Konsep Pernikahan Dalam Alkitab
| |

Konsep Pernikahan Dalam Alkitab

Konsep Pernikahan Dalam Alkitab

Pernikahan adalah perkara utama dalam hidup manusia. Biasanya belia-beliawanis menaruh pengharapan terhadap pernikahan dan menantikan pernikahan ini. Dalam keadaan “Lelaki yang dewasa harus bernikah dan perempuan yang dewasa harus dinikahi” yang dilaungkan oleh angkatan tua dan merupakan konsep yang ditanamkan dalam masyarakat, belia-beliawanis ini melangkah masuk ke dalam pintu pernikahan secara tergesa-gesa, kemudian mula mencari perjalanan yang bahagia ini. Akibatnya, ada yang bahagia dan ada yang tidak bahagia. Peratus perceraian semakin meningkat, muncullah keluarga yang hanya ada ibu atau ayah sahaja. Kekacauan dalam masyarakat akibat masalah yang timbul oleh kanak-kanak dan remaja….Ini telah memberitahu kita bahawa sistem pernikahan dalam masyarakat sekarang berada dalam saat genting.

Bagi belia masyarakat yang hidup di tengah angakatan yang kucar-kacir ini, seharusnya berwaspada, harus menjadikan pengajaran dalam kitab sebagai panduan untuk mendirikan konsep pernikahan agar dapat memahami kehendak Tuhan. Elakkan dari mengulangi kesalahan manusia duniawi, kerana itu akan membangkitkan murka Allah. Disebabkan mereka yang tidak percaya Tuhan melanggar perintah Tuhan, maka Tuhan bangkit amarahNya. Begitu juga mereka yang tidak menghormati Tuhan dalam hal pernikahan.

Petikan ini akan berdasarkan kitab untuk membuat penjelasan dan pengkajian secara teliti terhadap konsep pernikahan. Berharap belia dapat merendahkan diri dan merenungkan firman Tuhan, untuk membina konsep yang menepati Allah, pastilah diberkati seumur hidupnya oleh Tuhan. Berikut akan dikaji tentang asal-usul pernikahan, kekudusan pernikahan dan tujuan pernikahan:-

A. Asal-usul pernikahan

a. Pernikahan diasas oleh Tuhan.

Upacara pernikahan manusia yang pertama adalah yang diacarakan oleh Tuhan. Dia bukan sahaja adalah pengacara, juga adalah telangkai. Alkitab mencatatkan: “Tuhan Allah berfirman: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia…..tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak. Ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk daripadanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dari rusuk yang diambil Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehinga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.” (Kej 2:18,20-25).

Keluarga adalah pertubuhan yang paling asas bagi masyarakat manusia, juga merupakan tempat untuk melanjutkan generasi manusia. Pernikahan itu adalah permulaan pembentukan unit ini. Tuhan telah menciptakan dunia ini, menciptakan lelaki dan perempuan menurut gambarNya. Tuhan telah menetapkan sistem pernikahan, memimpin mereka – Adam dan Hawa, untuk membentuk sebuah keluarga, barulah memulakan sejarah manusia. Di sini jelas menunjukkan, pernikahan adalah yang kudus, kerana ia didirikan oleh Tuhan supaya Tuhan dipermuliakan. Bukan seperti yang dimaklumi ramai bahawa ia adalah satu tanda perjanjian bagi rakyat (John Selden, 1584-1654), ataupun untuk kehidupan, ataupun untuk menjadi suatu pengurusan dalam tujuan memuaskan nafsu daging. Pemikiran yang menitikberatkan teori

pentingkan sumbangan dan faedah ini pasti mengalami keadaan di mana berkahwin demi sesuatu faedah dan bercerai demi faedah tersebut. Tidak dapat tahan uji.

b. Pernikahan dipimpin oleh Tuhan.

Tuhan telah mendirikan pernikahan, juga memimpin seseorang untuk mencari pasangan hidupnya. Tuhan memimpin Hawa ke depan Adam, menyerahkannya kepada Adam. Adam tidak sedaya upaya mencari pasangannya, melainkan membiarkan Tuhan menentukan segalanya. Tuhan menciptakan manusia, juga menciptakan segalanya. Ini adalah pilihan Tuhan dan bukan manusia.

Dalam zaman lalu, ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahawa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan- perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Berfirmanlah Tuhan: “RohKu tidak akan selama- lamanya tinggal di dalam manusia, kerana manusia itu adalah daging.” (Kej 6:1-3). Anak Allah menuruti kehendak dirinya untuk memilih perempuan yang cantik menjadi isterinya, mereka tidak menghormati Tuhan dalam hal pernikahan. Manusia zaman sekarang melaungkan cinta bebas. Dalam hal pernikahan, berpendapat bahawa adalah berhak untuk menentukan pernikahannya, mementingkan ‘tarikan’ di antara lain jantina, mendirikan pernikahan di atas pilihan manusia, Tuhan tidak berkenannya juga tidak akan diberkati Tuhan. Hamba tua Abraham yang setia pergi mencari jodoh bagi Ishak atas arahan tuannya. Dengan susah payah datang ke rumah Ribka, berlutut dan sujud menyembah Tuhan serta memuji Tuhan: “Allah tuanku Abraham, yang telah menuntun aku di jalan yang benar untuk mengambil anak perempuan saudara tuanku ini bagi anaknya.” (Kej 24:48). Akhirnya, Ribka masuk ke dalam kemah Sara, memperbanyakkan keturunan Abraham. Tuhan Yesus juga termasuk dalam silsilah mereka. Betapa besarnya kemuliaan dan berkat Tuhan.

c. Pernikahan diberkati oleh Tuhan.

Pernikahan yang mementingkan pimpinan Tuhan adalah yang dikenankan, dan juga diberkati oleh Tuhan. Alkitab mencatatkan: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka. Allah memberkati mereka, lalu berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohon yang buahnya berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohon yang buahnya berbiji, itulah akan menjadi makananmu (Kej 1:27-29). Pernikahan adalah permulaan pemberkatan Allah. Bagi orang Cina, mendirikan rumahtangga, dan memperbanyakkan generasi merupakan pandangan yang berpengalaman. Pemberian dari segi material merupakan berkat Tuhan yang pertama dalam hal pernikahan.

Sewaktu Tuhan memimpin Hawa ke depan Adam, dia berkata : “Inilah dia, tulang dari tulangku.” Setelah Adam memperolehi pasangannya, emosinya ditenangkan, rasa sungguh indah!.

Segala yang diciptakan Tuhan indah bagiNya, hanya “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja”, kerana tidak ada orang yang membantu dan menghiburkannya.

 

B. Kekudusan pernikahan

a. Harus menghormati masa Tuhan, tidak boleh berzina.

Belia kafir langsung tidak mementingkan kesucian, bahkan mereka mencatatkan konsep kesucian itu adalah yang kuno. Adanya hubungan seks sebelum kahwin telah menjadi perkara biasa. Pernikahan adalah yang didirikan oleh Tuhan, kita harus berjaga-jaga. Alkitab mencatatkan : “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkahwinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” (Ibr 13:4). Pemercaya kristian harus menghormati penentuan dan waktu Tuhan, walaupun sudah ada pasangan yang sesuai, juga harus menjaga kesucian, dilarang mengadakan hubungan seks sebelum bernikah. Segala sesuatu ada waktunya. Amsal mencatatkan “Langkah yang tergesa- gesa tidak dapat dielakkan daripada berbuat dosa”. Semoga belia dalam Tuhan meneliti amsal ini, menghormati dan menanti waktu Tuhan tiba untuk memberkati.

b. Harus menghormati apa yang dipersatukan Allah, suami dan isteri tidak boleh bercerai.

Kebahagiaan suami isteri kristian harus didirikan atas konsep pernikahan yang tepat. Kehendak Tuhan terhadap pernikahan adalah: “Dua orang menjadi satu”, percintaan yang tidak ada kesudahannya dalam seumur hidup (I Kor 13:4-8).

Namun, disebabkan latar belakang keluarga suami dan isteri tidak sama, dengan itu, segala pemikiran, sifat, konsep, kebiasaan adalah tidak sama. Manusia masa kini sibuk dalam kehidupan, adanya pelbagai jenis tekanan, kerumitan dalam masyarakat menyebabkan mereka telah melalaikan interaksi di antara pasangan suami isteri. Keadaan ini telah mewujudkan krisis kehidupan pernikahan. Ada orang menganggap pernikahan itu adalah “kekalkan sekiranya dapat mewujudkan keharmonian dan akan bercerai kiranya tidak dapat mewujudkan keharmonian. Perceraian adalah perkara biasa”.

Pemercaya tidak boleh meneladani perkara ini yang dikeji oleh Tuhan. Sewaktu Yesus masih menyebarkan injil di dunia, orang Farisi datang mencobai Yesus, berdepan mengenai hal menceraikan isteri. Dengan tegasnya Tuhan menjawab mereka “Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu kerana itu, apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mat 19:5)

Apa sahaja keadaan yang dialami oleh suami isteri, mereka berdua harus saling menghormati, menutupi, dan saling mengampuni. Melalui interaksi, penjagaan yang teliti, rajin mengerjakan taman yang dipenuhi kasih. Sama sekali jangan menggunakan “perceraian” untuk mengugut bila tidak sependapat, sehingga terjatuh dalam jerat iblis dan kehilangan hidup kekal.

c. Harus menghormati orang yang dipilih Tuhan untuk anda, hidup secara bijaksana dengannya.

Tuhan pernah mewahyukan orang Israel melalui nabi Maleakhi “……Kamu menutupi mezbah Tuhan dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh kerana Ia tidak boleh berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.” (Mal 2:13). “Jadi jagalah dirimu dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. “Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan Allah Israel “Jagalah dirimu dan janganlah berkhianat.” (Mal
2:15-16). Petrus juga menasihati jemaat “Hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, iaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” (I Ptr 3:7). Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan…(Efe 5:22). Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk

berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya iblis jangan menggodai kamu, kerana kamu tidak tahan bertarak (I Kor 7:5).

 

C. Tujuan pernikahan

a. Memperolehi keturunan yang saleh.

Setelah Tuhan mendirikan pernikahan, memberkati mereka dan berkata kepada mereka, beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu (Kel 1:28). Tuhan berharap agar melalui sistem pernikahan yang mana hanya melibatkan satu suami dan satu isteri dapat melahirkan keturunan yang saleh untuk melayaniNya. Dengan itu nabi Maleakhi bersaksi : “Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan Roh” dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.” (Mal 2:15). Pernikahan adalah permulaan lanjutan hidup. Namun tidak boleh licik, menurut kehendak sendiri sehingga merosakkan sistem yang didirikan Tuhan. Ini akan menyebabkan keturunan anda akan meneladani perbuatan anda, sembarangan melakukan sesuatu sehingga bersalah terhadap Tuhan. Sekiranya manusia dapat menuruti kehendak Tuhan, setia menuruti firman Tuhan, keturunannya juga pasti takut akan Tuhan dan diberkati Tuhan, inilah tujuan Tuhan mendirikan pernikahan.

b. Berkat yang dikaruniakan Tuhan.

Manusia dilahirkan oleh wanita, banyak mengalami penderitaan di dunia, hidupnya sama seperti embun, muncul sekejap dan akan lenyap. Orang yang hidup tahu akan mati kelak, orang mati tidak tahu apa-apa lagi, juga tidak akan menerima ganjaran. Walaupun kehidupan manusia adalah lelah, risau, kesia-siaan belaka, Tuhan memahami manusia adalah debu tanah, tetamu; dengan itu, memberikan kehidupan pernikahan yang membahagiakan manusia.

Pengarang pengkhotbah mengatakan : “Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan Tuhan kepadamu di bawah matahari, kerana itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari (Pkh 9:9).

c. Supaya manusia memahami kasih Tuhan dan rahsia rohani perhubungan Yesus dengan gereja.

Perhubungan dalam kehidupan pernikahan di antara suami isteri adalah yang paling mesra dan erat dalam hidup manusia. Untuk memelihara kehidupan pernikahan yang sukacita, harus tidak henti-henti mempelajari kebenaran, saling berinteraksi, saling menerima, saling menutupi. Hubungan di antara suami isteri sama seperti hubungan di antara kepala dan tubuh. Suami adalah kepala isteri, isteri harus tunduk kepada suami. Suami harus mengasihi isteri, sama seperti mengasihi tubuhnya (Ef 5:22), Tuhan telah menyatakan kasihNya kepada orang yang percaya kepadaNya melalui pengalaman dalam kehidupan pernikahan ini. Alkitab mencatatkan: “kerana itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya…… Kerana kita adalah anggota tubuhNya (tulangNya dan dagingNya). Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahsia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (Ef 5:24-25, 30-32).

Kehidupan pernikahan yang menuruti kehendak Tuhan membolehkan seseorang memahami rahsia di antara Kristus dengan gereja. Dapat memuliakan Tuhan melaluinya dan menyatakan kebenaran.

 

Kesimpulan:

Sejak nenek moyang kita jatuh tersandung, dosa menjalar ke dalam dunia. Ini menyebabkan segala yang indah cenderung kepada kebinasaan. Namun, kasih Allah dinyatakan melalui penyelamatan Yesus masih berkekalan. Kehidupan manusia pada akhir zaman ini dibanjiri dengan pergolakan seks. Keinginan nafsu manusia sama seperti binatang liar yang berkeliaran ke sana sini. Bagi belia, lebih-lebih lagi harus meneguhkan iman, memegang teguh konsep kesucian sebelum berkahwin.

Sesudah berkahwin, dapat menikmati kasih mesra yang berkelimpahan di antara suami isteri hasil dari persekutuan rohani dan jasmani. Melaluinya dapat memahami dan memuji kasih Tuhan yang kudus di mana adalah betapa panjang, lebar, tinggi dan dalam. Tekun menyucikan diri melalui kebenaran Tuhan, pada hari kelak menjadi suci tak bercela, dapat bertemu Tuhan tanpa gentar pada hari kedatanganNya. Amin.

Hari Sabat
| |

Hari Sabat

Sebilangan besar umat kristian pergi ke gereja beribadah kepada Tuhan pada hari Ahad, manakala ada sebahagian orang pula berehat pada hari Sabtu (Hari Sabat) untuk beribadah kepada Tuhan. Namun, mengapakah gereja kita tidak mengikuti kebanyakkan gereja memperingati hari Sabat pada hari Ahad? Marilah kita menyelidikinya:

A. Asal-usul dan tujuan hari Sabat:

1. Asal-usul hari Sabat dan penubuhannya.

a. Asal-usul hari Sabat:
i. Tuhan mencipta alam semesta dalam masa 6 hari, lalu berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Tuhan memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya. Ini adalah asal usul hari Sabat dan juga makna yang diberi Tuhan terhadap hari Sabat, serta mengingatkan manusia supaya memperingati dan menurutinya (Kej 12:1-3).

b. Proses penetapannya:
i. Semasa penciptaan, Tuhan memberkati hari ketujuh dan menguduskannya (Kej 2:3; Kel 20:8-11). Oleh yang demikian, hari Sabat telah ditetapkan oleh Tuhan sebelum hukum Taurat.
ii. Dinyatakan semula di padang gurun Sin: Manna adalah makanan utama bagi umat. Mereka memungutnya mengikut keperluan tiap-tiap orang pada setiap pagi. Apabila matahari terik, maka manna akan menjadi cair. Pada hari yang keenam pula, mereka akan memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang, sebab Musa berkata kepada mereka : Inilah yang dimaksudkan Tuhan, “besok adalah hari perhentian penuh, Sabat yang kudus bagi Tuhan.” Dengan itu umat berehat pada hari yang ketujuh (Kej 16:21-30).
iii. Kesepuluh firman adalah hukum yang ditulis oleh jari Tuhan ke atas loh batu dan tetap tidak akan berubah buat selama-lamanya. Tuhan telah menyenaraikan hal memperingati hari Sabat sebagai hukum yang keempat di atas gunung Sinai. Oleh itu, kita harus memperingati hari Sabat dan menguduskannya (Kel 20:8-11).

 

2. Tujuan Tuhan mengadakan hari Sabat:

Tuhan Yesus berkata : “Hari Sabat diadakan untuk manusia,” (Mrk 2:27). Tujuannya adalah supaya manusia mendapat kebaikan. Berdasarkan kajian Alkitab, kita dapat mengetahui ada beberapa tujuan Tuhan mengadakan hari Sabat:

a. Agar manusia memperingati penciptaan Tuhan (Kel 20:8-11):

Apabila langit dan bumi dan segala isinya siap dicipta-Nya, maka selesailah kerja penciptaan Tuhan, dan berhentilah Dia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Tuhan memberkati hari ketujuh dan menguduskannya. Tuhan juga menyelitkan hal ini dalam kesepuluh firman, agar manusia memperingati kerja penciptaanNya.

b. Membolehkan seseorang menikmati kelegaan jasmani dan batin (Kel 23:12) :

Manusia tidak sama dengan Tuhan. Tuhan tidak lelah, lesu, dan juga tidak perlu rehat, tetapi manusia yang hidup dalam daging dan darah masih mempunyai kekurangan dan kelemahan jasmani. Tuhan mengasihi manusia. Oleh sebab itu, Dia bertimbang rasa atas kelemahan dan batasan kita, lalu menetapkan hari Sabat agar manusia mendapat kelegaan. Dalam Perjanjian Lama, ternakan-ternakan juga perlu beristirehat, hamba- hamba mendapat kelegaan supaya dapat berehat dengan sepenuhnya demi menempuh jalan yang lebih jauh. Jadi, begitu besarnya kasih Tuhan kepada kita yang dapat kita lihat dari penjagaan-Nya yang rapi ke atas diri kita dalam hal ini.

c. Agar manusia memperingati anugerah keselamatan Tuhan (Ul 5:15):

Di atas gunung kudus, Tuhan khususnya menghendaki umatNya memperingati bagaiamana Dia membawa mereka keluar dari rumah perbudakan, iaitu Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung. Dengan itu, Tuhan memerintah supaya merayakan hari Sabat, agar mereka memperingati anugerah penyelamatan Tuhan. Bagi pemercaya- pemercaya dalam Perjanjian Baru pula, mereka lebih-lebih lagi harus memperingati kasih karunia Tuhan Yesus yang menumpahkan darah-Nya untuk menebus dosa pada hari kudus ini (2 Kor 5:14-15).

d. Agar manusia mengetahui bahawa Tuhan yang menguduskan manusia (Yeh 20:12):

Menguduskan hari Sabat adalah suatu bukti di antara umat pilihan dengan Tuhan kerana Dia adalah Tuhan yang kudus. Kehendak Tuhan adalah supaya kita menjadi kudus, menjauhi percabulan, sentiasa mengejar kekudusan dalam kerohanian (I Tes 4:3; Ibr 12:14).

e. Supaya seseorang menaruh pengharapan terhadap perhentian di Syurga (Ibr 4:9-10):

Kerana seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan menurut kehendaknya sendiri, tetapi dikehendaki Tuhan. Oleh itu, makhluk itu sendiri juga berpengharapan agar dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Tuhan (Rm 8:20-23). Kita telah memiliki janji ini. Oleh itu, kita harus memegang hari kudus, menantikan kedatangan Tuhan untuk membawa kita ke dalam perhentian yang kekal.

 

B. Umat kristian harus memperingati hari Sabat

Perlukah umat Kristian zaman Perjanjian Baru memperingati hari Sabat? Hal ini hangat dibincangkan oleh ramai orang. Berdasarkan pengajaran Kitab, kita akan mengkaji mengapa umat Kristian harus memperingati hari Sabat:

1. Kesilapan tidak memperingati hari Sabat bagi kebanyakan gereja.

Kini ada satu golongan orang memperingatinya pada hari Ahad. Mereka menganggap adalah tidak perlu memperingati hari Sabat seperti orang-orang Yahudi. Berikut disenaraikan suatu perbandingan di antara alasan-alasan yang dikemukakan dengan pandangan dari sudut Alkitab:

a. Bagi mereka, hari Sabat adalah yang diberikan untuk orang-orang Yahudi dan tidak berkait langsung dengan umat Kristian, namun Alkitab memberitahu kita:

i. Yesus berkata: ”Hari Sabat diadakan untuk manusia.” (Mrk 2:27). Sudahpun adalah untuk manusia, apakah hanya untuk orang Yahudi saja?
ii. Orang kafir juga berhak menikmati anugerah hari Sabat (Yes 56:2-9).
iii. Tuhan juga adalah Tuhan bagi orang kafir, bagaimana boleh dikatakan orang kafir tidak perlu memperingati Tuhan? (Rm 3:29).
iv. Tuhan mengulangi wahyu tentang hari Sabat kepada orang Yahudi, bertujuan agar disampaikan titah Tuhan melalui mereka (Rm 3:1-2).

b. Mereka beranggapan bahawa sudahpun umat Kristian diselamatkan oleh anugerah, maka tidak perlu lagi memegang hukum taurat. Tambahannya, hari Sabat adalah hukum Taurat dan ianya adalah bayangan (gambaran) untuk hal-hal yang akan datang. Jadi, umat Kristian tidak perlu memegang hari Sabat, namun Alkitab memberitahu kita:

i. Diselamatkan dalam darahNya kerana iman (Rm 3:25).
ii. Umat Kristian yang hidup dalam anugerah tidak boleh membatalkan hukum Taurat, sebaliknya harus meneguhkannya (Rm 3:31; 6:15).
iii. Yesus berkata: “Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Tuhan.” (Mat 19:17). Perintah Tuhan tidak akan batal selama-lamanya.

Orang-orang yang hidup dalam anugerah lebih-lebih lagi harus memegangnya dengan lebih sempurna (Mat 5:17-19, 21-28; I Kor 7:19).

c. Mereka menganggap tidak adanya perbezaan di antara hari Sabat dalam hukum Taurat dan hari Sabat dalam anugerah. Mereka menyangka tindakan Tuhan Yesus menyembuhkan penyakit pada hari Sabat itu telah membatalkan hari Sabat (Yoh 9:13-16). Namun, Alkitab memberitahu kita:

i. Hari Sabat dalam hukum Taurat yang diumumkan oleh Musa pada zaman hukum Taurat telah pun tamat berikutan dengan kedatangan Kristus (Luk 16:16; Rm 10:4). Disebabkan Kristus adalah penggenapan hukum taurat, maka orang-orang yang ditebus oleh Kristus tidak lagi hidup dalam hukum Taurat melainkan dalam anugerah. Oleh itu, Hari Sabat yang dirayakan dalam Kristus adalah hari Sabat dalam anugerah.
ii. Walaupun masa bagi hari Sabat dalam hukum Taurat dan hari Sabat dalam anugerah adalah sama, namun makna dan cara memegangnya adalah berlainan. Terdapat banyak sekali larangan bagi Hari Sabat dalam hukum Taurat. Contohnya: Jangan melakukan pekerjaan pada hari Sabat (Kel 20:10). Tidak boleh memasang api di tempat kediaman (Kel 31:12-13). Bahkan telah ditetapkan jarak perjalanan mengikut ketetapan yang telah ditentukan (kira-kira 1 km) (Kis 1:12). Hari Sabat dalam anugerah pula berada di bawah anugerah. Jadi, cara minum dan makan serta cara memegang hari Sabat tidak lagi dikekang oleh hukum Taurat. Makna Hari Sabat dalam anugerah adalah untuk menikmati anugerah, bahkan hati penuh dengan kebebasan, kesukacitaan dan damai sejahtera (Mat 12:1-8).
iii. Orang-orang yang menikmati hari Sabat dalam anugerah ini sama seperti keadaan di dalam Taman Eden, tidak ada ketakutan melainkan menikmati anugerah Tuhan dengan penuh keriangan. Oleh itu, kita boleh mengurus kerja-kerja suci, melakukan kebajikan memberitakan Injil dan menyembuhkan penyakit pada hari Sabat agar manusia benar-benar menikmati kelegaan jasmani, batin dan jiwa. Oleh yang demikian, umat Kristian harus memperingati hari Sabat kerana Yesus Kristus juga memperingati hari Sabat (Luk 4:16). Begitu juga rasul-rasul, mereka juga memperingati hari Sabat (Kis 13:14, 44).

 

C. Bagaimana memegang hari Sabat?

Sudahpun diketahui bahawa memegang hari Sabat adalah perbuatan yang tepat dan diberkati Tuhan, dan ia juga adalah perintah yang ditetapkan oleh Tuhan. Oleh yang demikian, bagaimana pula memegang hari Sabat?

1. Mengetepikan hal-hal duniawi (Yes 58:13)

Pada masa lalu, disebabkan umat Yahudi tidak memegang hari Sabat, maka akhirnya negara mereka ditumpaskan dan dibinasakan bahkan ditawan ke negara asing. Nabi Yesaya telah menyampaikan amaran, menegaskan bahawa Tuhan amat mengutamakan hal memperingati hari Sabat oleh umatNya, bahkan berpesan kepada mereka agar mengetepikan segala urusan duniawi: “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudusKu, apabila engkau menyebutnya hari Sabat hari kenikmatan dan hari kudus Tuhan hari yang mulia, apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang kerana Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kenderaan kemenangan, Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.” Pada hari ini, sungguhoun kita mungkin tidak dapat mengetepikan hal-hal duniawi dengan sepenuhnya atas sebab batasan jasmani dan pekerjaan, misalnya menjalankan tugas seharian atau pergi ke sekolah, namun cubalah sedaya upaya meluangkan masa menghadiri kebaktian. Jika bekerja sendiri, hendaklah kita mengagihkan masa kita untuk menghadiri kebaktian. Sekiranya tidak dapat mengetepikan urusan duniawi, hati kita juga harus bersyukur kepada Tuhan dan menghormati-Nya serta menguduskan hari Sabat dalam batin kita.

2. Menghadiri pertemuan kudus (Im 23:3; Luk 4:16; Kis 13:44)

Alkitab memberitahu kita: “Enam hari lamanya boleh melakukan pekerjaan , tetapi pada hari yang ketujuh ada Sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus (Im 23:3). Pada hari kudus ini, pemercaya harus menghadiri kebaktian, mendengar firman Tuhan dengan hati yang tenang, berdoa dan beribadah kepada Tuhan (Kis 13:44; 16:13). Pada hari kudus ini, kita harus memperingati Tuhan sebagai pencipta dan memperingati anugerah penebusan Tuhan Yesus yang agung ini, serta saling mendorong dengan kasih Tuhan. Kita juga harus hidup dalam kasih Tuhan, membangunkan diri sendiri dalam kebenaran yang kudus, mengejar kekudusan agar dapat melihat Tuhan serta menaruh pengharapan terhadap hari perhentian yang kekal di Syurga. Di samping itu, kita tidak putus-putus menyedarkan diri sendiri agar tidak melupakan anugerah Tuhan dengan menghadiri kebaktian, sama seperti kata dorongan pengarang Ibrani “Kerana itu marilah kita menghadap Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, dan teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dari pertemuan-prtemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibr 10:22-25).

3. Memberitakan injil dan melakukan kebajikan (Mrk 1:21; 3:4-5; Kis 18:4; 16:13).

Hari Sabat dipegang dengan begitu ketat dalam hukum Taurat. Umat pilihan pada Perjanjian Lama tidak memperingati hari Sabat, akhirnya menyebabkan mereka ditawan oleh bangsa asing sehinggalah Tuhan mengembalikan mereka ke tanah kudus, barulah mereka memegang hari Sabat dengan penuh serius. Menjelang Perjanjian Baru, Tuhan Yesus menjelaskan: “Hari Sabat diadakan untuk manusia supaya manusia menikmati kelegaan jasmani dan batiniah.” Dengan itu, hari Sabat dipegang bukan menuruti ketetapan dan peraturan yang lama dengan ketat sehingga merupakan inti atau makna sebenarnya. Oleh itu, Tuhan Yesus telah menerangkan bahawa adalah diperbolehkan untuk memberitakan injil dan menyelamatkan manusia pada hari Sabat. Kita patut mengikuti teladan yang diberikan Tuhan, iaitu memberitakan Injil, membantu/ menyembuhkan yang sakit dan tetap setia terhadap Tuhan.

Rumusan:

Kita selaku seorang pelajar, sibuk dalam pelajaran kita pada hari-hari biasa. Walaupun telah meluangkan masa menghadiri kebaktian malam dengan sedaya-upaya, namun kemungkinan tidak sering. Oleh itu, kita lebih-lebih lagi patut mempergunakan masa rehat selepas belajar di sekolah pada hari Sabtu untuk menghadiri kebaktian dan mendengar firman Tuhan demi memantapkan lagi intelek rohani dan makanan rohani. Di samping itu, kita juga dapat menyertai pelbagai kerja suci dan mungkin berpeluang memimpin kawan-kawan sekolah menghadiri kebaktian di gereja agar mereka juga berpeluang mendengar injil. Jadi, bolehlah kita menjalankan kewajiban kita sebagai seorang penginjil muda. Kita juga terasa bahawa berehat adalah untuk perjalanan yang lebih jauh. Melalui hari Sabat, jasmani dan rohani kita juga beroleh istirehat, dan membolehkan kita bersukacita dalam rohani dan menikmati hari Sabat.

Kehidupan di Sekolah
| |

Kehidupan di Sekolah

Kehidupan di Sekolah

Sekolah merupakan tempat menerima pendidikan dan membina ilmu. Oleh itu, mereka yang menuntut pendidikan di sekolah digelar sebagai pelajar/ penuntut. Isi kandungan pembelajaran mereka merangkumi enam aspek, yakni Moral, Pengetahuan, Pendidikan Jasmani, Kehidupan Bermasyarakat, Estetik (berkenaan keindahan) dan Kemahiran Hidup. Moral merujuk kepada pemupukan akhlak peribadi. Pengetahuan pula berkenaan pengejaran ilmu pengetahuan. Pendidikan Jasmani bertujuan untuk kesihatan. Kehidupan bermasyarakat ialah keupayaan menyesuaikan diri dalam masyarakat. Estetik adalah penghayatan sifat. Kemahiran hidup ini pula bermaksud latihan kemahiran untuk mencari nafkah hidup. Untuk mencapai matlamat pendidikan ini, pihak kerajaan berusaha membina banyak sekolah agar murid-murid mempunyai persekitaran pembelajaran yang baik untuk menerima pendidikan tanpa sebarang gangguan.

Sebagai kristian kita harus menyedari dan mengenalpasti usaha negara dalam mendidik kita. Di samping itu, kita juga perlu memahami pengharapan ibu bapa terhadap kita serta pengharapan Tuhan terhadap tumbesaran kita. Kita perlu mempergunakan peluang pendidikan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk membentuk dasar pendidikan yang sempurna, yakni bertambah hikmat dan bertambah besar serta semakin dikasihi Allah (Luk 2:52). Untuk mencapai matlamat ini, butir-butir berikut harus diperhatikan dalam proses menimba ilmu:

 

A. Sikap yang tepat dalam menimba ilmu.

Dalam masyarakat masa kini, fahaman utilitarianisme (teori politik dan moral yg menyatakan bahawa matlamat semua per-aturan hidup yg baik ialah utk mencapai ke-bahagian hidup yg paling tinggi bagi seberapa ramai orang yg mungkin) tersebar luas dan manusia mementingkan tahap pendidikan. Maka ramai orang belajar untuk mendapatkan sijil sahaja. Mereka menganggap bahawa dengan adanya sijil yang bertahap tinggi, itu sudah mamadai untuk menjamin masa depan yang cerah bagi mereka. Oleh itu semua pun berlumba-lumba memasuki pintu pengajian tinggi yang sempit itu. Akan tetapi setelah tamat pengajian barulah disedari bahawa segala ini tidaklah seindah yang disangkakan.

Akibat ini berlaku disebabkan ketiadaan sikap menimba sikap menimba ilmu yang tepat. Kalau kita yang digelar sebagai belia kristian juga asyik sibuk dengan pendidikan sehinggakan masa yang sedikit sahaja diperuntukkan untuk menyembah dan mendekati Tuhan, betapa besarnya kerugian yang dialami dalam rohani. Oleh itu, kita haruslah tetapkan sikap:

1. Menimba ilmu demi memuliakan Tuhan.

Kita seharunya percaya bahawa manusia dicipta oleh Tuhan untuk memuliakan-Nya. Oleh itu matlamat kehidupan manusia yang paling asas adalah untuk memuliakan Tuhan. Hal ini juga sama di dalam usaha menimba ilmu iaitu bukan untuk mendapatkan sijil sahaja dan bukan untuk mengabulkan pengharapan dan menjaga air muka ibu bapa tetapi menimba ilmu demi Tuhan. Oleh itu, ilmu harus dituntut berdasarkan niat hati memuliakan Tuhan dan bersandar kepada-Nya agar akademik dan kerohanian dapat diseimbangkan dan ditekankan bersama. Maka, pastinya Tuhan akan membantu, menjaga dan memelihara supaya proses pembelajaran berjalan lancar dan iman kepercayaan diteguhkan untuk bersedia melakukan pelbagai kebaikan.

2. Menuntut ilmu demi memperlengkapi diri.

Menuntut ilmu bertujuan memupuk kemampuan sendiri agar dapat berdikari dalam masyarakat. Ia juga memberikan kebolehan kepada kita untuk melakukan lebih banyak pekerjaan suci. Oleh itu, harus ada sikap yang jujur dan bersungguh-sungguh di samping menilai karunia dan kekuatan yang diterima dari Tuhan untuk memperlengkapkan diri dengan sebaik-baiknya. Janganlah bersaing secara tidak sihat dengan manusia atau merebut keputusan yang pura-pura demi lahiriah yang sia-sia sehingga membohongi diri.

 

B. Elakkan diri dari arus yang tidak baik.

Sekolah adalah sebuah masyarakat bercorak kecil. Ia terdiri daripada manusia yang pelbagai ragam. Maka arus yang tidak baik sukar sekali dielakkan. Oleh itu kita haruslah membezakannya dengan cermat dan janganlah mencemarkan diri dengan kebiasaan yang buruk agar nama Tuhan tidak dimalukan.

1. Menghisap dadah.

Ada sesetengah murid yang berputus asa lalu menghisap dadah akibat menghadapi tekanan pelajaran, didorong oleh perasaan ingin tahu, digoda ataupun disebabkan kemorosotan pelajaran. Dadah yang sering digunakan adalah seperti candu, madat, gam dan sebagainya. Yang lazim sekali digunakan ialah rokok. Kita patut:

Mengenalpasti keburukan/ bahayanya dadah dalam hidup. Walaupun dadah ini dapat membawa khayalan yang menggembirakan untuk seketika, namun, selepas itu ia akan membawa kebinasaan, penderitaan dan kerosakan jasmani. Langsung tidak ada kebaikan di dalamnya.

Masa lapang harus digunakan untuk kegiatan yang membangun agar tubuh fizikal dan batin dapat beristirahat untuk menikmati kesihatan yang baik. Selain itu, kita haruslah bersandar kepada Roh Kudus untuk menjauhi dan mengelakkan diri dari dadah untuk menjalani kehidupan yang kudus.

2. Permainan komputer.

Permainan ini menyebabkan murid yang tergila-gila akannya mengabaikan pelajaran mereka. Bagi kes-kes yang lebih serius, murid-murid ini akan ponteng sekolah atau ponteng kelas, bahkan mencuri sehingga memusnahkan masa depan. Ini sememangnya tidak baik. Seumur hidup umat kristian diberikan oleh Tuhan. Kita haruslah tahu menggunakan masa untuk melengkapkan diri dengan menjalani kehidupan yang sihat. Kita harus belajar mengatur masa lapang kita agar hawa nafsu sendiri dapat dikawal. Janganlah asyik bermain sehinggakan masa dan saksian yang baik dibazirkan.

3. Terlibat dalam kegiatan dan pertelingkahan kumpulan-kumpulan yang jahat.

Kehidupan di sekolah adalah kehidupan yang berkumpulan. Oleh itu, salah faham, pertelingkahan dan pergaduhan sesama murid sukar sekali dielakkan. Ini ditambah lagi dengan sikap orang muda yang pada lumrahnya bertindak tanpa berfikir panjang dan senang bertindak dengan ganas. Ada masanya ‘rakan sedarjah harus bersatu padu’ dijadikan alasan pergaduhan kumpulan. Ini merupakan satu gejala buruk yang mengancam sekolah dan murid sendiri. Kita haruslah:

i. Memelihara hati yang lemah-lembut dan rendah hati. Haruslah senantiasa berhati-hati dan merenungkannya dengan penuh hikmat. Elakkan salah faham dan pertelingkahan sesama manusia. Seandainya wujud pertelingkahan, maka haruslah bersikap rasional dan saling bertolak-ansur dengan sabar untuk mengatasinya. Janganlah bertindak menurut emosi.

ii. Seandainya diugut untuk melibatkan diri dalam kumpulan yang jahat untuk bergaduh, haruslah mencari guru atas inisiatif sendiri untuk membantu menyelesaikan hal ini. Semoga Tuhan memelihara kita untuk menjauhi segala kejahatan dan perpecahan.

4. Meniru semasa peperiksaan.

Matlamat peperiksaan adalah untuk menguji keputusan sesuatu tahap pembelajaran. Ini membolehkan diri sendiri memahami keadaan pembelajaran. Dengan itu kelemahan- kelemahan sendiri dapat diperbaiki. Oleh itu, kita tidak boleh meniru semasa peperiksaan untuk menghadapi guru, ibu bapa ataupun untuk menjaga air muka sendiri. Ini akan memupuk satu sikap buruk yang tidak jujur dalam mengendalikan hal dan menuntut ilmu di samping menggunakan cara yang tidak betul untuk mencapai matlamat. Haruslah mempunyai pengharapan yang cerah dan betul dalam segala perkara untuk belajar dengan bersungguh-sungguh. Janganlah takut menghadapi kesusahan dan lengkapkan diri dengan sempurna.

 

C. Kehidupan bersekolah bercorak kristianiti.

Kita harus mengenakan Kristus dalam kehidupan kita di sekolah. Selain menerima asas-asas pendidikan, haruslah dapat menghasilkan dan menyebarkan keharuman Kristus dalam kehidupan bersekolah. Dengan itu murid-murid dapat mengenali Tuhan pencipta alam semesta melalui perbuatan-perbuatan kita yang baik dan memuliakan Tuhan. Apakah perlakuan- perlakuan yang harus ada pada seorang kristian semasa di sekolah yang dikatakan mengenakan Kristus?

1. Menghormati dan mengasihi guru-guru.

Dalam kehidupan kita, orang yang seringkali mempunyai hubungan yang erat dengan kita adalah guru selain ibu bapa, adik-beradik, rakan-rakan sekolah dan seiman. Adakalanya guru bertindak dengan tegas untuk mendidik, memberi tugasan kerja yang berat ataupun atas sebab-sebab yang lain menyebabkan kita merasa tidak berpuas hati. Namun, kita masih lagi menghormati dan mengasihi guru kita kerana dialah yang mendidik dan memimpin kita. Tambahan pula, sekiranya seseorang mempunyai perasaan tidak puas hati atau anti terhadap seseorang, bagaimanakah dia dapat menerima pengajarannya? Demikian juga terhadap guru. Sekiranya tidak, kita sendiri yang akan kerugian. Maka kita harus mempunyai hati yang berterima kasih dan menghormati guru, haruslah senantiasa memperbaiki diri untuk menerima bimbingan dan teguran kasih guru dengan terbuka.

2. Bergaul bersama rakan-rakan sekolah dengan damai.

Masa bagi kita bergaul dengan rakan sekolah sangat lama. Oleh itu, kita haruslah menghargai hubungan yang terjalin ini untuk bergaul di antara satu sama lain dengan damai. Janganlah menjejaskan hubungan ini atas perkara-perkara yang remeh-temeh sebaliknya haruslah saling mengambil berat, saling bertolak-ansur, saling mengampuni dan saling menasihati. Selain itu, haruslah juga saling bantu-membantu dan berbincang dalam pelajaran. Haruslah saling mengemukakan pendapat dan melibatkan diri dalam aktiviti-aktiviti yang membangun supaya mewujudkan imej yang baik bagi diri kita. Dengan itu, kita akan berpeluang memimpin rakan sekolah menerima firman Tuhan dan dapat memuliakan nama Tuhan yang agung.

3. Menunaikan kewajipan sendiri.

Dalam sekolah terdapat banyak peraturan sekolah yang membolehkan kita menunjukkan sikap kristian dalam menjalankan tugas. Oleh itu, pekerjaan yang diamanahkan kepada kita haruslah dilaksanakan dengan positif dan bukanlah dengan sembarangan. Janganlah curi tulang dan jangan berkira. Kasih seorang kristian haruslah ditunjukkan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan agar orang lain mendapat kebaikan dan nama Tuhan dimuliakan.

4. Tidak melanggar peraturan-peraturan sekolah.

Sekolah merupakan satu organisasi. Demi kebaikan organisasi ini, banyak peraturan- peraturan digubal untuk mengawal kelakuan murid. Peraturan-peraturan ini akan menyebabkan anak murid yang muda, cergas dan suka mencari keghairahan berasa terkongkong, tidak bebas dan tidak puas hati. Tetapi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pihak sekolah ini sebenarnya digubal demi kebaikan murid. Murid-murid kristian harus mempunyai semangat berpegang kepada peraturan-peraturan dan tidak melanggar peraturan-peraturan sekolah. Melalui cara ini, kita dapat menunjukkan perlakuan kita yang baik. Dari segi yang lain, ia melatih semangat taat kita agar kita dapat menyesuaikan diri dengan pelbagai persatuan dan organisasi dalam masyarakat pada masa akan datang, dan nama Tuhan dapat dimuliakan.

 

Kesimpulan:

Pendidikan di sekolah bukanlah sekadar menimba ilmu sahaja. Tetapi ia juga merupakan pembinaan konsep nilai, pembentukan sahsiah seseorang dan peningkatan konsep hidup manusia. Umat kristian berpeluang menjadi sebahagian daripadanya, ini adalah perbuatan Tuhan agar kita memberitakan injil Tuhan untuk mendirikan dasar bagi pekerjaan-pekerjaan baik pada masa akan datang. Oleh itu, kita haruslah mengambil peluang keemasan ini untuk memupuk sahsiah yang tinggi, hidup manusia yang rohani, perbuatan yang suci dan pemikiran yang unggul untuk menjadi anak Tuhan yang tidak bercacat cela (Flp 2:15), untuk menyatakan firman kehidupan dan mempengaruhi generasi ini (Flp 2:16). Melalui iman, kasih, pengharapan dan perbuatan kita, kita memberitakan injil kepada rakan-rakan sekolah yang belum mengenal Tuhan

Konsep Pekerjaan Yang Patut Ada Pada Belia Masa Kini
| |

Konsep Pekerjaan Yang Patut Ada Pada Belia Masa Kini

Konsep Pekerjaan Yang Patut Ada Pada Belia Masa Kini

Dalam riwayat hidup manusia, sekiranya mengecualikan tempoh zaman kanak-kanak, zaman remaja menerima pelajaran serta jangka waktu selepas bersara, maka masa bekerja mengambil kira-kira 30 hingga 40 tahun. Dari keluarga ke masyarakat dan dari sekolah ke alam pekerjaan di dunia, masing- masing merupakan perjalanan yang mesti dilalui oleh setiap orang. Walaupun setiap orang menggunakan cara-cara yang berlainan untuk melibatkan diri ke alam pekerjaan dunia, memilih pekerjaan yang berlainan (1) . Akan tetapi, terdapat banyak pelajaran dan masalah dalam universiti masyarakat, misalnya keadaan ekonomi masyarakat kini, pembekalan pasaran tenaga manusia dan keadaan bantuan pekerjaan (2) Bagaimana memilih pekerjaan yang sesuai berdasarkan kebolehan dan minat sendiri, bagaimana mengharungi tempoh arus pergolakan ketidaklancaran dalam pekerjaan, bagaimana berhadapan dengan keadaan pelucutan jawatan, keadaan semasa berhenti bekerja atau bertukar pekerjaan, bagaimana mewujudkan hubungan sesama manusia yang menggembirakan, meyakinkan dan mendamaikan, bagiamana memperoleh kegembiraan dalam hidup dan merasai erti kehidupan daripada pekerjaan, dengan itu mendapatkan keseimbangan antara kepercayaan dan pekerjaan, masing-masing merupakan pengenalan yang harus ada pada belia yang akan menjejak langkah ke alam pekerjaan di dunia dan juga merupakan topik yang harus dipelajari.

 

A. Pengaruah Kemajuan Teknologi Terhadap Kehidupan Masa Kini.
1. Peningkatan taraf kehidupan.
2. Perubahan dalam Konsep Nilai
3. Reganggnya hubungan sesama manusia.
4. Pudarnya Budaya Moral

 

B. Perubahan Alam Pekerjaan Di Dunia.

1. Perubahan cara bekerja:

Sejak revolusi di negara barat, alam pekerjaan di seluruh dunia telah dipengaruhi. Struktur berubah dari masyarakat pertanian kepada masyarakat perindustrian dan perdagangan; manakala cara bekerja berubah dari penghasilan tangan kepada penghasilan oleh mesin.

Sejak menjangkau abad ke-20, penghasilan oleh mesin di bawah pengawasan manusia telah berubah kepada penghasilan oleh mesin secara automatik sepenuhnya. Perkembangan menerusi eksperimen telah berubah kepada cara informasi komputer secara meluasnya. Pengaruh secara langsung dan paling serius daripada penggabungan unsur automatik dan informasi ini adalah pertambahan pengangguran berstruktur. (3) pengangguran berstruktur berlainan dengan pengangguran yang biasa: pengangguran yang biasa adalah disebabkan oleh kilang yang bangkrap, kelemahan teknik, tiada semangat menghormati kerja, tidak berpuas hati dengan keadaan diri sendiri lalu meletakkan jawatan atau dipecat lalu menyebabkan pengangguran berlaku.

Pengangguran berstruktur disebabkan oleh kerana perubahan cara penghasilan, Contohnya kilang automatik, mesin wang automatik, mesin penjual tiket automatik, mesin jual automatik, sistem penguasaan automatik, dan sebagainya. Corak pekerjaan komputer yang menggantikan otak manusia dan mesin menggantikan tenaga manusia sebegini sudah tentu akan memberikan ancaman yang besar terhadap pekerja dari sektor penghasilan atau sektor-sektor perkhidmatan yang berkaitan. Tambahan lagi cara bekerja tertumpu kepada pengkhususan kerja dan cara pengkategorian kerja yang tidak memerlukan pengetahuan khas sesuatu bidang. Bidang yang bercorak pekerjaan berulang-ulang ini paling mudah menjadi sasaran untuk dipertimbangkan agar dijadikan sebagai perindustrian secara automatik dan informasi.

2. Perubahan struktur Organisasi

Beberapa puluh tahun yang lalu, struktur organisasi alam pekerjaan di dunia adalah seperti gambarajah berbentuk piramid. Di antaranya para pekerja, populasi pekerja separa teknikal adalah paling ramai. Seterusnya diikuti dengan pekerjaan teknikal, ahli teknikal dan juruteknik, manakala jurutera dan ahli sains adalah paling sedikit bilangannya. Namun demikian, sepuluh tahun kebelakangan ini, ia telah berubah dari bentuk piramid kepada bentuk bola ragbi. Ahli teknikal telah menduduki sebahagian besar daripada pasaran pekerjaan, pekerja separa teknikal dan pekerja tanpa teknikal pula kurang separuh darinya, sementara jurutera dan ahli sains pula berkecenderungan bertambah. Keadaan ini timbul kerana dipengaruhi oleh perkembangan sektor perindustrian, iaitu akibat daripada perubahan kepada corak pekerjaan informasi dan automatik. Di sini juga memberitahu kita bahawa sekiranya seseorang tidak mahir dalam apa yang dipelajari ataupun tidak mempunyai kepakaran apapun, adalah sukar baginya untuk berlumba dan teguh dalam dunia pekerjaan yang penuh persaingan ini.

3. Perubahan Corak Penghasilan

Seperti yang dinyatakan, struktur penghasilan negara kita berubah dari sektor pertanian kepada sektor perindustrian. Dahulu, tenaga buruh digunakan terutama bagi sektor pertanian. Selepas tahun 1950-an, tenaga buruh ditumpukan kepada industri perlombongan. Penggunaan tenaga buruh adalah lebih kepada sektor perindustrian. Tahun 1985, jumlah bilangan pekerja dalam sektor perindustrian adalah 41.4%, sektor perkhidmatan 41.7% dan sektor pertanian hanya 17.5%. namun ada pakar telah meramalkan bahawa tenaga buruh akan digantikan dengan corak automatik, sektor perindustrian akan melampaui sektor pekhidmatan dan akan menyebabkan keperluan tenaga buruh bagi sektor perindustrian akan menurun secara berterusan. Manakala pekerjaan dalam sektor pertanian akan terus menurun. Jadi, sektor perkhidmatan menjadi bahagian utama penggunaan tenaga buruh kelak (4). Satu sebab yang lain, kita boleh mengambil laporan bidang-bidang pekerjaan di Taiwan pada tahun 1987 sebagai rujukan (5). Dalam laporan ini boleh didapati: pengaruh dari kenaikan nilai wang Taiwan menyebabkan banyak kilang menghadapi kesusahan. Walaupun tidak banyak kilang yang jatuh muflis tetapi perlu berhadapan dengan ancaman pemberhentian kerja, malah tidak sedikit juga yang sedang bertahan secara paksaan. Oleh itu, permintaan tenaga pekerja menjadi berkurangan. Sebaliknya, pekerjaan perusahaan, penghantaran, bank dan sebagainya menjadi semakin berkembang kerana meningkatnya nilai mata wang. Maka mereka mengimpor secara besar-besaran untuk memperkembangkan perniagaan mereka dan memerlukan tenaga manusia yang banyak. Ini adalah selaras dengan arah perkembangan bidang-bidang pekerjaan di negara kita kelak (6).

 

C. Sikap Dan Konsep Yang Patut Ada Terhadap Pekerjaan

1. Mengambil berat dan mengenali dunia pekerjaan yang akan datang.

Dalam masyarakat manusia yang mencari pekerjaan dan pekerjaan mencari manusia ini, ramai orang menjadi risau tentang pekerjaannya. Pada masa yang sama, terdapat juga banyak pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia. Dalam masyarakat pertanian, seseorang itu hanya perlu ada tenaga dan keinginan bekerja, maka dapatlah dia mencari pekerjaan yang diperlukan.

Namun pada masa kini, kemajuan sains dan teknologi menyebabkan mesin telah mengambil alih sebahagian besar daripada tenaga manusia. Jurang ini menyebabkan ketidakseimbangan

berlaku, maka timbullah masalah pekerjaan. Jadi, bagaimanakah kamu dapat mencari satu pekerjaan antara beribu-ribu jenis pekerjaan yang memuaskan dan dapat anda lakukannya dengan mencapai kejayaan? Bagaimana mendapat suatu kedudukan dalam pasaran pekerjaan tanpa goyah? Penulis beranggapan bahawa haruslah terlebih dahulu memberikan perhatian selalu dunia pekerjaan masa kini dan masa akan datang agar seseorang itu memenuhi dirinya sendiri dengan pengetahuan kerjayanya, seperti bagaimana peluang pekerjaan masa kini? (7) Berapakah tangga gaji asas setiap jenis pekerjaan? Pekerjaan yang mudah menghadapi keadaan bahaya? (8) Hak terpelihara dan pekerja adalah pengetahuan pekerjaan yang harus ada pada bila-bila masa.

2. Mendirikan konsep kerjaya yang tepat.

a. Menyerupai apa yang dikerjakan.

Tidak kira kerja apapun, asalkan pilihan adalah berdasarkan kerelaan, maka haruslah berjaya memainkan peranan dengan bersemangat walaupun ia hanya kerja yang tidak menonjol, tetapi harus berusaha melakukannya dengan baik, jangan melalaikan tanggungjawab. Manusia setia dalam perkara yang kecil, maka ia juga akan setia dalam perkara yang besar. Selain daripada itu jangan berangan-angan dan berfikiran tidak rasional, berlaku sederhana dalam segala hal, jangan melampaui apa yang patut dilihat.

b. Memilih pekerjaan yang sesuai adalah lebih baik daripada suka memilih pekerjaan.

Alam pekerjaan hari ini memperlihatkan dua kenyataan. Yang pertama adalah peluang pekerjaan semakin bertambah tetapi peratusan untuk bekerja menurun. Dalam keadaan yang kedua pula, terdapat trend bertukar majikan. Bagi keadaan yang pertama, berdasarkan kepada maklumat peranggaran yang dibuat oleh kementerian hal ehwal dalam negeri, pasaran pekerjaan sememangnya adalah sangat aktif, bukan sahaja permintaan tenaga buruh bagi pekerjaan biasa menjadi semakin bertambah, bahkan daya pengeluaran pekerjaan juga mempunyai satu peningkatan yang lebih besar.

Dengan itu, permintaan buruh adalah empat kali ganda melebihi orang yang mencari pekerjaan. Oleh itu, persoalan dalam permohonan pekerjaan ini nampaknya tidak objektif. Namun demikian, apakah sebab-sebab timbulnya penurunan peratusan untuk bekerja? Antaranya adalah kerana umur seseorang mula bekerja telah diperlambatkan. Disebabkan pendidikan (atau dikhususkan kepada sijil) telah diutamakan, maka bilangan orang yang melanjutkan pelajaran adalah jauh melebihi bilangan orang yang ingin bekerja (9). Keadaan ini menyebabkan ketidakseimbangan dari segi pembekalan pekerja dalam pasaran pekerjaan. Sebab yang lain adalah syarat pekerjaan yang dibuat adalah terlalu idealistik apabila mereka mula menjejakkan langkah untuk untuk berkhidmat di alam pekerjaan masyarakat. Sebelum itu, mereka tidak menilai kemahiran diri sendiri terlebih dahulu. Biasanya mereka mempunyai permintaan yang tinggi walaupun diri sendiri tidak memiliki kemahiran yang tinggi. Terdapat ramai orang yang mempunyaui kelemahan ini, mereka tidak akan menemui pekerjaan yang sesuai baginya meskipun telah mencari untuk dua hingga tiga bulan. Kebanyakkan golongan ini terdiri daripada mereka yang berpelajaran tinggi. Keadaan ini telah menyebabkan peratusan bekerja sangat rendah.

Seterusnya, terhadap fenomena kadar perletakkan jawatan yang tinggi, pertukaran majikan (tempat bekerja) merupakan satu masalah yang lazim dalam alam pekerjaan pada masa kini. Semakin ramai pengurus yang memeras otak kerana masalah pekerja yang meletakkan jawatan dan bekerja di tempat lain(bertukar majikan). Bagi pekerja yang bertukar pekerjaan, mereka pasti ada sebab-sebab mereka yang objektif (10). Namun demikian, psikologi kekurangan keyakinan, tanggungjawab dan sukakan yang baru daripada yang lama ini tidak

dapat membawa faedah kepada diri sendiri semasa dalam tempoh percubaan pekerja baru. Pemikiran yang demikian seolah-olah seorang yang menunggang kuda tetapi masih mencari kuda lain. Keadaan ini menyebabkan masih bergelut dalam keadaan pekerjaan baru.

3. Memperkukuhan kemahiran pembelajaran kendiri

Dari gambarajah 3, dapat dilihat keadaan pekerjaan yang berlainan. Alam pekerjaan kini telahpun memasuki tahap menggabungjalinkan diri dengan pengetahuan dan kemahiran. Semasa bekerja, seseorang yang tidak memperlengkapi diri dengan pengetahuan atau kemahiran, maka mudah sahaja dia disingkirkan oleh dunia pekerjaan yang tidak berperikemanusiaan ini. Oleh itu dalam tempoh persekolahan, mata pelajaran asas dan kemahiran asas haruslah diutamakan . Contohnya, keupayaan berbahasa Cina dan Inggeris, pengetahuan asas Matematik, Sains dan Kimia, memandu kereta, menaip dan sebagainya. Apabila menamatkan persekolahan, selain daripada mendapatkan berita tentang pekerjaan dari pelbagai sumber, seseorang juga boleh menyertai pelbagai jenis latihan pekerjaan kiranya ada masa lapang (11) yang dianjurkan oleh agensi bimbingan dan kaunseling secara aktif (12) untuk melengkapkan diri dengan kemahiran pekerjaan.

4. Memupuk daya penyesuaian diri terhadap perubahan

Berhadapan dengan dunia pekerjaan yang bersaing kuat kelak, kiranya anda merupakan seorang yang tidak mempunyai kemahiran dalam bidang pekerjaan, maka haruslah mencari ikhtiar supaya diri kita menjadi seorang yang luas pengetahuan. Bukan sahaja mengetahui pengetahuan bagi pekerjaan sendiri, bahkan perlu mempunyai pemahaman dengan pekerjaan yang ada kaitan. Dengan itu, sungguhpun dipecat jawatan suatu hari nanti, namun masih dapat mencari pekerjaan yang lain dalam masa yang singkat dan tidak akan merasa cemas ataupun bersungut-sungut serta berkeluh kesah. Kita perlu tahu bahawa hanya ada pekerja yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan tetapi tidak terdapat pekerjaan yang tidak sesuai untuk pekerja.

5. Bilangan wanita yang bekerja bertambah banyak

Daripada laporan kajian bahagian maktab pentadbiran yang bertajuk “pertumbuhan penduduk negara Taiwan dan perbandaran penduduk” menunjukkan bahawa dalam 25 tahun selepas 50- an, pengaruh-pengaruh masyarakat telah mengakibatkan perubahan yang besar bagi peratusan penyertaan wanita dalam sektor pekerjaan.

Pada tahun 1960, peratusan penyertaan wanita dalam sektor pekerjaan adalah 36%, tetapi telah meningkat kepada 43.5% pada tahun 1985. Dijangkakan akan meningkat kepada 48% pada tahun 2000. Pada masa yang sama, peratusan penyertaan lelaki dalam dunia pekerjaan menurun dari 86% pada tahun 1960 kepada 76% pada tahun 1985. Dijangkakan akan berkekalan dalam 70-75% pada tahun 2000 (14).

Antara sebab-sebab bertambahnya kadar wanita yang menceburi pekerjaan secara ketaranya, di samping disebabkan oleh perubahan masyarakat dan pendidikan yang meliputi ramai orang yang telah mengubah konsep pekerjaan bagi kaum wanita, ia juga berkaitan dengan perkembangan ekonomi. Lebih-lebih lagi dalam tempoh bidang perindustrian memerlukan lebih ramai buruh kasar. Maka keadaan ini lebih mewujudkan banyak peluang pekerjaan yang sesuai untuk wanita.

Selain itu, kemajuan sains teknologi dan perkembangan komputer dan sektor elektronik kebelakangan ini juga telah meningkatkan peluang pekerjaan bagi kaum wanita. Tambahan pula, terdapat banyak keluarga yang perlukan dua kerja untuk menampung perbelanjaan keluarga seiring dengan anak-anak yang semakin meningkat dewasa, peningkatan yuran-yuran misalnya

yuran pendidikan, serta peningkatan taraf kehidupan. Pada masa yang sama, permintaan terhadap kualiti dan kuantiti barang keperluan seharian turut meningkat. Oleh itu ekonomi rumahtangga merupakan sebab utama yang mendorong wanita bekerja. Namun demikian, daripada trend kaum wanita menceburi sektor pekerjaan, dapat dilihat bahawa mereka perlu bekerja sambil menjaga keluarga, ini bukan saja memberikan tekanan kepada diri sendiri, malah juga menyukarkan keluarga mereka. Contohnya masalah didikan kendiri kepada anak-anak kecil, masalah menyara ibu bapa, masalah berinteraksi dan penyepadanan antara suami dan isteri. Oleh itu, kaum wanita yang bekerja sepatutnya mempelajari topik pelajaran penting mengenai bagaimana memainkan pelbagai peranan dengan baik. Bagi wanita yang belum kahwin pula, mereka perlu mengambil perhatian mengenai hal gangguan daripada pihak atasan teman sejawatnya (lelaki).

6. Menggunakan/ mengatur waktu lapang dengan baik

Dari segi pekerjaan, seorang kristian sememangnya harus memilih pekerjaan yang baik dan tidak seharusnya memandang ringan terhadap pemilihan aktiviti cara meluangkan masa lapang. Hiburan yang sesuai pada waktunya bukan sahaja dapat dapat mengurangkan tekanan dalam pekerjaan seharian, ianya juga dapat mendorong diri untuk memupuk suatu corak pekerjaan yang sihat. Dengan itu, pergunakanlah masa cuti untuk menyertai kebaktian gereja, pekerjaan suci, senantiasa menjalinkan hubungan yang erat dengan seiman, agar diri kita senantiasa terpelihara dalam kasih karunia Tuhan dan juga dalam persahabatan saudara-saudari.

Berkenaan dengan hiburan berkaitan keinginan hawa nafsu, haruslah mempunyai penguasaan diri dan janganlah melakukannya kerana ia bukan saja menyebabkan tubuh menjadi lemah bahkan tidak dapat memuliakan nama Tuhan dan memberi faedah kepada manusia. Lebih-lebih lagi menjadikan Roh Kudus khuatir dan menjejaskan kepercayaan. Boleh dikatakan ‘apa yang diperolehi tidak dapat menggantikan kerugian yang dialami’.

7. Hidup sampai tua, belajar sampai tua.

Manusia telah mempergunakan lebih daripada 1/3 masa mereka untuk bekerja. Dengan itu sekiranya ingin memahami erti hidup dan kegembiraan kehidupan manusia, maka perlulah mementingkan pendidikan dalam kemahiran pekerjaan. Malah menjadikannya sebagai satu perkara yang harus dipelajari. Namun demikian, dalam keadaan ledakan ilmu pengetahuan hari ini, apakah jenis pengetahuan yang berkaitan rapat dengan professional pekerjaannya yang perlu diperlengkapi oleh belia pada hari ini?. Ahli ekonomi telah mengungkapkan 10 bahagian untuk dirujuk. Ia termasuk: jurujual, bendahari, undang-undang, pengurusan, komputer, kebudayaan, kesihatan, rehat, daya kreatif, interaksi antara manusia dan sebagainya. Setiap orang yang hidup dalam masyarakat kini perlu memiliki pemikiran ‘orang dalam masyarakat ini’, konsep “pengurus”, kualiti “orang yang bertamadun”. Dalam masa yang sama, juga harus berusaha memupuk semangat rajin bekerja secara positif. Rajin dalam bekerja dan rajin belajar. Kerana sikap puas hati dalam keadaan sedia ada menunjukkan kemerosotan manakala tidak mengejar kemajuan menunjukkan kemunduran.

 

D. Semangat Yang Perlu Ada Selepas Mendapat Pekerjaan Bagi Belia Masa Kini

1. Menguruskan kewangan dengan baik.

• Mempersembahkan apa yang patut dipersembahkan, berjimat-cermat secara berpatutan, menggunakan yang patut digunakan.

2. Menguruskan diri dan mengasihi diri sendiri.

• Tidak meminum dan merokok, tidak berjudi, mengekang hawa nafsu.

3. Mengejar Kebaikan.

• Memikirkan bagaimana dapat memuliakan Tuhan dan memberi faedah kepada manusia dalam segala hal seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan lain-lain.

4. Menyempurnakan kerohanian.

• Selalu berkebaktian, banyakkan doa, rajin membaca Alkitab dan suka menyanyikan kidung rohani.

 

Kesimpulan

Setelah meninggalkan alam persekolahan, masyarakat yang bakal anda hadapi adalah merupakan sebuah masyarakat yang mudah berubah dan mementingkan kenyataan. Setiap orang akan berasa segala perkara dalam dunia pekerjaan ini adalah baru dan penuh dengan cabaran. Bahkan merupakan satu bidang pelajaran yang perlu dipelajari. Oleh itu, samada bagaimana dapat menjadi seorang pekerja ataupun ahli pekerja yang berjaya dalam bidang pekerjaan masing-masing adalah bergantung kepada tahap kesungguhan seseorang dan hasil titik usaha yang dilakukan.

Encik Ho Se berkata: “Tanamlah sebagaimana yang diingin dituai”. Dalam segala hal kiranya ada daya usaha maka pasti adanya penghasilan”. Alkitab mendorong kita, orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga (I Kor 9:6). Ayat ini tetap boleh dipercayai.

Dunia ini tiada hidangan yang percuma, juga tiada kemenangan yang diperolehi dengan sedikit usaha. Kota Roma bukannya dibina siap dalam sehari sahaja, maka tentu sekali tidak ada kerjaya yang didirikan dalam sehari sahaja. Pelajaran bimbingan dan kaunseling untuk pekerjaan hanya merupakan seketul batu kecil yang digunakan untuk mengetuk pintu namun rahsia yang mendalam dalam universiti masyarakat ini perlu dialami oleh diri sendiri. Di sini adalah diharapkan supaya saudara-saudara dapat menumpukan perhatian dan berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Berkembang maju dalam segala hal sama seperti kemajuan jiwa rohani.

 

Catatan: memperkenalkan Agenda Dalam Pusat Perkhidmatan Kaunselor Untuk Pekerjaan.

A. Sasaran perkhidmatan:
Murid-murid yang baru meninggalkan alam persekolahan dan mula mencari pekerjaan. Murid-murid yang menganggur dan tidak belajar lagi.
Para murid yang rela mempelajari pelbagai kemahiran. Belia masyarakat yang profesional
Rakyat yang menganggur.

B. Mengurus dokumen-dokumen keperluan pendaftaran:
Kad pengenalan
Sijil akademik (termasuk sijil khusus profesionalisme) Sijil pengalaman
Sijil latihan pasukan tentera untuk lelaki (di Taiwan) Sijil pemeriksaan kesihatan.

C. Bagaimana pusat perkhidmatan kaunselor membantu anda?
Diharapkan anda datang ke pusat perkhidmatan kaunselor ataupun pusat perkhidmatan. Mengisi kad pendaftaran pekerjaan menurut cita-cita dan kebolehan anda.
Sekiranya anda tidak dapat membuat keputusan dalam pemilihan pekerjaan, maka pusat perkhidmatan pentadbiran akan membantu anda memilih pekerjaan yang sesuai dengan anda.
Sekiranya anda tidak memahami kerja apakah yang sesuai bagi anda, maka pusat perkhidmatan
kaunselor akan menjalankan ujian untuk membuat keputusan terhadap pekerjaan yang anda cenderungkan.
Sekiranya anda tidak memiliki kepakaran apapun, pusat perkhidmatan kaunselor boleh
membantu anda untuk menyertai latihan khas untuk pekerjaan tertentu dalam memeliharan kepakaran anda.

D. Apakah yang anda perlu buat apabila pusat perkhidmatan kaunselor mengaturkan peluang pekerjaan yang sesuai dan mengatur masa supaya anda bertemu dengan pihak berkuasa dalam agensi pekerjaan?
1. Sebelum anda bertemu dengan pengurus, terlebih dahulu haruslah memahami keadaan dan sifat pekerjaan tersebut, serta menyelidiki maklumat yang berkenaan supaya tidak berasa kemas.
2. Jangan lupa membawa dokumen yang berkaitan sebagai persediaan untuk diperiksa.
3. Harus menepati masa supaya tidak lewat sampai.
4. Sikap perlu sopan, pakaian perlu kemas.
5. Harus sopan-santun bila berbual, menjawab soalan secara tepat dan ringkas.
6. Harus berkeyakinan terhadap pekerjaan yang dipohon dan nyatakan minat dan pengenalan terhadap pekerjaan tersebut.
7. Jangan telalu memperhebohkan pengetahuan, kemahiran dan kepakaran yang ada pada diri, melainkan perlu merendahkan diri untuk menerima pimpinan.
8. Sekiranya menemui kegagalan dalam temuduga, jangan putus asa, sila berhubung dengan
pusat perkhidmatan kaunselor dengan serta-merta untuk mengaturkan perluang pekerjaan yang lain bagi anda.

E. Aspek-aspek perkhidmatan lain yang dibekalkan oleh Pusat perkhidmata kaunselor:

1. Menggunakan kemahiran secara bertanya/ berbincang untuk memberi perkhidmatan pekerjaan secara bertanya.

2. Menganjur ataupun mewakili pihak lain mengadakan kursus untuk mempelbagaikan jenis- jenis latihan kepakaran dalam pekerjaan.

3. Mencari dan mengumpulkan maklumat pasaran pekerjaan dan menerbitkan pelbagai jenis majalah mingguan untuk mengumumkan permintaan tenaga pekerja, berita pekerjaan, berita ekspress utuk bekerja, akhbar musim, akhbar bulanan dan akhbar khas untuk dibaca oleh para pencari kerja. Di samping itu juga tidak behenti-henti mencetak berita mengenai peperiksaan untuk pekerjaan dan berita terkini mengenai pekerjaan serta pelbagai jenis laporan penyelidikan dan wawancara .

F. Apabila anda telah berjaya memegang sesuatu kerja, diharapkan anda menghargai kerja tersebut kerana memelihara pekerjaan adalah lebih sukar daripada mendapat pekerjaan. Juga berharap agar anda daripada memupuk minat anda dalam pekerjaan tersebut, melatih tekad anda dalam keadaan yang sukar, rajin berusaha mengejar tahap yang lebih sempurna.

Dengan demikian, bukan sahaja anda dapat memelihara suatu pekerjaan, bahkan dapat memperolehi perkembangan selanjutnya untuk mendirikan masa depan yang cerah.

 

Penjelasan/ Rujukan:

1. Menurut laporan kajian daripada persatuan Jing Jen bahagian rancangan, antara pelbagai jenis cara mendapatkan yang paling lazim digunakan oleh penduduk adalah diperkenalkan oleh sanak-saudara iaitu sebanyak 62.2%. Seterusnya adalah melalui iklan dalam akhbar iaitu dengan membaca akhbar lalu mencari alamat, iaitu sebanyak 25.5%. Yang dipilih untuk bekerja setelah lulus peperkisaan kerajaan adalah sebanyak 8.6%. sebaliknya peratusan yang mendapatkan pekerjaan melalui pusat perkhidmatan kaunselor adalah lebih rendah, iaitu 1.6% dan 0.8%.

Ini menunjukkan bahawa hanya sebilangan kecil sahaja yang mencari bantuan pusat perkhidmatan kaunselor. Sebenarnya ia merupakan cara yang paling berjaminan bahkan perkhidmatan diberikan secara percuma. Jika dianalisis dengan lebih terperinci, peratusan setiap peringkat umur yang mendapatkan kerja dengan diperkenalkan oleh sanak-saudara mereka adalah tertinggi manakala peratusan yang mendapatkan kerja melalui iklan dan akhbar adalah semakin menurun seiring dengan peningkatan umur pemohon. Dari sini dapat menggambarkan pemuda-pemudi suka mencari pekerjaan melalui kaedah media masa.

2. Dalam agenda yang diluluskan dalam perancangan pekerjaan oleh Jabatan Pendidikan dan Kementerian Hal Ehwal dalam negeri dan Maktab Pentadbiran bahagian kaunselor belia dan unit-unit berkenaan bagi murid yang menamatkan persekolahan dalam tahun 75 untuk meneruskan pelajaran dan bekerja: Terdapat lebih daripada 359,000 murid yang menamatkan persekolahan dalam tahun 75. Adalah dijangka terdapat seramai 232,000 akan meneruskan pelajaran di tahap menengah atas, kelas tambahan kelas atasan dan kelas lanjutan. Lebih daripada 53,000 orang memasuki sekolah tentera dan kelas lanjutan. (13). Di samping itu terdapat lebih daripada 74,000 perlukan pekerjaan dan 51,000 orang menyertai kursus anjuran pusat perkhidmatan kaunselor ataupun yang menyertai latihan pekerjaan. Dari segi lain disebabkan wujudnya masalah pengangguran, maka kerajaan wilayah telah menggunakan tenaga manusia yang diperlukan dalam rancangan pelaburan umum atau memperbanyakkan pinjaman untuk mewujudkan pekerjaan dalam agenda ketujuh, manakala langkah memperkuatkan lagi penguatkuasaan pelaksanaan perkhidmatan kaunselor menyatakan bahawa bilangan yang mendapat pekerjaan menerusi perkhidmatan kaunselor akan mencapai
139,620 dan akan bertambah tahun demi tahun.

3. Tahun 1985 peratusan pengangguran bagi negara Amerika syarikat, China dan Jepun masing- masing adalah 8%, 4.1% dan 2.9%.

4. Membuktikan bahawa dalam tahun 20 kebelakangan ini kadar peningkatan orang yang mendapat pekerjaan menerusi pusat perkhidmatan kaunselor bagi negara Eropah, Amerika Syarikat, Jepun dan negara-negara maju lain adalah paling tinggi. Peratusan mereka semakin bertambah. Pada tahun 1983, peratusan bagi orang yang bekerja di bidang pekerjaan perkhidmatan adalah seperti: di Jepun telah mencapai 55.7%, Amerika Syarikat mencapai 68.3%.

5. Laporan wawancara dan penyelidikan terhadap kecenderungan keperluan tenaga manusia dari bahagian kaunselor di utara Taiwan tahun ke-77.

6. Menurut anggaran persatuan Jing Jen, peratusan bekerja di bidang perindustrian semakin menurun pada tahun 80-an, manakala pekerjaan menerusi sektor perkhidmatan akan meningkat secara berterusan dan adalah diramalkan ia akan meningkat melebihi 50% di pertengahan 80-an.

7. Merujuk kepada maklumat anggaran dari Kementerian Hal Ehwal dalam negeri, permohonan kerja adalah paling tinggi di kalangan pelajar lepasan sekolah. Sehinggalah pada hujung bulan November tahun 75, terdapat sebanyak 60,000 peluang pekerjaan.

8. Menurut Kajian Kementerian Hal Ehwal dalam Negara menunjukkan bahawa, antara beberapa jenis pekerjaan yang mempunyai peratusan yang tinggi dalam mengalami malapetaka dan kecederaan dalam perindustrian adalah mengikut susunan beikut: sektor melombong arang, perlombongan, melombong batu-batu, sektor menghasilkan barang bukan emas, sektor kaca dan barang diperbuat daripada kaca, sektor penghasilan kertas, sektor penghasilan minuman, sektor penghasilan besi keluli, minyak petroleum dan lain-lain lagi. Di samping itu, menurut Jabatan Buruh, faktor-faktor yang mengakibatkan kecederaan dan urutan peratusannya adalah:

a. Dikepit, dibelah, digulung 32.25%
b. Terkena dengan benda yang terjatuh 13.76%
c. Dilanggar 13.6%
d. Dicucuk dan geseran 8.83%
e. Kejatuhan barang dan keruntuhan tanah 7.1%
f. Terjatuh 6.93%
g. Terjun, terjatuh secara terguling 3.8%
h. Bertembung dengan suhu tinggi dan suhu rendah 3.46%
i. Lain-lain 2.85%
j. Renjatan elektrik 0.09%

9. Dalam penyelidikan Jabatan Pendidikan Kerajaan bahagian utara Taiwan, bagi murid lepasan sekolah menengah bulan Jun 1976, terdapat 95.9% merancang akan meneruskan pelajaran mereka, manakala bagi mereka yang ingin bekerja adalah 3.3%. Jabatan Pendidikan kerajaan bandar berkata bahawa berdasarkan kepada rujukan maklumat, ia telah membuktikan peratusan murid lepas sekolah yang berazam bekerja pada tahun 76 adalah lebih rendah berbanding murid tahun 75.

10. Berdasarkan kepada laporan kajian penyelidikan tenaga manusia yang terbaru bagi Bahagian Pengiraan utama dan peratusan Jing Jen, terdapat kira-kira 700,000 orang yang menukarkan pekerjaannya pada tahun 75, antaranya yang meletakkan jawatan secara sukarela adalah seramai 504,000, ianya adalah 72% daripada orang yang bertukar kerja. Faktor-faktor meletakkan jawatan mengikut susunan dan peratusannya adalah:

a. Tidak mendapat layanan yang baik 29%
b. Ingin bertukar tempat pekerjaan 23.5%
c. Persekitaran pekerjaan yang tidak baik 11%
d. Masa pekerjaan yang tidak sesuai 7.1%
e. Tidak mempunyai masa depan yang cerah 6.6%
f. Pekerjaan yang tidak ada jaminan 6.4%
g. Tidak baik untuk kesihatan 2.6%
h. Tidak dapat menggunakan apa yang dipelajari 1.7%
i. Sebab-sebab lain, contohnya ibu bapa tidak bersetuju, tidak dapat hidup berdamai dengan ketua pengurus atau teman sekerja, beban pekerjaan yang terlalu banyak 12.1%.

11. Agensi kaunselor pekerjaan yang ada setakat ini dalam negara adalah: persatuan untuk Maktab Pentadbiran para belia, jurutenik Jabatan Pendidikan, Jabatan Penasihat Pekerjaan Kementerian Hal Ehwal dalam negeri dan agensi-agensi kaunselor pekerjaan dari beberapa bahagian negeri.

12. Pelbagai jenis Kursus pekerjaan yang dianjurkan oleh agensi kaunselor pekerjaan adalah berikut:

Nama Sasaran/ Penerima Kursus Unit Penganjur
Latihan Pemeliharaan Murid lepasan sekolah menengah yang berusia 15 tahun ke atas Agensi Penasihat
Pekerjaan
Latihan teknikal Murid lepasan sekolah menengah lebih lama yang berusia 15 tahun ke atas Agensi Penasihat
Pekerjaan
Latihan Penyempurnaan Ahli-ahli yang sedang bekerja Agensi Pekerjaan atau diwakili oleh Agensi Penasihat Pekerjaan
Kursus untuk yang bertukar pekerjaan Ahl-ahli yang bertukar kerja Agensi Penasihat
Pekerjaan
Latihan untuk orang cacat Orang-orang cacat Agensi Penasihat
Pekerjaan
Kelas Pendidikan lanjutan
(13) Murid lepasan sekolah menengah yang berada di bawah 18 tahun dan belum melanjutkan pelajaran Jabatan Pendidikan

13. Kelas pendidikan lanjutan adalah pendidikan yang berpusatkan lanjutan pendidikan pekerjaan. Ia dibuka oleh pengetua Maktab Sun Yun Yung. Tujuan dan objektifnya adalah memberi peluang kepada murid lepasan sekolah menengah tetapi tidak dapat melanjutkan pelajaran ataupun murid yang tidak suka belajar. Bekerja di kilang pada waktu siang dan menghadiri kelas ini pada waktu malam untuk memperolehi satu kemahiran dan menerima kelayakan kelepasan menengah atas. Dengan langkah ini, dapat mencapai tujuan untuk menambah masa pendidikan negara. oleh itu demi meneguhkan dasar perkhidmatan menyampaikan pendidikan ini sampai pada 12 tahun, jabatan pendidikan menggembangkan pendidikan yang mengutamakan pekerjaan yang berkaitan dengan pendidikan sejak tahun 72. Ia dibahagikan kepada tahap rendah, menengah dan atas 3 peringkat. Namun demikian, setelah tamatnya kursus untuk tahap rendah pada tahun 75, Jabatan pendidikan tidak dapat meneruskannya mengikut apa yang telah dirancangkan dan mengambil keputusan mengubah tahap pertengahan kepada rancangan pekerjaan tahap yang kedua. Di samping itu membuat perancangan semula dalam pelajaran, bahan-bahan dan matapelajaran. Dalam majlis pusat pentadbiran yang merangkumi seluruh negara telah menyatakan tiga prinsip kelas lajnjutan ini, Jabatan pendidikan kelas lanjutan adalah tidak dipaksa, bukan percuma keseluruhannya, dan pelajaran mengutamakan pendidikan tentang pekerjaan. Setelah Jabatan pendidikan menerbit rancangan lalu meneguhkan matapelajaran perkhidmatan, sekurang-kurangnya menambah sebanyak 50 buah kelas setiap tahun. Tahun pendidikan mengikut kelas adalah dibahagikan kepda satu hingga tiga tahun dan mempunyai pelajaran secara penggal untuk menarik perhatian murid di bawah usia 18 tahun tetapi tidak meneruskan pelajarannya.

14. Peratusan suami isteri yang masing-masing bekerja pada tahun 1980 adalah 45%, dianggar adalah 65% pada tahun 1990 dan menjangkau 75% pada tahun 2000.

Kesedaran Diri dalam Perang Rohani
| |

Kesedaran Diri dalam Perang Rohani

Kesedaran Diri dalam Perang Rohani

Setelah corak kehidupan berubah, banyak pemikiran dan konsep penilaian manusia juga turut berubah. Dalam keadaan yang dimabuk oleh kehidupan materialistik ini, manusia semakin mementingkan perasaan ego. Lambat-laun, mereka semakin tidak ada kekuatan untuk mengalahkan diri sendiri dan kerohanian manusia juga semakin lenyap.

Perang rohani adalah perkara yang dihadapi bersama oleh setiap orang dalam perjalanan hidup. Bagi golongan bukan umat Kristian, dalam hal dari segi ini, mereka akan menguruskannya dengan terus menggunakan cara adat-istiadat tradisional dan memandang hal ini dengan berdasarkan rahsia cerita kuasa ghaib. Namun dari segi ini, umat Kristian boleh mendapat cara yang tepat dan jelas melalui pimpinan Alkitab untuk menghadapi perang rohani, malahan juga dapat merangsangkan hikmat yang lebih mendalam dari batin untuk mendirikan hubungan yang lebih intim dengan Tuhan melalui pimpinan alkitab tersebut.

Haruslah ingat bahawa perang rohani wujud di setiap sudut. Sekiranya tidak berjaga-jaga, akan membazirkan banyak masa, tenaga dan semangat. Jika kurang kesedaran diri dalam perang rohani, ia akan menjadikan kelakuan kita terpesong apabila berhadapan dengan masalah gereja; namun sekiranya boleh ingat, sama seperti apa yang dikatakan Paulus: Allah turut bekerja dalam segala sesuatu, kita akan mendapat kebaikannya tidak kira apa saja tahap kita berada.

1. Membincang akan Kesedaran Diri

Manusia paling takut akan kekurangan daya untuk menyelidiki diri dalam kehidupan seharian. Dalam kesedaran diri akan perang rohani, haruslah memahami hubungan di antara nyawa dengan Tuhan, perkara ini sungguh mendalam, namun ia dapat dilihat dalam kehidupan yang biasa, contohnya: Mengapakah dalam hati berasa tidak bebas, tidak gembira? Mengapa senantiasa merasakan tidak berdaya untuk mengubah diri? … Kesemua ini adalah masalah ’kehidupan’, ia merupakan hubungan di antara manusia dengan Tuhan.

Iblis adalah musuh segala kebaikan dan roh pendusta. Ia selalu menyamar sebagai malaikat terang untuk merosakkan hubungan di antara manusia dengan Tuhan. Oleh itu, ada tiga perkara yang perlu dibincangkan dari segi kesedaran diri.

a. Melawan roh-roh jahat di udara

Perang rohani bukan saja melawan nafsu diri sendiri, malahan melawan roh-roh jahat di udara (Ef 6:12). Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, haruslah bersandar kepada kekuatan kuasa-Nya untuk menjadi seorang yang kuat dan kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah supaya dapat melawan Iblis pada hari yang jahat itu.

Janganlah bersandar kepada kebijaksanaan dan kepandaian diri sendiri, melainkan bersandar pada kekuasaan Tuhan. Oleh itu, kita tidak boleh memegahkan diri. Dalam perang rohani, kita tidak boleh menyembunyikan kelemahan diri sendiri, sebaliknya kita harus mengakui dan berdepan dengan kelemahan diri sendiri. Melalui ’pengakuan’, ia membolehkan kita berbalik kepada Tuhan dengan lebih positif dan merasakan kekuatan- Nya yang agung. Cuba lihat Paulus, mengapa dia suka bermegah atas kelemahannya? Ini adalah kerana kuasa besar Tuhan menjadi lebih sempurna di dalam kelemahan manusia.

b. Ia berjalan keliling untuk mencari orang yang dapat ditelannya

Iblis adalah roh, tidak berbentuk dan tidak bertubuh, tidak dibatasi oleh masa dan ruang. Serangannya ke atas kita adalah yang proaktif, ia bukanlah menanti kita secara negatif dan pasif, Ia berjalan keliling untuk mencari sasaran yang dapat ditelannya (I Ptr 5:8).

Contohnya Ayub, Tuhan memuji dia sebagai seorang yang sempurna, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Iblis juga berjalan kian ke mari di situ, mencari peluang untuk mendakwa dan menfitnahnya dengan berkata: ”Apakah dengan tidak mendapat apa-apa

Ayub takut akan Allah? Engkau menghulurkan tangan dan menjamah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” (Ayb1:6-12) Dari sini menunjukkan bahawa si iblis akan mereka peluang untuk menyerang kita. Nampaknya susah untuk mencegah keadaan tersebut buat masa ini.

c. Manusia adalah milik kepada daging

Banyak sekali kelemahan tubuh. Di antara kejayaan adanya kelemahan di dalam kejayaan, di antara kegagalan adanya kelemahan dalam kegagalan. Pada hari-hari biasa juga ada kelemahan dari segi tabiat, ini juga adalah persoalan yang perlu kita sedarkan diri.

Manusia adalah milik kepada daging, telah dijual di bawah kuasa dosa (Rm7:14). Oleh itu, kelemahan daging pada hari ini telah menjadi kuasa si Iblis. Oleh kerana hal ini, Paulus berasa sungguh menderita sehingga putus harapan dan mengeluh: Mengapa kehendak ada di dalamnya, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik? Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?

Sekiranya kehilangan kasih karunia milik rohani, bukan sahaja bakat kita menjadi kurang bermakna, malahan ia sering kali menjadi alat untuk dipergunakan si iblis. Adakah kamu rela membiarkan bakat kamu terjerumus ke dalam tahap yang sedemikian?

2. Senjata dalam Perang Rohani

Manusia tidak mungkin dapat luput daripada perang rohani kerana sejak dilahirkan manusia sudah pun berada di atas medan peperangan ini. Oleh yang demikian, kita perlu ada senjata. Sekiranya tidak, kita hanya menunggu untuk ditembak mati di situ sahaja.

Seluruh perlengkapan senjata merupakan senjata dalam peperangan (Ef 6:13-17). Kita cuba menggunakan pengalaman hidup untuk memahami perlengkapan senjata ini, kebenaran (tali pinggang), keadilan (baju zirah), injil damai sejahtera (kasut), iman (perisai), keselamatan (ketopong), roh (pedang), apakah kelakuan yang ditunjukkan di sini? Kesemua ini merupakan latihan rohani untuk memuaskan keperluan kehidupan daging dalam hidup yang realistik ini. Pengalaman yang sedemikian, adalah yang khasnya dimiliki oleh umat kristian, malahan juga dalam kesusahan realistik yang sama ini, menghasilkan nilai yang berlainan sepenuhnya dengan sebilangan orang. Sekiranya kurang akan penerimaan ini, seseorang itu akan menjadi umat kristian atas nama sahaja.

Dalam hal keperimanusiaan masa kini, perihal tentang kesedaran diri dari segi peralatan senjata ini, ada tiga perkara yang harus dititikberatkan dengan khas.

a. Hati yang Berjaga-jaga

Adalah sukar bagi manusia untuk mencegah pekerjaan si iblis. Tetapi kita mendapat satu pengalaman di dalam penyempurnaan rohani, iaitu melalui kewaspadaan ini dapat mengisi kekurangan dalam penyempurnaan rohani dan memperoleh pemeliharaan yang ajaib daripada Tuhan.

Mengapakah Tuhan Yesus ingin membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes pergi berdoa di Taman Getsemani? Namun mereka tertidur di situ pula, telah mensia-siakan kepercayaan dan harapan Tuhan Yesus terhadap mereka. Pada ketika itu, Tuhan Yesus berkata: ”berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Mat 26:41)

Dosa yang tersembunyi selalu beragi dalam hati manusia (Maz19:12-13, 90:8), ini adalah cabaran yang besar dalam hal kewaspadaan. Kita haruslah mempelajari pujangga, senantiasa mempunyai hati yang berhadapan dengan Tuhan. Walaupun tidak diketahui, tetapi mengakui kejahatan yang tersembunyi ini di hadirat Tuhan agar ia tidak beragi.

b. Hati yang Taat

Walaupun hidup dalam darah daging dan bertindak menurut darah daging, namun senjata kami bukanlah milik kepada darah daging, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, barulah boleh meruntuhkan benteng-benteng si iblis dan merampas balik orang yang membiarkan dirinya ditawan oleh si iblis. Tuhan akan menunjukkan keadilan-Nya pada waktu ketaatan kita telah menjadi sempurna (II Kor 10:3-6). Sewaktu kita mentaati dengan sepenuhnya, itulah waktu di mana Tuhan akan berperang bagi pihak kita.

Dalam kehidupan kita mendapat satu pengalaman. Latihan dalam ketaatan membantu diri kita untuk menembusi tabiat yang lama dan memasuki ke dalam tahap pembaharuan yang menyeluruh. Oleh kerana terdapat banyak hal yang tidak dapat difahami dan diterima dalam hari-hari yang telah dilalui itu, hanyalah dengan bersandar pada ketaatan yang berterusan itu, setelah melalui suatu tempoh waktu lalu mengimbas kembali, barulah mendapati jejak langkah yang dipimpin oleh Tuhan, walaupun proses itu sungguh menderita, namun kesudahannya adalah begitu indah yang melampaui jangkaan manusia.

Melihat daripada (II Kor 10: 3-6), ketaatan merupakan senjata untuk berperang. Oleh itu, ketaatan bukanlah tunduk kepada nasib secara negatif, tetapi ia merupakan suatu tanggungan dalam perjuangan.

c. Hati yang Tenang

Dalam zaman yang berubah-ubah, ditambah pula dengan kematangan budaya, menyebabkan manusia tidak mampu untuk menjadi tenang. Maka banyak sekali hal tentang perlaksanaan sesuatu perkara, sering kali menjadi tidak bersungguh-sungguh, hanyalah berjuang secara darah daging sahaja.

Tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu (Yes 30:15). Sekiranya tidak ada kekuatan, bagaimana dapat berperang? Untuk belajar menjadi tenang dapat dilihat daripada perempuan Sunem dalam hal mengurus kematian anaknya:
• Latihan yang tersembunyi- menempatkan anaknya di dalam bilik nabi.
• Perpaling kepada Tuhan dengan sepenuh hati – Walaupun suaminya curiga, dia tetap bergegas ke Gunung Karmel dengan sepenuh hati sampailah dia berjumpa dengan abdi Allah (II Raj 4:18-25).

Jadi tenang bukanlah bermaksud duduk mendiamkan diri tanpa berkata-kata, melainkan memiliki sifat yang ingin belajar pada ketika itu. Hati yang tenang menyegarkan tubuh (Ams
14:30). Ini adalah pengambilberatan Tuhan terhadap manusia, dari segi kelemahan tubuh jasmani manusia, tubuh jasmnai yang tidak tenteram akan menyebabkan kesukaran untuk memiliki kehidupan iman kepercayaan yang stabil. Melalui ’ketenangan’ untuk memenuhi hidup dalam tubuh jasmani, ini juga merupakan contoh yang menunjukkan latihan yang milik rohani bagi memenuhi keperluan tubuh jasmani yang realistik. Kelemahan tubuh jasmani bagi seorang yang dapat ’tenang’ tidak akan menjadi peralatan si iblis.

Dalam kehidupan materialistik yang berkelimpahan ini, hati manusia telah menjadi kebas; jejak langkah manusia juga dikacau-bilaukan di bawah perubahan aliran pemikiran, keadaan ini menyebabkan banyak perkara penyempurnaan rohani telah menjadi bentuk formaliti. Contohnya, latihan tentang berjaga-jaga, mentaati dan menenangkan diri cuma adalah beberapa peraturan tentang kesedaran yang bersifat keagamaan sahaja. Penyempurnaan rohani yang sedemikian adalah tidak bernyawa, bagaimanakah dapat melawan si iblis?

3. Kesimpulan

Janganlah terlalu cemas, putus asa dan memarahi diri oleh kerana terdapat banyak sekali kelemahan manusia dalam tubuh jasmani. Seseorang yang telah menjadi milik kepada Tuhan, kelemahan tidak akan menjadi raja di dalam hatinya, sebaliknya ia akan menjadi suatu peluang

untuk mengalami penebusan Tuhan. Yesus memberitahu kita supaya kuatkanlah hati kerana Dia telah mengalahkan dunia (Yoh 16:33), Dia telah meniadakan surat hutang yang mengancam kita agar kita dapat bermegah atas kemenangan melalui salib-Nya.

Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi (hati yang memuji), aku mau membangunkan fajar! (Maz 57:8). Hari sudah jauh malam, telah hampir siang, sebab itu janganlah tertidur lagi, bangunlah cepat-cepat! Mengapa masih tidak berdiri walaupun sudah berada di medan peperangan?

 

Perkara-perkara komunikasi:

1. Perbincangan tentang pengalaman kehidupan iman kepercayaan
a. Apakah perkara yang meninggalkan imej yang paling mendalam?
b. Bagaimanakah untuk mengharunginya?
c. Adakah pengalaman iman kepercayaan?

2. Bagaimana untuk mengembangkan kehidupan penyempurnaan rohani?
a. Perbuatan yang bersifat dosa ada pada diriku, apakah perkara yang dapat digunakan untuk menjelaskannya?
b. Adakah pengalaman doa seorang diri? Berapa lama? Apakah perasaan?
c. Apakah pengalaman anda terhadap alasan disebabkan ’susah’ maka ’malas’?

Dunia Percintaan Remaja
| |

Dunia Percintaan Remaja

Dunia Percintaan Remaja

Allah mencipta manusia menurut gambar rupa-Nya, dicipta-Nyalah laki-laki dan perempuan, malah diberi-Nya juga “perasaan” pada manusia, membolehkan manusia menikmati segala kegembiraan. Kehendak Allah adalah baik sebenarnya, namun si jahat memanipulasi kelemahan sifat manusia, merosakkan kehendak Tuhan yang baik. Sejak dosa campur tangan dalam percintaan, hati manusia menjadi rosak, maka percintaan itu selalunya tidak seperti yang dihendaki. Perkembangan yang murni sebenarnya merupakan suatu perkara indah yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk dinikmati dalam hidupnya. Tetapi banyak kala, ia pula menjadi suatu penderitaan, suatu kegelapan. Kita benar-benar berharap kuasa si jahat dihalau secepat mungkin, supaya orang-orang yang bercinta dapat bersama-sama dengan murni, naturel dan gembira. Moga-moga Tuhan membantu, supaya melalui pelajaran ini, kita dapat merenung kembali.

A. Situasi percintaan remaja dewasa ini

1. Jatuh ke dalamnya tanpa disedari

Pada mulanya cuma bersapa saja, atau pegang tangan dalam aktiviti permainan berkumpulan, atau tanpa disedari duduk di sampingnya. Tanpa disedari pula, di dalam hati asyik memikirkannya.

”Keinginan” remaja. Pada mulanya kendiri tidak rasa apa-apa! Tidak mungkin ! Kiranya ada perasan apa-apa, aku boleh begini, begitu! Siapalah tahu apabila 2 pasang mata bertembung, 2 tangan berjabat… maka lahirlah suatu perasaan yang susah diluahkan, membuat dirinya serba salah, mengapa terjadi begini? Tapi masa ini, tanpa disedari dia sudah jatuh ke dalamnya. Oleh itu, Alkitab mengajar kita elakkan nafsu remaja (II Tim 2:22).

2. Dipengaruhi oleh informasi dan media massa

Pada zaman datuk dan nenek, ternampak paha atau pinggang sudahlah haram. Kini, nampak dada, nampak punggung dianggap sesuatu yang sangat biasa. Papan tanda iklan, di dalam TV, di mana-mana sahaja, penuh dengan imej-imej yang seksi. Wah ! perempuan zaman ini telah menjadi alat komersial. Makin menjolok mata, mana seksi, di situlah bisnesnya lebih baik, dan pelanggannya pun banyak.

Disebabkan mana-mana pun banyak gambaran yang lucah, membuat orang terfikir bahawa semua orang pun sama sahaja. Manusia sebenarnya mempunyai sifat ini. Dalam persekitaran ini, perasaan itu senang dibangkitkan,Yeremia berkata, …..(Rat 3:53-54). Kita sepatutnya mempunyai justifikasi yang matang dan berdikari, tidak wajar terikut-ikut dengan arus dunia secara membuta tuli.

3. Dirangsang oleh ”Mabuk dalam keinginan

Pernah terdengar beberapa orang remaja yang dilamun cinta, dengan mencucurkan air mata meluahkan penderitaan mereka. Kata mereka, ”tak boleh, aku tak dapat meninggalkan dia…” Setelah mendengar perkataan mereka, ingat ada sesuatu yang serius berlaku atas mereka, rupa-rupanya mereka terbelenggu oleh perasaan mereka, seperti lembu yang terheret ke tempat pembantaian, seperti juga orang bodoh diikat dan dibawa untuk menerima hukuman (Ams 7:22-23).

Apabila keinginan seseorang dibangkitkan, itulah masalah ”perasaan”, seperti kereta yang terjun ke dalam curam, sudah tahu akan mati, tapi tak ada daya untuk mengelaknya. Beginilah manusia, justeru para belia harus melatih diri dalam hal penguasaan diri.

(Ayb 31:1). Inilah teladan menangkis godaan. Belia yang tidak ada latihan ini akan menjadi hamba perasaan, terasa tidak bebas dalam kehidupannya.

4. Menerokai perasaan tumbesaran

Zaman ini makanannya sangat lazat, disebabkan khasiat terlalu mencukupi, maka tumbesaran organ-organ pada tubuh manusia juga sangat cepat. Ini menyebabkan pertumbuhan fisiologi kebanyakan orang lebih cepat berbanding pertumbuhan psikologi. Ini bukan matang lebih awal, melainkan merupakan perkembangan “penyakit” masyarakat.

Remaja merupakan peringkat tumbesaran yang paling pesat. Masa ini juga mempunyai banyak faktor emosi, membuat seseorang remaja begitu memberontak. Demi memenuhi kepuasan, berlagak seperti orang dewasa, kadang-kala tangan memegang sepuntung rokok, adakalanya menonton wayang yang dilarang. Kiranya ketika ini, ada seorang kawan, lain jantina, berdiri di samping, nah.. kini aku seorang dewasa. Beginilah caranya remaja berkhayal dan beranggapan, tapi adakah ia percintaan? Namun remaja setuju dengannya.

5. Didominasi oleh perempuan

Pada peringkat remaja, pertumbuhan perempuan lebih cepat. Kedatangan ”haid” akan merangsangkan sifat kewanitaan dalam perempuan. Masa itu, mereka suka gelaran ”ibu muda”. Disebabkan pertumbuhan lelaki lebih lambat, maka kehidupan lelaki pada peringkat ini lebih pasif. Dalam soal percintaan selalunya didominasi oleh perempuan.

Ini hanyalah satu proses, selang beberapa tahun lagi, peranan ini akan terbalik, untuk memenuhi peranan yang diberikan dalam penciptaan Tuhan. Lelaki adalah ”kepala”, perempuan adalah ”tubuh”. Personaliti naturel, stabiliti, menyatakan tujuan Tuhan mencipta manusia. Jadi, peringkat ini, bagaimana perempuan mendapat kepuasan yang relevan (penguasaan diri adalah prinsip yang penting). Bagaimana lelaki mengekalkan ruang untuk pertumbuhannya, menjadi asas perkembangan percintaan.

B. Konsep Alkitab terhadap Percintaan

Masyarakat selalu menggunakan konsep ”lain jantina saling memikat” (konsep magnet) untuk melihat bahawa percintaan adalah sesuatu fenomena yang normal. Pandangan sedemikian dalam perubahan arus pemikiran juga akan melihat perbuatan sumbang sebagai sesuatu yang normal. Kristian harus memahami soal percintaan dari sudut Alkitab, untuk memperbetul nilai konsep percintaan manusia. Berikut dibangkitkan beberapa poin penting merujuk kepada perkara yang harus difahami oleh para remaja:

1. Datangnya dari ciptaanTuhan, tentu ada kehendak Tuhan

Konsep kitab Kejadian merupakan konsep yang harus difahami oleh remaja. Selepas Tuhan mencipta segala-galanya dalam alam semesta ini, lalu mencipta manusia menurut gambar rupa-Nya, dicipta-Nya laki-laki dan perempuan, memberikan tanggungjawab menguruskan segala sesuatu di atas bumi ini kepada manusia (Kej 1:26-28). Demi keperluan ini, Allah berfirman kepada mereka (manusia),” beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhi seluruh bumi, kuasai bumi, dan kuasailah segala hidupan di atas muka bumi ini”. ”Beranakcucu dan bertambah banyak” adalah diucapkan Tuhan semasa memberkati manusia. Disebabkan juga Tuhan mahu manusia beranakcucu dan bertambah banyak, maka wujudnya lelaki dan perempuan. Maka di antara lelaki dan perempuan, wujudnya percintaan, supaya lelaki dan perempuan bersatu di dalam percintaan, dan beranakcucu dan bertambah banyak, memenuhi bumi, memerintah ke atas bumi, untuk menyelesaikan misi yang diserahkan oleh Tuhan. Maka, ”percintaan” berasal daripada ciptaan Tuhan, manusia menurut pengaturan Tuhan ini, menyelesaikan misi yang diamanatkan oleh Tuhan, inilah maksudnya warisan nyawa.

Dari sudut Alkitab, betapa sucinya percintaan, kita tidak boleh menjadikan percintaan sebagai alat untuk melampiaskan keinginan nafsu daging. Pertahankan misi yang diberikan Tuhan, maka barulah kewujudan percintaan ada aspek yang positif.

2. Mengecap kehidupan kasih karunia hidup

Petrus berkata, suami isteri adalah teman pewaris dari kasih karunia yaitu kehidupan” (I Ptr 3:7). Kenapa percintaan adalah kasih karunia yaitu kehidupan? Penjelasan yang asas ialah ”makhluk yang hidup”. Menurut ciptaan Tuhan, manusia menjadi makhluk yang hidup (Kej 2:7) . Kewujudan sifat rohani ini, membuat manusia menikmati kasih karunia hidup dalam percintaan. Seperti Ishak menurut kehendak Tuhan , setelah memperisteri Ribka, kedua mereka mendapat penghiburan jiwa dari percintaan (Kej 24:67), sifat rohani yang diberikan Tuhan ada di antaranya, sehingga manusia dapat menikmati kepuasan hidup menerusi percintaan, kegembiraan ini tiada tolok bandingnya.

Jika manusia kehilangan sifat rohani ini, maka ia akan menjadi binatang (2 Ptr 2:12), maka masa itu percintaan akan dijadikan sebagai alat untuk melampiaskan hawa nafsu. Manusia hari ini semakin tidak setanding binatang. Banyak binatang berhempas puras menggadai nyawa mereka untuk melindungi generasi muda mereka. Manusia yang bersifat rohani? Sikit –sikit penat sudahlah melepaskan geramnya. Cuba renungkan apa akan jadi kalau tiada sifat rohani? Kita betul-betul harus mencari suatu kehidupan percintaan yang bersesuaian dengan kehendak Tuhan.

3. Kedahsyatan setelah percintaan telah dicampuri dosa

Kitab Kejadian fasal ke-3 mencatatkan manusia berbuat dosa. Setelah dosa memasuki hati manusia, ia merosakkan janji bahagia percintaan. Tidak semestinya manusia berasa baik maka diberkati. Contohnya perasaan Adam dan Hawa melihat buah itu. Alangkah baiknya ! elok dipandang, sedap dijadikan makanan, setelah makan, berhikmat pula. Baik sekali ! Tetapi selepas memakannya, Aduh ! kenapa jadi begini? Menyesal pun dah terlewat.

Setelah dosa memasuki hati manusia, percintaan menjadi kegelapan sifat manusia. Telah kehilangan hubungan erat ”tulang dari tulang, daging dari daging”, melainkan telah mejadi orang yang tinggal bersama (Kej 3:12). Semasa disoal akibat melakukan kesalahan, menolak semua kesalahan kepada pihak lain (perempuan itu, ular itu), maka sejak itu, di antara lelaki dan perempuan telah kehilangan ”keseimbangan Tuhan”, dan berubah menjadi ”berkuasa ke atas” (Kej 3:16), menjadi pula hidup yang dikutuki (Kej 3:17). Percintaan sudah menjadi suatu laknat, seperti zaman Nuh, manusia mengikut kehendak sendiri, mendapat jodoh yang disukainya, sebenarnya adalah bahagia, tapi siapa tahu, akibatnya adalah dunia dimusnahkan.

C. Pembelajaran yang harus dipunyai oleh Remaja

Perkembangan percintaan memang perlu. Jika terbantut, maka remaja akan tidak tahan diuji oleh masa dan persekitaran. Dalam aspek ini, remaja haruslah dapat melihat beberapa persoalan:

1. Memelihara Kekudusan

Sejak dulu sampai sekarang, keperluan manusia tidak pernah berubah. Lelaki dan perempuan mesti ada suatu jarak larangan. Waktu mendengar ”Aku mencintai mu, jadilah teman lelaki / perempuan saya? Kita akan gugup, pipi menjadi merah. Walaupun kini minda terbuka, sebaik saja timbulnya cinta di dalam hati dua orang, maka masa itu seolah-olahnya di mana-mana dan bila-bila boleh saling berpelukan. Tetapi sekali saja menyimpang dari landasan dalam soal percintaan, maka ibarat sebilah pisau tertusuk pada hati. Seperti Adam dan Hawa sebaik saja memakan buah larangan, mereka sedari perasaan itu tidak sebaik yang dijangka mereka. Hati mulai takut. Pada ketika ini, ramai orang akan cuba menghiburkan diri, tetapi sebaliknya telah menambahkan dilema dalam hatinya, dan sifat hatinya pula beransur-ansur mati.

Dalam percintaan, bukanlah I Love You, You Love Me, apa-apa pun boleh buat. Percintaan adalah hadiah yang diaturkan oleh Tuhan untuk manusia, jadi tentu ada tersirat peraturan Tuhan. Jika mematuhi peraturan Tuhan, satu segi boleh menghadapi Tuhan tanpa takut dan gentar, segi lain pula boleh menjadi jaminan hubungan kedua-dua orang tersebut. Pemeliharaan kesucian mungkin semakin lenyap dalam arus zaman, tetapi manusia masih mengakui kepentingan kesucian, berharap dapat kembali ke titik permulaan.

Dalam Alkitab, jika tidak kudus, maka ia akan mendukakan Tuhan, membangkitkan murka Tuhan (Kej 6:5-7). Dan ”perjanjian” adalah kekudusan yang disukai oleh Tuhan (Mal 2:11- 12). Jika perjanjian dirosakkan, banyak berkat akan menjadi kutukan. Maka pada masa tersebut apalah gunanya kiranya hanya kamu saja yang beranggapan baik dalam percintaan?

Peraturan Tuhan adalah satu ketertiban. Dalam pertumbuhan personaliti manusia, harus ada satu ketertiban, tidak boleh hanya ada pandangan sendiri. Ini kerana manusia tidak sempurna, kekuatan manusia terlalu terhad. Letakkanlah ketertiban Tuhan pada diri sendiri maka kelemahan diri telah dilindungi Tuhan. Dengan cara perkembangan sedemikian dalam percintaan, pasti adanya pimpinan Tuhan, kelemahan tidak akan beragi di dalamnya. Maka ternyatalah kepentingan kekudusan.

2. Sasaran tidak sama, sifat pun tak sama

Manusia adalah binatang yang ada perasaan.” Perasaan” juga telah menjadi daya penggerak dalam hubungan manusia. Tapi kita harus pertimbangkan hakikatnya, bila menyatakan perasaan kita kepada sasaran yang berlainan, sifatnya pun tidak sama. Menyentuh hal kasih/percintaan, tidak harus terbatas pada pasangan kekasih. Contoh ”kasih”, Kasih Tuhan terhadap manusia disebut ”Agape”(kasih kudus), kasih ayah terhadap anak-2 di sebut ”kasih bapa/ayah”, kasih ibu terhadap anak-2 = kasih ibu, kasih antara adik beradik = kasih saudara, kasih antara suami isteri disebut ”cinta”. Haruslah kita tahu bezanya.

Manusia perlu adanya cinta, dalam percintaan itu harus ada ketertiban, tak boleh bertindak sembarangan. Adakah kita matang dalam soal percintaan, fikirlah sejenak. Dalam sasaran yang berlainan, berapa jenis sifat perasaan yang boleh kita kuasai? Apakah dia cinta? Dengan pemahaman demikian, kita boleh buat pertimbangan dengan lebih rasional.

3. Sedar dari menganggap yang palsu adalah kenyataan

Pepatah mengatakan, ” satu orang heboh, itu mungkin palsu, tapi 10 orang heboh, itu benar. Inilah kelemahan manusia. Banyak orang sedang bercakap, maka hati kita terus rasakan itu betul. Cara setiap zaman mungkin tidak sama. Masa ini jangan lagi kita anggap zaman dah tak sama, maka caranya pun akan berubah. Sepatutnya kita harus sedar dan berasional, jangan menganggap sesuatu yang beria-ia adalah kenyataan. Demikian kita tidak akan kehilangan kesedaran yang patut ada dalam kepercayaan, malah lebih memahami perangkap arus dunia. Seperti perceraian, homoseksual, sebenarnya kesemua ini adalah perkara yang dibenci semua. Tapi kini, oleh sebab orang yang menyetujuinya semakin ramai, soal hak asasi manusia, maka manusia pun mulai berkompromi. Dari segi moral : perceraian, homoseksual adalah masalah yang sangat serius. Tapi kini, pandangan sedemikian sudah ubah, apa lagi yang tidak boleh diubah?

Pengajaran Alkitab, (I Yoh 5:19). Si jahat memanipulasi kelemahan sifat manusia, tidak henti-henti memutarbalikkan standard baik dan jahat. Pada mulanya Allah berfirman kepada Adam dan Hawa, ”pada hari engkau memakannya, engkau pasti mati” (Kej 2:17), tapi iblis pula berkata, ” tidak semestinya mati” (Kej 3:4). Dengan mengubah sedikit, bangkitkan rasa ”ingin tahu” manusia, maka lahirlah perasaan yang baik untuk ”memakannya”. (Kej 3:5-6). Kalau buat undi masa ini, mungkin majoriti akan setuju makan. Manusia selangkah demi selangkah jatuh ke dalam perangkap. Kemudian perkara yang salah pun dijadikannya betul. Perkara yang beria-ia / palsu menjadi kenyataan/ terhasil dalam keadaan sebegini. Sifat manusia sepanjang proses ini, lebih condong kepada perasaan manusia, ia kemudian jadi satu kebiasaan, maka lahirlah bentuknya. Justru sifat kejahatan manusia pun timbul masa itu, kemudiannya menjadi semakin jahat, semakin gatal, dan kesemua ini dirasionalkan.

D. Kesimpulan

Percintaan yang mempunyai ketertibannya, menjadi stabil dan ia membentuk sifat postif dalam manusia. Manusia hari ini, sangat jelas menunjukkan: manusia masa kini lebih perlu perolehi kepuasan dalam soal percintaan. Maka, kita harus memperhatikan perubahan zaman, ada hati untuk belajar. Dalam perjalanan hidup ini, bangunkan diri, tingkatkan percintaan.

Dalam soal percintaan, tidak ada formalitinya. Setiap orang mempunyai keperluan, perasaan dan respon yang tidak sama dalam hal yang sama. Inilah soal hidup yang biasanya wujud dalam percintaan. Justru, perkembangan percintaan mesti mendapat pertolongan Tuhan. Oleh itu, kita semua harus menitikberatkan kepercayaan, pentingkan penyempurnaan rohani, supaya diri sendiri mempunyai kerohanian yang baik untuk berdiri teguh dalam percintaan.

Soalan Diskusi
1. Ceritakan situasi “puteri idaman” berjumpa “putera idamannya”
2. Apakah perkara yang paling ingin dilakukan dalam percintaan kendiri?