Raja Hizkia
[Ling Zheng Xiong]
Nas Kitab: II Raj 18:1-20:21; II Taw 29:1-33; Yes 38:39
Raja Hizkia: Raja Yehuda yang kedua belas. Berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya (II Raj 18:1-3; II Taw 29:1-2)
[1] Perbuatan Baik Raja Hizkia
- Ia merupakan satu-satunya ‘raja yang baik’ di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia (II Raj 18:5)
- Ia berpaut kepada Tuhan, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia (II Raj 18:6)
- Menghapuskan sama sekali bukit-bukit pengorbanan dan patung-patung berhala di dalam kota (II Raj 18:4)
- Pada tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang pertama ia membuka pintu-pintu rumah Tuhan yang ditutupkan oleh raja Ahas (II Raj 29:3; 28:24; 29:17, 12-16)
- Mengorganisasikan semula para iman dan orang-orang Lewi, menjalankan upacara-upacara menurut peraturan dan ketetapan di dalam hukum (25-36)
- Mengumpulkan para pemimpin dan pergi ke rumah Tuhan untuk mempersembahkan korban penghapus dosa demi negara, bait Tuhan dan seluruh umat (20-24)
- Kempen kebangkitan semula: mengirim pesan kepada seluruh umat kerajaan utara (Israel), juga kepada Yehuda sehingga kepada Yerusalem agar merayakan Paskah (II Taw 30:1-25)
- Seluruh jemaah bersukaria, para imam Lewi memberkati rakyat, suara doa mereka sampai ke tempat kediaman yang kudus di sorga (II Taw 30:25-27)
- Menetapkan rombongan-rombongan pelayan dalam Bait Suci di zaman Salomo, serta mempersembahkan persepuluhan juga segala keperluan untuk pelayanan dalam Bait Suci (31:2-19)
¨ Dalam setiap usaha raja Hizkia untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk perlaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allah semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil (20-21)
[2] Raja Hizkia Mendapat Pertolongan Allah Sehingga Terlepas Daripada Tangan Musuh Besar, Raja Asyur (II Taw 32)
i. Sanherib, raja Asyur datang menyerbu Yehuda dan mengepung kota-kota berkubu.
ii. Perkembangan tanah jajahan raja Hizkia.
Memperkuatkan pertahanan dan pembangunan kemudahan:
a. Menutup segala mata air yang terdapat di luar kota (32:3)
b. Membangun kembali seluruh tembok yang telah terbongkar, mendirikan menara-menara (32:5)
c. Perkuatkan kubu pertahanan di luar kota (5b) ~ perkuatkan Milo untuk melindungi istana.
d. Membuat lembing dan perisai dalam jumlah yang besar. (5c)
Memperteguhkan pembangunan mental psikolgi:
a. Mengumpulkan pasukan tentera dan rakyat lalu memberikan kata-kata dorongan (32:6)
~ “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya” (32:7a)
~ “Kerana yang menyertai kita lebih banyak daripada yang menyertai dia” (7b)
~ “Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita” (8a)
~ “Oleh kata-kata Hizkia, raja Yehuda itu, rakyat mendapat kepercayaannya kembali” (8b)
iii. Raja Asyur menghinakan raja Hizkia dan menghujat Allah.
Mengamalkan strategi perang psikologi – mengutus beberapa pegawai untuk memfitnah demi menakutkan dan mengacau-bilaukan semangat tentera dan umat.
a. Menurut titah Sanherib yang congkak: “Apakah yang kamu harapkan, maka kamu tinggal saja di Yerusalem yang terkepung ini? (32:10)
b. Bukankah Hizkia memperdayakan kamu, supaya kamu mati kelaparan dan kehausan (11)
c . Para allah bangsa-bangsa segala negeri itu tidak pernah berhasil melepaskan dari tanganku? (32:13)
d. Masakan Allahmu dapat melepaskan kamu dari tanganKu? (32:14)
e. Janganlah Hizkia memperdayakan dan membujuk kamu seperti ini! Janganlah percaya kepadanya …… lebih-lebih lagi Allahmu itu takkan dapat melepaskan kamu dari tanganKu! (15)
Sanherib, raja Asyur menulis surat mencela dan menghujat Allah (32:16-18)
Para pegawai raja Asyur berseru dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda untuk menakutkan dan mengejutkan umat dan melemahkan semangat mereka agar menyenangkan perebutan kota (32:18-19)
iv. Allah mengutus malaikat untuk melenyapkan tentera Asyur sehingga Hizkia diagungkan oleh semua bangsa.
Raja Hizkia dan nabi Yesaya berdoa dan berseru kepada Tuhan dan dikabulkan (20)
Allah mengutus malaikat ke dalam perkemahan musuh dan melenyapkan habis-habis semua pahlawan yang gagah perkasa, pemuka dan panglima (21)
Pada malam itu juga Malaikat Tuhan telah membunuh seratus lapan puluh lima ribu pahlawan tentera Asyur (II Raj 19:35-37)
Raja Asyur dikalahkan sehingga ia berasa malu untuk kembali ke negerinya dan ditewaskan dengan pedang oleh anak-anak kandungnya sendiri keteika ia memasuki rumah allahnya (32:21b ~ )
Tuhan menyelamatkan Hizkia dari tangan raja Asyur dari tangan semua musuhnya; mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru, sejak itu ia diagungkan oleh semua bangsa.
[3] Usia Tua Raja Hizkia
- Pada waktu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati, Tuhan mengutus nabi Yesaya kepadanya dengan pesan: Sampaikanlah pesan terakhirmu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi (II Raj 20:1).
- Dengan ratap tangis Hizkia memohon pada Tuhan lalu Tuhan melanjutkan usianya lima belas tahun lagi (II Raj 20:2-7).
- Dikaruniakan kekayaan dan kemuliaan yang sangat besar dari Allah (II Taw 32:27-30).
- Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya (II Taw 32:25).
- Hati menjadi angkuh dan memperlihatkan kepada utusan dari Babel seluruh yang ada dalam kerajaannya. Allah mengutus nabi menegornya dengan berkata: “Sesungguhnya suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel” (II Taw 32:25; II Raj 20:16-18)
[4] Pengajaran
- Bedakanlah manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Rm 12:2).
- Jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima (II Kor 6:1).
- Tinggi hati mendahului kehancuran (Ams 18:12).