa negerinya ajaran sesat (9): Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.

[4]     Untuk Memperoleh Kemerdekaan Harus Ada Imbalannya (Gal 5:10-15)

i. Membela kebenaran tidak boleh mendua hati (10): Setiap orang yang membuat orang tersandung, ia akan menanggung hukumannya.

ii. Rela berkorban untuk kemerdekaan (11-12).

  1. Menjunjung tinggi salib: Menyatakan dosa manusia, menunjukkan jalan untuk memperoleh kemerdekaan.
  2. Menderita penganiayaan: Orang yang menuruti keinginan daging melihat kebaikan Injil, ia akan menganiaya orang yang rohani.

iii. Sikap menghargai kemerdekaan (13-15).

  1. Tidak menuruti keinginan daging: Waspada terhadap bangkitnya sifat dosa, harus sering mendekati Allah.
  2. Melayani orang dengan kasih: Melakukan kasih dengan bersandar Roh Kudus telah menggenapkan ‘seluruh hukum Taurat’.
  3. Hati-hati dalam pikiran: Tidak saling menggigit dan saling menelan, agar tidak saling membinasakan.

Kata Penutup

  1. Kemerdekaan tidak mengikuti manusia, manusia yang harus giat berusaha mengejarnya.
  2. Kristus adalah sumber kemerdekaan, menerima kebenaran Kristus akan sungguh-sungguh merdeka.
[8]  Anak Merdeka Tidak Diikat (Gal 4:21-31)
| | | |

[8] Anak Merdeka Tidak Diikat (Gal 4:21-31)

[8]  Anak Merdeka Tidak Diikat (Gal 4:21-31)

Prakata

  1. Perbandingan perjanjian perbuatan dan perjanjian iman.
  2. Memperbandingkan kasih karunia dan hukum Taurat dengan peristiwa sejarah sebagai perumpamaan.

[1]      Kedua Anak Abraham (Gal 4:21-23)

  1. Sumber tidak sama.
  2. Dilahirkan oleh Sara, perempuan yang merdeka.
  3. Dilahrikan oleh Hagar, perempuan yang menjadi hamba.
  4. Keadaan kelahiran.
    1. Dilahirkan menurut daging:
      1. Menolak janji Allah, tidak menempuh jalan iman (Kej 16:2).
      2. Melambangkan penganut hukum Taurat yang mengandalkan diri sendiri.
      3. Tetap mempunyai status sebagai hamba.
      4. Dilahirkan oleh kerana janji:
        1. Kerana iman (Rm 4:19-22).
        2. Melambangkan orang yang dilahirkan kembali oleh Roh Kudus (Yoh 3:1-8).
        3. Berubah status menjadi merdeka.

[2]      Penjelasan Perumpamaan (Gal 4:24-27)

i. Hagar: Melambangkan hukum Taurat dan janji yang mengikat (24-25).

    1. Ia menjadi hamba: Anak yang dilahirkannya juga menjadi hamba.
    2. Melambangkan perjanjian Sinai: Hukum Taurat dan ikatan.
    3. Diusir dari tanah yang dijanjikan: Milik pusaka berada di luar tanah perjanjian, tidak mempunyai hubungan dengan kasih karunia (Mat 6:16).
    4. Yerusalem duniawi: Simbol hukum Taurat agama Yahudi, juga menjadi hamba.
    5. Sara: Melambangkan kasih karunia dan perjanjian merdeka (26-27).
      1. Ia merdeka: Anak yang dilahirkannya menjadi tuan.
      2. Melambangkan janji Allah: Membuat orang merdeka dan menerima milik pusaka.
      3. Yerusalem sorgawi: Adalah ibu orang rohani, yang merdeka, gereja sejati.

ii. Menggenapi nubuat Alkitab (Yes 54:1-3)
iii. Bersukacitalah si mandul (Yes 54:1-3)

– Pada mulanya ditujukan kepada umat pilihan yang dibuang ke Babel (umat setia yang tersisa).

– Diterapkan pada diri Sara: Pada mulanya tidak dapat melahirkan.

– Melukiskan Yerusalem sorgawi: Selama Perjanjian Lama berada dalam kehampaan dan tidak melahirkan.

iv. Bersorak-sorailah yang tidak pernah menderita sakit bersalin.

– Menunjukkan umat setia yang tersisa secara ajaib kembali ke negerinya.

– Menunjukkan Sara secara ajaib melahirkan.

– Menunjukkan Yerusalem sorgawi didirikan kerana kebangkitan Kristus yang ajaib dari antara orang mati.

v. Yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami.

– Menunjukkan umat yang setia: Seakan-akan telah kehilangan sandaran (selama pembuangan tidak ada negara dan raja).

– Menunjukkan Sara tidak dapat melahirkan: Seakan-akan tidak mempunyai suami.

– Menunjukkan Yerusalem sorgawi: Kumpulan yang dibenarkan kerana iman di dalam kesusahan seakan-akan ditinggalkan Allah. Kristus telah mati disalibkan kerana dosa-dosa manusia, tetapi Ia telah dibangkitkan oleh kuasa Allah sehingga menggenapkan janji. Sekarang, jemaat rohani telah bertambah banyak dan melebihi umat agama Yahudi.

[3]     Diterapkan Pada Galatia (Gal 4:28-31)

  1. Kita adalah anak-anak janji (28): Sama seperti Ishak dilahirkan kerana iman orang tuannya.
  2. Pengenalan yang harus dimiliki anak-anak janji (29-31).
    1. Dianiaya oleh panganut hukum Taurat (29; II Tim 3:12); Yang diperanakkan menurut daging menganiaya yang diperanakkan menurut Roh.
    2. Menjadi ahli waris rohani (30): Yang menurut daging akan diusir, ia tidak layak menjadi anak.
    3. Menikmati kemerdekaan di dalam Kristus (31): Tidak diikat oleh hukum Taurat.

Kata Penutup

Jemaat harus menjaga statusnya sebagai anak yang merdeka.

[7]  Menjaga Kedewasaan Harus Giat Berusaha (Gal 4:1-20)
| | | |

[7] Menjaga Kedewasaan Harus Giat Berusaha (Gal 4:1-20)

[7]  Menjaga Kedewasaan Harus Giat Berusaha (Gal 4:1-20)

Prakata

1. Orang yang berada di bawah Hukum Taurat: Seperti orang yang belum dewasa.

2. Orang yang berada di bawah Mengurung orang di dalam dosa, membuat orang mati (21b-22a).

3. Paulus menjelaskan Hukum Taurat dan kasih karunia dengan proses pertumbuhan.

[1]      Menghargai Status Sebagai Anak (Gal 4:1-7)

Δ Bukan lagi hamba, melainkan anak

i. Tuan dalam status (1-3): Orang yang berada di bawah Hukum Taurat sama seperti anak-anak.

  1. Anak-anak tidak berbeda dengan hamba: Kerana anak-anak belum dewasa, “tidak kuat” menerima warisan.

Δ Menunjukkan orang Yahudi yang diajar menurut Hukum Taurat secara Hukum Taurat secara hurufiah (Kol 2:8): Memperlihatkan ketidakmampuan manusia.

Δ Menunjukkan orang bukan Yahudi yang diajar menurut hati nurani: Juga memperlihatkan ketidakmampuan manusia.

  1. Sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya: Diasuh sampai setelah menjadi dewasa baru layak menguasai warisan.

ii. Tuan dalam hal yang sebenarnya (4-7): Di bawah kasih karunia menjadi anak yang dewasa rohaninya.

  1. Setelah genap waktunya (4a)
  2. Segi Agama:
    -Perjanjian Lama sempurna.

    -Gereja-gereja berdiri (setelah dibuang ke Babel)

    1. Segi Politik:
    2. Segi bahasa: Bahasa Yunani sebagai bahasa umum.
    3. Penebusan Kristus (4b-5)
      1. Firman menjadi manusia (4b)

- Merendahkan diri menjadi manusia (Ibr 1:5), memiliki sifat manusia, adalah manusia seutuhnya, menjadi korban penebus dosa bagi manusia.

– Memiliki sifat Allah: Mempunyai kuasa untuk meremukkan dosa dan maut.

iii. Lahir di bawah Hukum Taurat.

Menggenapkan Hukum Taurat: Melakukan segala kehendak Allah, menggenapkan setiap hal dalam hukum Taurat.

Menebus manusia: Agar manusia diterima menjadi anak.

  1. Agar orang yang percaya menjadi anak (6-7).

Roh Kudus bersaksi (Rm 8:16): Mempunyai hubungan Bapa dan anak.

‚Menjadi anak Allah: Menerima warisan (Rm 8:17).

[2]      Tidak Dengan Mudah Melepaskan Status Sebagai Anak (Gal 4:8-11)

  1. Kamu pernah memperhambakan diri kepada allah-allah palsu (8).
  2. Sekarang kamu sudah percaya Tuhan: Telah mendapat status sebagai anak (9), dan telah dikenal Allah.
  3. Mengapa memperhambakan diri lagi kepada roh-roh dunia (9-11)?
    1. Diikat oleh paham hukum Taurat (Kol 2:16-17): Dengan teliti memelihara hari-hari, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.
    2. Iman akan menjadi sia-sia, tidak berdaya mengalahkan dosa.

[3]     Mengingatkan Orang-Orang Galatia Supaya Memelihara Statusnya Sebagai Anak (Gal 4:12-20)

Δ Persahabatan Paulus dengan orang-orang Galatia.

i. Mengharapkan kamu menikmati kemerdekaan lagi (12a): Jangan melakukan hal yang sama seperti dulu.

  1. Jadilah sama seperti aku: Dari hukum Taurat berbalik kepada kemerdekaan kasih karunia.
  2. Akupun telah menjadi sama seperti kamu: Bangsa kafir tidak diikat oleh hukum Taurat.

 ii. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik daripadamu (12b-14).

  1. Tidak menghina aku (13-14): Mengerti arti Injil yang sebenarnya.
  2. Manusia pada umumnya menganggap, mendapat penyakit adalah hukuman dari Allah (Yoh 9:1-2; Kis 28:4).
  3. Menyambut aku sama seperti menyambut malaikat dan Kristus: Percaya akan janji Allah.
  4. Sekarang, di manakah bahagia imanmu itu (15-16)
    1. Mengenang kasih rohani yang dahulu (15)
      1. Pernah merasa puas di dalam kasih karunia: Belajar pada kasih Kristus, ada kekuatan untuk mengasihi orang.
      2. Mengasihi Paulus lebih daripada mengasihi diri sendiri (II Kor 12:7): Rela ‘mencungkil’ mata dan memberikannya kepada Paulus.
      3. Sekarang telah menjadi musuh (16)

Δ Kerana Paulus telah memberitakan kebenaran, dan kerana bujukan dari guru-guru palsu

iii. Waspada terhadap keaktifan yang tidak tulus (17-18)

  1. Perhatikan motivasi menarik domba: Menghalangi pintu anugerah.
  2. Giat melayani harus ditambah dengan pengetahuan: Harus dinyatakan dalam perkara-perkara yang baik dengan motivasi yang murni.

iv. Pengharapan Paulus (19-20)

  1. Rela menderita sakit bersalin lagi.
  2. Semoga rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
  3. Semoga dapat menghilangkan nada menegor.

Kata Penutup

Kalau orang Galatia ingin mendapatkan hidup yang matang, bersandarlah pada firman kehidupan Tuhan Yesus dan pertolongan Roh Kudus, buanglah hati yang lama menjadi manusia baru di dalam Kristus.

[6]  Apakah Kegunaan Hukum Taurat? (Gal 3:19-29)
| | | |

[6] Apakah Kegunaan Hukum Taurat? (Gal 3:19-29)

[6]  Apakah Kegunaan Hukum Taurat? (Gal 3:19-29)

 Prakata

  1. Paulus membantah:
  2. Diselamatkan kerana perbuatan.
  3. Dibenarkan selain kerana iman, harus ditambah dengan perbuatan melakukan Hukum Taurat.
  4. Kalau Hukum Taurat tidak mengubah janji Allah kepada Abraham, dan tidak menambahkan apa-apa pada janji iman, apakah gunanya Hukum Taurat?
  5. (Gal 3:19-29) menjawab pertanyaan ini.

[1]      Hukum Taurat Memantulkan Pelanggaran Manusia (Gal 3:19-22)

i. Kegunaan Hukum Taurat hanya sementara (19a).

  1. Untuk menyatakan pelanggaran manusia: Sama seperti sebuah cermin, orang dapat melihat dirinya sendiri dengan jelas (Rm 3:20; 5:20).
  2. Untuk menyatakan bahwa manusia memerlukan Juruselamat: Menantikan Anak yang dijanjikan itu datang.
  3. Kristus datang, kegunaan Hukum Taurat yang sementara itu berakhir.

ii. Hukum Taurat adalah nombor dua dalam janji (19b-22)

  1. Perlu ada Pengantara: Menuntutkan kedua belah pihak harus memegang janji (19b).

Δ Allah tidak secara langsung memberikan Hukum Taurat kepada manusia: Diberikan melalui malaikat dan perantara (Musa) (Im 26:46; Ul 5:5, 22-26; 33:2; Kis 7:53)

  1. Janji diberikan Allah secara langsung kepada manusia (20; Ibr 2:1-3; Kis 7:52-53)
  2. Hukum Taurat tidak dapat membantu manusia menerima janji Allah (21-22)
    1. Hukum Taurat sama sekali tidak bertentangan dengan janji Allah
    2. Kegunaan Hukum Taurat dan janji tidak sama:

-Kegunaan Hukum Taurat: Mengurung orang di dalam dosa, membuat orang mati (21b-22a).

-‚Kegunaan janji: Manusia hidup kerana iman (22b).

 

[2]      Tujuan Hukum Taurat Yang Sebenarnya (Gal 3:23-24)

Δ Dilihat dari sudut sejarah: Paulus menjadikan sejarah seperti manusia dengan ungkapan kata ‘kita’. ‘Kita’ di sini mengungkapkan pengalaman orang Yahudi, juga mengungkapkan pengalaman orang dunia.

i. Hukum Taurat membuat orang melihat secara jelas bahwa dirinya adalah hamba dosa.

    1. Bagi orang Yahudi: Hukum Taurat menunjukkan perintah pada loh batu.
    2. Bagi orang bukan Yahudi: Menunjukkan hati nurani.

ii. Hukum Taurat seperti penjara: Manusia dijaga, kehilangan kemerdekaan (23).

iii. Hukum Taurat seperti guru (penuntun) (24).

  1. Mengajar kita hidup tertib.
  2. Menuntun orang mengenal Allah: Berbagai lambang dari Hukum Taurat membuat kita mengenal Kristus dan cara diselamatkan.

[3]     Hukum Taurat Mendesak Orang Supaya Mengutamakan Iman (Gal 3:25-29)

  1. Menjadi dewasa kerana iman (25): Tidak berada di bawah pengawasan penuntun, telah dapat bersandar keapda Allah Bapa.
  2. Menjadi anak-anak Allah kerana iman (26): Percaya Kristus Yesus.
  3. Mengenakan Kristus kerana dibaptis (27): Menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya dan kebangkitanNya (Rm 6:1-10; I Kor 6:17), menunjukkan sudah menjadi dewasa, mempunyai rupa Allah.
  4. Kerana iman menjadi satu di dalam Kristus (28; Kis 13:1; 16:1; Yak 2:1-9; Ef 5:21-33); Menjadi satu keluarga.
  5. Menerima milik pusaka kerana iman (29).
    1. Menjadi keturunan Abraham kerana milik Kristus.
    2. Dan berhak menerima janji Allah.

Kata Penutup

Hukum Taurat dan keselamatan saling melengkapi, hanya dengan bersandar kepada keselamatan Kristus manusia dapat menggenapkan Hukum Taurat, hidup menyatakan rupa Allah.